Siapa tak kenal Rumah Makan Sederhana. Boleh dikata RM Sederhana adalah topnya rumah makan Padang khususnya di Jakarta. RM Sederhana didirikan oleh Pak Bustaman perantau Minang.



Sengaja saya tampilkan sosok Pak Bustaman karena tokoh
sukses ini hanya lulusan SD, difitnah dan didholimi
keluarganya, didholimi oleh Pemda, tapi ulet dan
akhirnya sukses.

Semalam urang sumando namanya Erizal menceritakan
bahwa ketika masih belia, Pak Bustaman yang dikenalnya
diusir dari rumah pamannya yang kaya di Pakan Baru
Riau karena dituduh mencuri diatas rumah padahal
katanya tidak. Tahun 1970an itu Pak Bustaman dan
isteri merantau ke Jakarta menjadi pedagang kaki lima
di Bendungan Hilir.

Malang tak dapat ditolak, Pak Bustaman terkena razia
pembersihan pedagang kaki lima oleh Kamtib DKI.
Barang dagangannya hilang entah kemana. Tak hilang
akal, isteri Bustaman berjualan nasi kecil-kecilan di
Bendungan Hilir. Usaha ini tak maju-maju karena tak
ada kelebihan masakannya dibanding warung Padang kecil
yang lain.

Ingin punya kelebihan Pak Bustaman yang punya
penampilan menyenangkan itu bertanya apa resep gulai
kambing pada juru masak warung Padang yang terkenal di
Bendungan Hilir itu. Mujurlah Pak Bustaman mendapat
rahasia perusahaan yang dicatatnya baik-baik.
Berbekal resep gulai kambing tadi, larislah jualan
nasi nyonya Bustaman. Sekaligus ini awal dari RM
Sederhana.

Mulanya Pak Bustaman merintis bisnisnya pada 1971
dengan menggunakan tenda ala kadarnya dan gerobak
dorong. Dalam tempo setahun hasilnya mulai terlihat.
Sadar bila hanya mengandalkan modal sendiri, RM
Sederhana tak akan cepat berkembang, Pak Bustaman
menggandeng mitra, dengan beberapa cara. Cara pertama,
adalah pola kerja sama dengan modal ditanggung bersama
dan hasil dibagi dua. Pola kedua, Pak Bustaman hanya
sebagai pengelola, sedangkan semua modal ditanggung
mitra. Dengan pola pengembangan seperti itu, kini ada
30 lebih RM Sederhana di Jakarta.

Pola kemitraan yang dipakai di RM Sederhana adalah
pola yang lazim di semua rumah makan Padang. Yaitu
pola bagi hasil bagi seluruh karyawannya. Jadi kalau
ada mitra yang curang, pasti akan dikoreksi semua
karyawan yang merasa dirugikan.

Pak Bustaman juga tidak mau ribut kalau kena tipu.
Misalnya, ada seorang pemilik 50% yang mengambil oper
rumah makan seluruhnya. Itu sudah resiko, katanya.
Kerugian disitu tertutup dari cabang yang lain. Tidak
perlu diperkarakan, agar reputasi RM Sederhana tetap
baik.

Setelah sukses, Pak Bustaman tidak melupakan awal
suksesnya. Dia benar-benar mencari orang yang
memberinya resep gulai kambing. Setelah dicari kian
kemari, ketahuan bahwa si orang baik itu sudah
meninggal, yang ada hanya keponakannya saja.Dia
akhirnya dibiayai naik haji bersama isterinya.

Salam,
RM