Ini dia kabar dari Hamburg. Bangsa Romawi mampu membuat lem atau bahan perekat untuk topi helm, perisai dan perlengkapan perang lain yang bertahan 2 ribu tahun. Demikian dilaporkan para ahli arkeologi Jerman.



Para peneliti Museum Negara Bagian Rheinland menamai
bahan ajaib itu 'Lem Super Julius Caesar'. Bahan itu
diketemukan pada sebuah helm yang tergeletak di satu
lokasi dekat Xanthen di pinggir Sungai Rhein, satu
tempat pemukiman bangsa Romawi sebelum tahun Masehi.

Helm itu tertimbun tanah bersama dengan sejumlah
senjata dan perisai peninggalan peperangan yang
berkecamuk di Teutoberger Wald di tanah Jerman dimana
3 legiun Romawi ditumpas habis oleh penduduk nenek
moyang bangsa Jerman. Dengan tumpasnya 3 legiun Romawi
itu tamat pulalah ambisi Impirium Romawi untuk
berekspansi kearah sebelah timur Sungai Rhein.

Menurut ahli pemugaran Frank Willer, para pejabat
museum mendapatkan helm pasukan berkuda itu sebelumnya
telah diperbaiki dengan lem yang masih efektif.

Para ilmuwan menemukan bukti bahwa lem kuno itu
dulunya dipakai untuk melekatkan tanda kesatuan
terbikin dari lembaran perak ke helm tempur yang
dikenakan oleh legiun Romawi.

Mujur benar para pejabat museum menemukan sisa lem
dari masa 2 ribu tahun yang lalu. Dengan carbon dating
ketahuan bahwa helm itu dibuat pada abad pertama
Masehi. Orang yang menemukan membawa helm ke museum
untuk dipugar. Secara kebetulan ahli pemugar menemukan
sisa lem ketika dia berusaha mengambil sampel logam
kecil dari helm dengan menggunakan gergaji halus.

Panas yang ditimbulkan oleh gesekan gergaji
menyebabkan lambang kesatuan yang terbuat dari
lembaran tipis perak mengelupas dan menyisakan bekas
lem serupa benang.

Herr Frank Willer terheran-heran mendapati super lem
kuno itu masih berfungsi padahal sudah selama 20 abad
terkena air, terkena perubahan cuaca dan terkena
udara. Namun tetap saja masih super joss.

Melalui analisis kimiawi diketahui bahwa lem ajaib itu
terbikin dari bahan bitumen, kulit pohon dan lemak
binatang. Namun dari bahan yang sama, orang belum
berhasil menduplikasi lem super Romawi itu. Orang
menduga bahwa bangsa Romawi menambahkan bahan organik
tadi dengan bahan anorganik macam lengas, pasir dan
quartz agar lebih lekat.

(Sumber: IANS)

Salam,
RM