Konon Abraham alias Ibrahim (yang diyakini kaum Yahudi, Arab maupun Kristen sebagai bapak segala bangsa) mendengar "suara Tuhan" yang menyuruhnya menyembelih anak laki-lakinya sebagai korban persembahan, untuk Tuhan. Di samping versi Yahudi dan Kristen yang mempercayai anak itu adalah Ishak dan versi Arab adalah Ismail, yang menarik diamati adalah, bagaimana reaksi seorang bapak mendengar "suara Tuhan" untuk menyembelih anaknya sendiri. MEMBUNUH ANAK SENDIRI! Alkisah, Abraham nyaris menyembelih anaknya sendiri, sampai "suara Tuhan" berkata "berhenti !!!"

Saya tidak tahu apakah Hitler juga mendengar "suara Tuhan" sebelum dia membantai orang-orang yahudi di Eropa, atau Osama juga mendengar "suara Tuhan" sebelum merencanakan membunuh ribuan orang di WTC. Sementara Polpot dan rejimnya, yang membantai jutaan orang Kamboja. Sebagai orang komunis dan atheis, dia tidak punya kambing hitam.

Yang saya tahu, di Kanada tahun lalu, seorang laki-laki berumur 40-an, membunuh seorang penumpang bus Greyhound yang duduk disampingnya dalam perjalanan bus antar kota. Menurut para saksi mata, sipembunuh tiba-tiba mengeluarkan pisau, dan menikam bertubi-tubi anak muda yang sedang tenang mendengarkan musik di earphonenya. Setelah bus berhenti dan semua penumpang berhamburan ketakutan, sipembunuh terus me-mutilasi korbannya. Ketika polisi tiba di tempat kejadian, ia memamerkan potongan kepala korbannya, dan di dalam sakunya ditemukan potongan-potongan tubuh dan muka korban. Bulan lalu dalam pengadilan, si pembunuh dinyatakan menderita schizophrenic, dan mendengar "suara" yang memerintahkannya untuk berbuat demikian. Entah siapa yang dia yakini sebagai pemilik "suara" tersebut, tapi dia seperti juga Abraham dalam kisah di atas, melaksanakan perintah tersebut. Bedanya, "suara" ini tidak berbalik pikiran di tengah-tengah.

Saya pernah membaca tulisan yang menyatakan, jika anda berbicara kepada Tuhan, anda sedang berdoa. Tapi jika Tuhan berbicara kepada anda, anda menderita schizophrenic.