Saya punya kenalan seorang wartawan elektronik dinegara tetangga , dia meliput langsung kejadian diruntuhkannya tembok pembatas oleh rakyat kedua blok tersebut yaitu Jerman Barat yang non komunis dan Jerman Timur yang komunis.Dia juga ikut meliput peristiwa tumbangnya orde baru dan lengsernya Soeharto dari pucuk pimpinan negara langsung di Jakarta.


Dia menceritakan pengalamannya meliput kedua peristiwa tersebut,
katanya,saya heran saya menyaksikan sendiri bagaimana rakyat kedua
negara Jerman barat dan Jerman timur itu dengan penuh semangat
meruntuhkan tembok pembatas yang telah mencerai beraikan mereka selama
ini, mereka melakukannya dengan semangat kerjasama dan persaudaraan,
mereka melakukan nya tidak dengan kemarahan dan kebencian, mereka
melakukannya dengan suka cita dan damai, kita ingat, katanya lagi,
Jerman Timur adalah komunis dan saat kejadian itu mereka tidak ganas.

Akan tetapi, katanya lagi, sewaktu meliput kejadian meletusnya
tuntutan reformasi dari rakyat Indonesia di Jakarta,sehingga jatuhnya
pemerintahan Soeharto, saya melihat dimana-mana kekacauan,kegaduhan
kebakaran,ada toko yang dibuka paksa oleh masyarakat, ada yang
mencuri, dan ada lagi yang sangat mengerikan katanya, adanya
pembunuhan, ada yang dibantai, sangat mengerikan katanya, terus yang
mengherankan dia dakam nada bertanya,kenapa rakyat Indonesia yang
mayority(pronoun bahasa Malaysia untuk mayoritas)kenapa rakyat
Indonesia yang mayoritas ber-agama Islam bisa berbuat demikian, siapa
yang salah ni!!katanya.
Terus terang saya kesulitan menjawab pertanyaan tersebut,saya hanya
berkomentar, tak tahulah Cik, memang beginilah kondisinya.

Melihat kejadian demi kejadian setelah lebih kurang 10 tahun jalannya
reformasi, saya menyimpulkan,sebagian besar umat Islam di Indonesia
belum menjalankan agamanya dengan benar.

Sesuai dengan rukun Islam yang 5(lima) diyakini umat Islam sebagai
syarat sahnya dia memeluk agama Islam, salah satunya adalah SHOLAT
(SEMBAHYANG)5 kali sehari semalam.

Dalam Islam fungsi sembahyang bagi individu muslim adalah UNTUK
MENCEGAH PERBUATAN-PERBUATAN YANG KEJI DAN YANG MUNGKAR.Perbuatan yang
keji adalah perbuatan yang merugikan diri sendiri, juga merugikan
orang lain.Contohnya sangat banyak, diantaranya adalah,sombong, ber
dusta atau berbohong,menghina,mencaci maki,dendam,suka menipu,berzina,
berjudi,mabuk-mabukan,mencuri atau korupsi dan banyak lagi contoh-
contoh yang similar.

Sedangkan perbuatan mungkar adalah merugikan diri sendiri, seperti
mengikari Tuhan, mengingkari para nabinya, durhaka pada orang tua,
guru dan lain-lain yang sifatnya durhaka.

Sebetulnya hanya dengan sembahyang dengan benar dan khusyuk, Seseorang
bisa mencegah dirinya dari perbuatan-perbuatan tercela.Kalau masing-
masing individu muslim melaksanakan sembahyang dengan baik dan benar,
masyarakat sudah bisa saling menghargai, masyarakat bisa hidup damai
dan tenteram.

Hanya dengan sembahyang dengan baik dan benar seseorang bisa terhindar
dari korupsi, berbohong,berzina, dan lain-lain.

Pertanyaannya kenapa umat Islam Indonesia masih hidup dibawah rata-
rata ?jawabannya karena mereka belum melaksanakan sholat dengan baik
dan benar, sehingga sholat yang mereka laksanakan tidak memberikan
mamfaat apapun dalam hidupnya.

Seorang muslim mengerjakan sembahyang, tapi masih suka bohong, berarti
dia belum mengerjakan sembahyang dengan baik dan benar, toh dia masih
suka bohong,kalau seorang muslim mengerjakan sembahyang,tapi masih
juga suka korupsi, berarti dia tidak pernah sembahyang, toh dia
korupsi juga ,begitu juga kalau seorang muslim sembahyang tapi tidak
jujur, masih berzina,mabuk,berjudi,masih suka menghina,masih suka
berbuat kejahatan,berarti dia tidak pernah melakukan sembahyang,walau
dia mengerjakannya, tapi tidak pernah bermanfaat bagi dirinya, berarti
dia belum sembahyang.

Terjadinya kemunafikan-kemunafikan dinegeri ini karena kebanyakan para
pemimpin yang tidak jujur, suka membohongi rakyat, dan kalau dia itu
iiIslam, hanyalah tipuan belaka, naik haji, bayar zakat jutaan, tapi
uangnya tidak bersih, akibatnya Tuhan murka, bencana ini, bencana itu,
banjir, gempa, dan banyak lagi cobaan dan siksaan Tuhan yang akan
memporak porandakan negara ini.

Untuk itu, sebagian kewajiban itu ada dipundak para pemuka agama, para
ulama dan da"i, pemerintah,para cendikiawan, semua bertanggung jawab
demi ketentraman negara ini, jangan hanya banyak omong, buktikan,
Tuhan berfirman : Sangat Besar Dosanya, bila seseorang hanya pandai
bicara, tapi tidak pernah mengerjakannya.

Sebagai umat bergama, kita harus yakin dan percaya dengan azab Tuhan,
siapapun manusianya, yang menantang kekuasaan Tuhan, pasti jatuh,
pasti akan dapat siksaan baik didunia maupun diakhiran.

Kalau ingin agama itu bermanfaat bagi diri dan masyarakat, jalankan lah
dengan baik dan benar sebelum terlambat.

Selagi Umat Islam sebagai mayoritas dinegeri ini tidak melaksanakan
kewajibannya dengan benar, jangan harap akan ada ketenangan, kedamaian
Selagi yang kaya tidak peduli kepada yang miskin jangan harap akan ada
kesejahteraan dinegara ini.

Jangan mati dulu seblum berbuat kebajikan.
Wassalam
Esbaldi.