Image"Happy 牛 (baca "niú") Year" , ini cara penyampaian "Selamat Tahun Baru Imlek" (阴历新年, yīn lì xīn nián) yang sedang "in" di China, yang telah terimbas oleh budaya barat.

Pemakaian aksara , (niú, kerbau/ sapi) lafalnya mirip dengan kata Inggris "new" (baru). Tahun baru Imlek adalah pergantian kalender traditional rakyat China. Hal tersebut juga dirayakan karena tahun baru artinya musin dingin berlalu, datangnya musim semi, saatnya memulai musim cocok-tanam. Maka, Imlek adalah "Perayaan Tani", kali ini jatuh pada tanggal 26 Januari 2009.

Para perantau/ komunitas Tionghoa di Indonesia selama lebih dari lima puluh tahun harus merayakan tahun baru Imlek di bawah bayang-bayang larangan pemerintahan Order Lama dan Order Baru. Secara hukum pelarangan perayaan ini adalah Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967. Diskriminasi etnis adalah warisan Belanda dan berlaku sejak jaman Jajahan Belanda sampai era reformasi. Pada tahun 2000, pada pemerintahan Gusdur, beliau mencabut Inpres tsb, kemudian pada pemerintahan Megawati menindaklanjutinya dengan Keputusan Presiden Nomor 19/2002 tertanggal 9 April 2002 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur nasional. Dengan demikian etnis dan budaya Tionghoa diakui eksistensinya sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang integral dan aset budaya bangsa yang besar.

Penting untuk dimengerti, Tahun Baru Imlek bukanlah hari agama, tetapi telah dikamuflase menjadi hari agama oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia karena tekanan pemerintah yang diskriminasi. Imlek adalah perayaan budaya bukan perayaan keagamaan sehingga tidak haram dirayakan. Etnis Tionghoa adalah bagian dari masyarakat multikultural Indonesia. Budaya China sudah banyak mewarnai budaya dalam Nusantara ini. Seperti masyarakat Indonesia merayakan hari Lebaran, demikian pula tahun baru Imlek dirayakan di China. Para pekerja imigran pulang kampung untuk bersilahturahmi dengan keluarga, umumnya semua akivitas libur 10 hari atau lebih. Sayang, adanya masyarakat Tionghoa di Indonesia yang merayakannya menjadi seolah-olah hari tahun baru tersebut adalah "hari agama", perayaan ini sering dianggap "hari perayaan agama". Memang ada kebiasaan memperingati kedatangannya tahun baru melaksanakan sembayang leluhur, seperti juga sebagian masyarakat Muslim pergi ke makam menjelang hari Lebaran.

Dalam kebudayaan Tionghoa setiap tahun baru kalender Imlek ada pergantian simbol binatang, yaitu dua-belas binatang yang melambangkan kedua-belas cabang Bumi yaitu: tikus, sapi/kerbau , macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, kera, ayam , anjing, dan babi, yang dikenal dengan istilah "shio" (zodiak Tionghoa yang memakai hewan-hewan untuk melambangkan tahun, bulan dan waktu dalam astrologi Tionghoa). Pada Imlek 2009 ini simbolnya "kerbau/ sapi" .

Happy 牛 Year, 新年快乐, 恭喜发财, 牛年有余

Blessings,
Bagus Pramono
January 23, 2009