Benarkah kasus Poso bukti ketidak-rukunan antar umat beragama? Tidak sama sekali.
Tapi kasus Poso adalah bukti nyata, bahwa ada yang tidak menghendaki kerukunan, ada yang membenci perbedaan, dan kedamaian.
Kagetkah saya? Tersentak, tapi tidak kaget. Mengapa? Karena jika bom di pasar saja berani dilakukan (Bom Tentena), apalagi pembunuhan.
Jika motifnya adalah agama, ada pertanyaan yang tersisa.
Kagetkah saya? Tersentak, tapi tidak kaget. Mengapa? Karena jika bom di pasar saja berani dilakukan (Bom Tentena), apalagi pembunuhan.
Jika motifnya adalah agama, ada pertanyaan yang tersisa.
Haruskah agama ditempatkan lebih tinggi dari
kemanusiaan? Jika ya, lalu apa bedanya umat beragama
jaman sekarang dengan para penyembah dewa2, yang
mengorbankan manusia demi kesenangan dewa-nya?
Benarkah Tuhan senang jika ada umatnya yang membunuh
sesama manusia?
Indonesia memang negara religius, gereja
dimana-mana,
masjid, pura, vihara, kelenteng, berdiri dengan
megah.
Namun, dibalik itu semua, Indonesia juga yang paling
sering menyakiti hati-Nya.
Kasihan sekali Tuhan, nama-Nya dibawa-bawa ketika
orang menyuarakan kebencian, ketika melakukan
kejahatan kemanusiaan. Tuhan yang baik, yang manis,
yang penuh kasih, nama-Nya dibawa-bawa hanya untuk
sebuah legalisasi kekerasan.
Tidak bisakah kita berhenti membawa nama Tuhan?
Salam pluralisme
Nathanael
some good things come in the last opportunity
This is my simple religion. There is no need for temples; no need for complicated philosophy. Our own brain, our own heart is our temple; the philosophy is kindness.
Dalai Lama