Berita tentang perlakuan sewenang-wenang kepada 2 orang TKW asal Indonesia di New York mendapat liputan luas di pers India, termasuk surat kabar besar The Hindu. Pelakunya pasangan suami istri Mahender Sabhnani dan
Varsha Sabhnani. Mereka menyekap dan mempekerjakan
Mbok Samirah dan mBok Enung. Dengan upah jauh dibawah
upah minimum, kedua mbok tadi harus bekerja sampai
jauh malam. Sering kalau si nyonya sedang marah, dia
memukul dan menjambak rambut mereka.

Kejahatan ini ketahuan polisi secara kebetulan. Suatu
malam, karena lapar mBok Enung diam2 keluar membeli
donut di Dunkin Doughnuts dekat rumah. Seorang pembeli
yang curiga melihat perempuan malang ini menelpon
polisi. Karena si mbok tidak mengerti bahasa Inggris
dengan baik, polisi minta bantuan kantor untuk
mengirim seorang anggota yang bisa bahasa Indonesia.
Maka terungkaplah kasus ini. Di Amerika kasus ini
tergolong "perbudakan modern".

Selama menjalani sidang sebagai saksi, Departemen
Kehakiman mempercayakan sebuah yayasan Katholik untuk
merawat mBok Samirah dan mBok Enung.

Karena keberadaannya di Amerika tidak sah, maka mBok
Samirah dan mBok Enung diberi visa yang berlaku selama
satu tahun. Visanya akan habis 4 bulan lagi. Setelah
habis masa berlakunya, mereka mendapat perpanjangan
ijin tinggal untuk 4 tahun. Setelah 4 tahun, mereka
akan mendapat Green Card, artinya mendapat status
penduduk dan berhak bekerja. Setelah itu mereka berhak
menjadi US citizen.

Malang sekali Pak dan Bu Sabhnani ini. Mereka harus
membayar gaji kedua PRTnya. Banyak betul. Sekian tahun
X 12 jam X $8 upah minimum. Plus hukuman penjara plus
denda kepada negara.

Kedua TKW malang sekaligus beruntung ini tidak muda
lagi, lihat gambar. Mbok Samirah beranak 5 dan mBok
Enung beranak 9.

Hukuman bagi kedua warga negara Amerika asal India ini
cukup berat. Putusan Hakim Arthur Pratt jatuh pada
tanggal 28 Maret 2008 tiga bulan lagi. Kedua pasangan
suami-istri itu bakal diganjar 20 tahun penjara.

Karena tidak mau meringkuk dalam tahanan, suami istri
Sabhanani boleh tinggal dirumahnya yang megah di
daerah pemukiman bergengsi. Tapi mereka harus membayar
bail dan $10,000 sehari. Berat amat.

http://www.mumbaimirror.com/net/mmpaper.aspx?page=article&sectid=4&contentid=200
712212007122103121690644314a03

Salam,
RM