Pendek kata bagaimanapun konsepsi dan pengertian tentang istilah jemaat tidaklah dapat diterapkan kepada ummat Muslimin zaman sekarang ini. Kini memang ada negara-negara Islam seperti Iran, Irak dan juga Pakistan yang dengan kurnia Allah telah banyak berdiri . Akan tetapi Islam bukanlah Iran atau Irak, Pakistan, Mesir, Siria dan juga bukanlah Arab Saudi sendiri. Islam adalah semboyan suatu kesatuan yang mengikat seluruh ummat Islam diberbagai belahan dunia ini. Dan suatu kenyataan yang kita saksikan dewasa ini bahwa kesatuan atau organisasi yang semacam itu dikalangan umat Islam memang tidak ada dan belum kelihatan sama sekali diahdapan kita.



Pakistan memang mempunyai rasa simpati terhadap Afghanistan dan Afghanistan
mempunyai rasa simpati terhadap Pakistan. Akan tetapi Pakistan tidak akan
bersedia menerima segala rupa pandangan politik Afghanistan , demikian juga
Afghanistan tidak akan bersedia menerima sebaliknya. Masing-masing mempunyai
garis-garis politik yang berlainan dan keduanya bebas mengurus soal dalam
negerinya masing-masing. Begitu pula keadaan orang-orang Islam secara
individual. Penduduk negeri Afghanistan bebas ditempatnya, penduduk negeri Mesir
bebas pula ditempatnya. Tak ada suatu hal yang mengikat kaum Muslimin secara
individu kedalam suatu ikatan bersama.

Kita sekarang mempunyai kaum Muslimin yang cukup banyak dan dibeberapa negara
mereka merupakan golongan mayoritas dan negara-negara Islam banyak yang muncul
yang dengan karunia Allah sedang menjadi kuat pula ..... Akan tetapi kendatipun
demikian, tidaklah dapat dikatakan bahwa kaum Muslimin itu berada dalam satu
Jema'at. Misalnya kita lihat Pakistan yang sedemikian kuatnya sehingga ia
berkuasa di Samudera Hindia. Angkatan Daratnya begitu rupa kuatnya sehingga
negara tetangganya India menjadi cemas ketakutan. Keadaan ekonominya begitu
makmurnya sehingga menguasai pasaran dunia . Bahkan kita misalkan kekuatannya
telah melebihi Amerika , maka akan bersediakah Iran, Siria, Mesir, Arab Saudi
untuk meleburkan diri kedalam Pakistan? Jelas sama sekali tidak. Mungkin saja
mereka akan bersedia untuk mengakui kejayaan Pakistan, mereka bersedia
menyatakan simpati, akan tetapi mereka pasti tidak akan bersedia untuk
menghapuskan wujudnya dan melebur kedalam Pakistan itu....

Walaupun dengan karunia Allah kedudukan kaum Muslimin dalam dunia politik sedang
menuju perbaikan dan beberapa negara Islam telah berdiri , tetapi kendatipun
demikian , kaum Muslimin sedunia tidaklah dapat disebut satu jama'ah Islam.
Sebab mereka itu berpegang kepada politik yang berbeda-beda dan mereka
terbagi-bagi dengan pemerintahan-pemerintahannya masing-masing. Tidak ada suatu
kekuasaan yang bisa menampung suara dari seluruh pemerintahan-pemerintahan Islam
ini.

Islam sesungguhnya mempunyai klaim Internasional menembus keterbatasan semua
negara. Islam bukanlah kaum Muslimin tanah Arab, Syria, Iran atau Afghanistan.
Bilamana seluruh kaum Muslimin di tiap-tiap negeri bersatu dibawah naungan
Islam, pada waktu itu barulah mereka dapat dinamakan jama'ah Islami yang
mengikat erat kelompok-kelompok itu semuanya. Selama didunia ini belum berdiri
jama'ah yang semacam diatas , maka kita terpaksa mengatakan bahwa dewasa ini
memang tidak ada jama'ah kaum Muslimin, meskipun ada wujudnya pemerintahan dan
kebijaksanaan-kebijaksanaan politik Islam.

Demikian juga dengan program bersama. Kalau suatu organisasi yang dapat mengikat
Muslimin sedunia tidak ada, maka selama itu pulalah kaum Muslimin pun tidak akan
mempunyai pegangan politik, sosial dan tradisi agama bersama. Dengan kemampuan
sendiri-sendiri kaum Muslimin disana sini, masing-masing menghadapi musuh-musuh
Islam, keadaannya adalah berlainan sekali apabila dengan secara kompak bersatu
padu dibawah satu komando organisasi internasional , siap siaga mengimbangi
kekuatan-kekuatan musuh dalam rangka usaha mengadakan konforontasi. Jadi
ditinjau dari segi program pun , kaum Muslimin tidaklah merupakan satu Jema'at.

Ditengah-tengah situasi demikian, apabila ada sesuatu jema'at terbentuk dengan
memenuhi kedua maksud diatas yakni ikatan bersama dan program bersama maka
jema'at demikian tidaklah dapat dibangsakan sebagai golongan separatis.
Sepanjang hal yang menyangkut khilafat, tidak dapat disangsikan lagi adalah
merupakan suatu lembaga yang mengikat yang mengikat kaum Muslimin. Akan tetapi
apabila perkataan khilafat ini mulai dihubungkan dengan kepada seorang Raja
tertentu, maka raja-raja yang lain segera mengadakan oposisi dan merasa bahwa
bibit perpecahan telah dimasukkan kedalam pemerintahannya.

Ketika bangsa Turki menghapuskan khilafat di Turki, maka bebrapa alim ulama
Mesir (konon atas isyarat dari Raja Mesir) mulai mengadakan kampanye untuk
mendirikan khilafat. Tujuan dari gerakan kampanye tersebut adalah agar Raja
Mesir dianggap sebagai "Khalifatul Muslimin". Dengan demikian Mesir memperoleh
kedudukan di atas , ditengah-tengah kerajaan-kerajaan Islam yang lain. Hal ini
segera mendapat tantangan dari Arab Saudi dan ia pun melancarkan propaganda
bahwa gerakan tersebut diatas didalangi oleh Inggeris. Ditambahkannya bahwa
kalau ada orang yang berhak menjadi khalifah, maka orangnya ialah tentu Raja
dari Arab Saudi sendiri....

Dengan demikian maka gerakan yang berguna untuk mewujudkan cita-cita Islam itu
akan menjadi sia-sia. Dan masing-masing negara Islam itu merasa dirinya yang
berhak untuk memegang sistim khilafat itu ......Akan tetapi apabila gerakan ini
timbul ditengah-tengah masyarakat dan semangat keagamaan mendorongnya dari
belakang, maka pertentangan-pertentang politik tidak akan menghambat jalannya.
Hanyalah mungkin akan menimbulkan pertentangan antara Mazhab yang terbatas
daerahnya dinegeri itu sendiri. Karena gerakan ini bersifat kemazahaban ,
gerakan itu tidak akan terbatas didalam suatu negeri saja. Gerakan ini akan
menjalar dan memasuki negeri-negeri dimana pemerintahannya bukan pemerintahan
Islam dengan suksesnya. Disebabkan tidak menimbulkan kekacauan-kekacauan politik
dalam masa permulaannya, pemerintahan-pemerintahan tentu saja tidak akan merasa
perlu buat menentangnya.

Wassalamu'alaikum wr.wb.
Uwan Oji
Rumah Gadang Kampuang Tongah
Tolangmaua
Payakumbuh
Sumatera Barat