Membuka Facebook pagi-pagi, mata saya tertumbuk pada artikel yang dishare di wall seorang teman,
“Apakah bangsa Arab lebih unggul ketimbang bangsa-bangsa lain?”
Dalam artikel tersebut dibahas panjang lebar aliran-aliran yang mengatakan bangsa Arab lebih unggul dari bangsa-bangsa lain. Memang ada perbantahan di kalangan orang Arab sendiri. Namun nyatanya, orang-orang dari paham itu masih punya pengikut dan pendukung.
Saya jadi teringat obrolan dengan teman-teman saat kuliah. Karena rumah saya cukup jauh dari kampus, saya sering tinggal di kampus untuk menunggu kuliah berikutnya. Kampus di Pleburan dan rumah di Banyumanik, butuh waktu sekitar 30 menit lebih untuk pergi saja. Pulang balik bisa satu jam. Capek di jalan. Akhirnya saya ikut nongkrong dengan teman-teman satu angkatan, beda angkatan, satu jurusan dan beda jurusan.
Waktu itu saya nongkrong dengan teman satu jurusan. Ada seorang teman kakak angkatan ikut nongkrong. Dia punya grup band yang kami semua ikut bangga dengan grup bandnya itu.
“Gimana nih perkembangan grup band kamu?” seorang teman nyeletuk.
“Ini vokalisnya lagi ribet urusan cinta,” katanya.
“Kenapa lagi?”
“Udah cinta mati, sama keluarga pacarnya disuruh putus. Pacarnya udah nggak boleh ketemu dia lagi.”
“Segitunya. Memang kenapa sih?”
“Kan ceweknya Arab.”
“Mang kalo Arab kenapa?” seorang teman bertanya dan saya juga ingin tahu jawabannya.
“Kata orang tua ceweknya, mereka keturunan Nabi Muhammad yang ke berapa, gitu. Kalau sampai anak perempuannya dapat yang bukan keturunan Nabi, darah keturunan mereka tercampur, udah enggak murni lagi sebagai keturunan Nabi. Jadinya ya ceweknya nanti mesti nikah sama Arab juga, kalo bisa yang murni keturunan Nabi juga.
“Wah, segitunya ya?” kami semua yang mendengar terheran-heran.
Saya juga heran. Tapi saya jadi tahu kenapa tetangga saya yang istrinya Arab dan suaminya Jawa, sekarang jadi penggerak pengajian di lingkungan tempat tinggal orang tua saya, dulunya ketika akan menikah tidak direstui oleh orang tua si istri. Seiring berjalannya waktu, suami yang Jawa ini menunjukkan bahwa dia suami dan bapak yang baik. Akhirnya keluarga mereka bisa menerima.
Maka ketika seorang teman cewek yang Cina pacaran dengan seorang cowok Arab, saya mulai meramal ending kisah mereka. Suatu sore, mereka duduk berdua di teras ruang kuliah dengan wajah kacau. Saya tahu pasti mereka sebentar lagi putus. Dan benar. Keluarga cowoknya tidak mengijinkan anaknya pacaran dengan teman saya yang Cina. Padahal saya sempat iri dengan mereka. Cowoknya ganteng, teman saya cantik, mereka mesra sekali. Tapi apa mau dikata?
Saya tetap saja tak paham kenapa bisa mereka merasa lebih unggul dari bangsa yang lain. Setelah menganjurkan bangsa lain mengikuti agama yang mereka bawa, lalu menganjurkan juga pengikut dari bangsa lain memakai pakaian seperti mereka, nyatanya mereka masih menganggap bangsa lain itu berbeda. Ironis.
Saya tahu tidak semua orang Arab berpikiran seperti itu. Tapi pemikiran ini merupakan sebuah wacana yang tidak bisa diabaikan begitu saja, seolah tidak pernah ada. Semua ini perlu diketahui, disadari, lalu direvisi.
***
Sentimen ras memang mewarnai dunia sampai sekarang. Jangan dikira Cuma Amerika atau Afrika Selatan yang bermasalah dengan ras hitam – putih. Kita juga punya masalah rasis, diakui atau tidak.
Waktu SMA pacar saya Cina. Ibu saya marah.
“Enggak kasian sama anak-anak kamu nanti? Yang namanya Cina itu masih jadi ejekan di mana-mana.”
Tapi yang namanya cinta, mau apa? Biarpun ibu saya menyindir, ngomel, marah, tetap saja kami jalan bareng. Akhirnya ibu saya mengijinkan kami pacaran, cuma kisah ini berakhir karena dia memutuskan saya dan menggandeng cewek lain, yang juga Jawa.
Tidak jadi menikah dengan Cina dan akhirnya dapat orang Jawa, bukan berarti karma saya berakhir. Suami saya sering dikira Cina. Ketika kami masih pacaran, dia sudah menceritakan hal ini tapi saya belum begitu percaya. Sampai suatu ketika kami makan bakso dan dia dipanggil ‘koh’, baru saya sadar apa yang dia katakan itu benar.
Ketika sudah menikah, ada seorang kenalan bapak saya yang bertanya,
“Besan bapak itu Cina kan ya?”
Bapak saya menjelaskan bahwa bapak mertua saya Jawa, bukan Cina. Kenalan bapak saya itu pasien lama bapak mertua yang dokter saraf. Dia baru tahu kalau dokter langganannya itu Jawa dan bukan Cina seperti yang dia kira, baru setelah diberi tahu bapak saya.
Seorang teman kuliah saya kaget ketika tahu bahwa keluarga suami saya bukan Cina. Pasalnya dia berteman dengan adik ipar saya sejak awal kuliah dan setahu dia adik ipar saya itu Cina. Waktu itu dia bertemu suami dan tahu kalau suami saya kakaknya teman dia, Hapsoro namanya. Dia heran,
“Hapsoro bukannya Cina ya?”
“Bukan,” kata saya tertawa.
Saya tahu maksud dia adalah klarifikasi apakah saya menikah dengan orang Cina.
“Oalah. Tahu saya dia itu Cina, lha namanya kaya Cina gitu.”
Adik ipar saya namanya Hapsoro dan membawa nama ayahnya, Hadinoto. Menurut teman saya, nama Hapsoro Hadinoto itu ke-Cina-Cina-an. Gantian saya yang heran mendengar analisa dia. Kok saya tidak pernah terpikir sampai ke situ?
“Udah gitu dia maunya berteman cuma sama yang itu-itu aja. Agak sombong gitu.”
Wah, ternyata ada indikasi lainnya. Jadi menurut pendapat umum, Cina itu biasanya sombong. Walah. Iya kalo mereka ini benar-benar sombong. Setahu saya, orang tidak mau bergaul dengan yang lain karena banyak alasan. Bisa saja justru karena ada beban batin yang dia tanggung. Jangan-jangan mereka yang Cina bukan sombong dan tidak mau kenal dengan banyak orang tapi karena minder suka diejekin oleh orang Jawa sejak kecil.
Saya lihat sendiri bagaimana teman-teman SMA saya mengejek pacar saya yang Cina waktu itu. Saya sedih melihat dia diejek karena keCina-annya. Apa salah dia?
Melihat saya prihatin, dia berkata, “Nggak papa, sudah biasa kok.”
Hati saya seperti ditusuk sembilu. Saya tidak pernah paham kenapa orang mengejek orang Cina. Saya tidak paham kenapa ibu saya melarang saya pacaran dengan Cina. Dan saya tetap tidak paham kenapa teman saya yang S2 bercanda tentang anak tetangganya,
“Kasian, kecil-kecil sudah Cina.”
***
Tuhan menciptakan manusia-manusia di bumi ini pasti karena satu alasan. Kalau Tuhan maunya dunia ini diisi oleh satu jenis tertentu saja, pasti dunia ini cuma diisi ras itu saja. Sekarang di dunia, kita yang diharapkan untuk saling mengenal dari perbedaan-perbedaan kita, malah saling menghina berdasarkan perbedaan itu.
Dan pasti Tuhan menciptakan semua manusia itu sama derajatnya. Tidak ada bangsa unggulan. Kalau memang orang Arab itu bangsa unggulan, mungkin itu bisa dipahami orang-orang yang percaya pada Nabi Muhammad. Kalau yang tidak?
Orang Jawa bisa saja menghina orang Cina, tapi apa salahnya terlahir jadi Cina? Siapa sih yang bisa minta jadi apa saat terlahir ke dunia?
Ingin rasanya menyadarkan semua orang bahwa kita itu semua sama. Tak perlu merasa lebih dari yang lain. Saya mendapat banyak manfaat karena bergaul dengan siapa saja. Kebahagiaan hidup itu justru didapat dari penerimaan terhadap semua jenis manusia, bukan dengan merendahkan.
anonymous said:
Susah yah jadi manusia
=______=
SukaSuka
no-name said:
Mau koreksi dikit, di kalimat “Kalau memang orang Arab itu bangsa unggulan, mungkin itu bisa dipahami orang-orang yang percaya pada Nabi Muhammad”, – gak semua org yang percaya Nabi Muhammad itu juga percaya etnis Arab itu etnis unggulan, dan setau saya gak semua etnis Arab menganggap etnis mereka itu unggulan. Itu aja, silakan dikoreksi kalau saya salah.
SukaSuka
karjanaga said:
Secara langsung atau tidak langsung Umat MUHAMMAD itu ya mengunggulkan bangsa Arab.
Buktinya umat MUSLIM kalau sembahyang harus berkiblat pada kakbah Arab dan tidak boleh berkiblat pada gunung Agung di Bali. Kakbah itu buatan manusia sedangkan gunung itu buatan Tuhan ALLAH. Ironis kan ?
Bukti lagi kalau sholat harus mengggunakan bahasa Arab dan tidak boleh menggunakan bahasa Inggris ataupun bahasa JAWA yang ada krama inggilnya.
Dan amsih banyak lagi bahwa umat MUSLIM itu mengagung-agungkan ARAB.
Kamu saja yang tidak bisa membaca situasi dan kondisi, tidak bisa membaca lambang dan pralambang.
SukaSuka
camarmerah said:
Soal ras-me-ras ini, ada baiknya pula kalau ditinjau melampaui sekadar perasaan-perasaan belaka, melainkan hingga ke level material, artinya secara faktual, secara kebenaran yang tidak bisa dibantah lagi karena didasari atas keadaan nyata yang bisa diukur dan dibuktikan (baik dibuktikan benar maupun salah).
Sehingga kalaupun (KALAUPUN) mau memperdebatkan persoalan mengenai unggul-mengungguli, janganlah mempertontonkan kedunguan dengan hanya mampu merasa unggul belaka. Tunjukkan bahwa secara material, secara sebab-akibat, secara faktual, bahwa ras tertentu memang lebih unggul. Entah karena proses seleksi alam, entah karena alasan geografis dan pangan, entah karena hal-hal lainnya. Tetapi sekadar merasa unggul adalah bodoh dan pantas untuk ditertawakan saja.
Yang saya maksud adalah, bahwa pada dasarnya secara material ras itu omong kosong saja. Kita sekarang sudah tau bahwa bule dan asia dan indian dan aborigin dan orang kulit hitam dan termasuk juga orang melayu adalah sama-sama saja ujung-ujungnya berasal dari Afrika Timur sana.
Ini dapat diteliti, secara arkeologis, secara genetika, dan secara linguistik.
Artinya nenek moyangmu ya nenek moyangku juga, tidak ada pembeda yang bersifat hakiki di antara ras-ras yang ada, selain daripada kode-kode genetika yang menghasilkan bentuk tulang tertentu dan kadar melanin tertentu di permukaan kulit.
Bahan bacaan yang menarik untuk memulai ke arah ini, salah satunya, adalah Mapping Human History oleh Steve Olson. Pada intinya buku ini adalah menceritakan – secara material dan faktual – proses persebaran manusia dari Afrika Timur hingga ke ujung selatan benua Amerika, The Great Migration.
***
Tetapi memang ada sedikit perbedaan dengan sentimen-sentimen rasialis yang telah didasari oleh ideologi atau peristiwa tertentu yang terjadi jauh setelah the Great Migration. Seperti misalnya karena Arab adalah keturunan Muhammad, atau karena pendiri zaman modern, atau karena sempat menguasai Asia Raya, atau karena hal-hal lainnya.
Memang kalau kita mengambil sudut pandang masing-masing ideologi, hal ini akan tampak jadi benar, tentu saja. Secara ke-Islam-an, tentu saja darah keturunan Muhammad itu nomor satu, ya jelas karena sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang bahwa Muhammad itu nomor satu. Tentu saja akan berbeda kalau ideologinya diganti. Misalnya bahwa yang unggul adalah tentu saja pemikiran, sains, filsafat, dan semangat zaman modern, tentu saja si bule-bule ini adalah pewaris darah dari semangat modern tersebut. Berbeda lagi kalau kita ambil sudut pandang penguasaan terhadap wilayah geografi, raja-raja Jawa itu kan pada dasarnya kacungnya kaisar Cina saja, dan keraton itu mungkin tidak lebih besar dari barak selir untuk kaisar Cina. Tetapi begitu kita pindahkan lagi sudut pandangnya ke tanah Jawa, ya si Jawa ini akan menjadi tuan rumah, sementara pendatang-pendatang Cina ini – secara historis – kan kerjanya cuma dagang atau jadi kuli dan kemudian beranak pinak saja, wajarlah Jawa yang tuan rumah merasa superior darahnya dibandingkan Cina-cina pecicilan ini.
Tetapi darah itu kan omong kosong?
Tidak sejentikpun darha Muhammad ada di dalam tubuh si Arab, dan tidak ada secuilpun daging kaisar Qin ada di dalam biji peler si Cina. Adalah keturunan kaisar Qin pula yang pada akhirnya dijadikan budak kerjapaksa di tanah Jawa ketika Belanda berkuasa. Adalah keturunan Muhammad yang sampai hari ini masih saja menjadi bangsa yang paling barbar di antara yang terbarbar. Si Jawa yang tadinya diperkosa ramai-ramai oleh Barat toh sekarang dia menjadi pemerkosa tetangga-tetangganya juga, dan si Bule itu sempat pula termasuk sebagai kategori bangsa maha-barbar ketika Asia telah sedemikian hebat.
Darah itu sama omong-kosongnya. Dan berpola kedunguan dan kegoblokan fasisme.
Mau keturunan manapun, kau adalah dirimu sendiri, kau tidak bisa berlindung di balik omong-kosong darahmu. Karena dari manapun kau berasal darahmu sebenarnya tetap sama saja:
Darah itu merah, Jenderal!
camarmerah
SukaSuka
Darwin Bahar said:
Terlepas dari fakta bahwa Nabi Muhammad SAW seorang Arab, pendapat yang menganggap bangsa arab lebih tinggi atau lebih mulia daripada bangsa lain, tidak mempunyai akar dalam Al-Quran dan Hadis. Dan Sang Nabi sendiri diriwayatkan bersabada: “Tidak ada kelebihan orang Arab dibanding Adjam”.
SukaSuka
Rahman said:
Nanti kalau rekayasa genetika menghasilkan manusia super, baru deh bisa bilang ada ras manusia superior; tapi walau begitu, dia bisa diejek juga sebagai ‘manusia buatan’ 🙂
memang susah jadi manusia
SukaSuka
Agus said:
Mungkin benar itu hanya stereotype dari penganut agama tertentu saja.
Karena dilingkungan lain , malah pandangannya sangat berbeda sama sekali.
Waktu kecil saya merasakan bangsa barat adalah sebagai bangsa unggulan. itu cukup logis karena waktu itu kemajuan identik dengan bangsa barat.
Sering juga mendengar bangsa Israel adalah bangsa unggulan karena ternyata biar sedikit orang Israel banyak yang pandai dan menguasai ekonomi di barat.
Sesuai dengan perkembangan jaman. sekarang malah bangsa Cina yang dianggap ras unggulan, karena perkembangan ekonomi dari negara2 yang mayoritas nya ras Cina atau “mirip Cina” seperti Korea dll, mulai menyalib ke unggulan bangsa2 barat yang lagi sempoyongan dililit hutang.
Pandangan demikian tolok ukur nya cukup logis, karena ras yg dianggap unggul adalah bangsa yang unggul memegang teknologi atau ekonomi.
Malah dari masyarakat yang bertolok ukur demikian , bangsa Arab lebih identik dengan bangsa pemalas dan bukan maju karena prestasinya sendiri.
Itu mungkin sisi pandangan dari masyarakat lain, yg saya yakin jumlahnya cukup banyak.
SukaSuka
ngawur said:
idem sama mas @agus keunggulan ditentukan oleh etos kerja, keuletan, penguasaan teknologi dan ekonomi
kalau mau mengacu sama parameter2 tersebut maka saya setuju kalau ras kuninglah yang paling unggul saat ini
kalau ras arab mah he..he..he..sekarang masih bisa gaya karena punya minyak tapi liat aja ntar tinggal jualan agama aja
SukaSuka
agus said:
Wesiati Setyaningsih itu cina yang nyamar jadi orang jawa ya?
SukaSuka
karjanaga said:
Bangsa Indonesia /NUSANTARA yang asli itu memang keturunan Cina dan bukan keturunan ARAB ( ARABA ) / TIMUR TENGAH.
Jaman Nabi NUH ada sepasang umat yang beriman yang bernama CINAWA dan istrinya TIONGHOA.
CINAWA dan TIONGHOA punya anak
1. JAPANA ( JEPANG )
2.TAIWANA ( Tetap di Cina dan TAIWAN )
3. JAWANA ( pergi ke tenggara /Asia Tenggara)
Lalu JAWANA punya istri bernama KALIMA ( anak KOREANA ).dan JAWANA punya 5 anak laki laki semua ( PANDAWA LIMA ) :yaitu
1. MADARA (MADURA )
2.. SUNDAWA ( SUNDA )
3. MALAYA/MELAYU
4. KALIMANA ( suku-suku di Kalimantan )
5 SAMANA /SAMIN. suku suku di Jawa Tengah dan sebagian JATIM /JABAR.
Ketrunan dari 5 orang anak JAWANA itulah yang disebut penduduk ASLI NUSANTARA.
SukaSuka
minang said:
Hahahaha
Kalian semua pada lucu,,
Siapa sih yg tidak tau Đ̥εngά̯͡n bangsa arab ??
Dari jaman jahiliah pun bangsa arab udah terkenal, apalagi di turunkannya nabi muhammad yg meluruskan akhlak manusia di kala itu,,
Kalian tau G̶̲̥̅̊åк̲̮ ??
Etnis apa yg di atas dunia ini yg sangat menghormati perempuan ?? Yaitu adalah islam.
Kalo kalian mempelajari al-qur’an kalian akan menemukan sebuah kata : “tidak ada bangsa lain, melebihi bangsa arab kecuali taqwanya…
Coba kalian pelajari Al-qur’an artinya aja kalo G̶̲̥̅̊åк̲̮ bisa bacanya..
Apa sih yg G̶̲̥̅̊åк̲̮ ada dalam al-qur’an ??
Mumi fir’aun dan piramida aja orang barat capek-capek menilitnya, jauh sebelum orang barat meneliti itu di dalam al-qur’an sudah ada penjelasan itu semua, apalagi tentang dinding pemisah antara air tawar Đ̥εngά̯͡n air laut….
Orang barat itu G̶̲̥̅̊åк̲̮ tandindannya orang arab..
Orang barat kelicikannyalah yg dia gunakan..
Dan penutup kata..
Kalo orang barat tidak mengganggu orang arab(muslim) orang muslimpun tidak akan pernah mengganggu kalian…
Rasulullah bersabda : barangsiapa yg beriman pada ALLAH SWT dan hari akhir maka muliakanlah tetangganya…
SukaSuka
karjanaga said:
Huaaaaa..Orang yang erkata bangsa Arab lebih unggul daripada bangsa lain itu tidak lain adalah BUDAK ARAB atau ANTEK ARAB.
Justru MUHAMMAD itu melecehkan perempuan. Buktinya DIA BUNUH SUAMI SAMInya lalu DIKAWININYA dan DIPERKOSANYA janda -janda yang suaminya dibunuh saat perang alias wanita rampasan.
Muhammad tega membunuh dan tega perang demi ambisinya..dan demi bisikan SETAN ANGKARA MURKA dalam hatinya..
Muhammamd merebut istri orang lain ( Zainab ).dan banyak lagi kebrobrokan MUHAMMAD
SukaSuka
karjanaga said:
Irang Arab itu tahunya cuma NYUNGSEP dalam KAKBAH ARAB ( SAREAT KAKBAH saja ).
Orang Arab tidak tahu SAREAT BUMI. Orang Arab tidak tahu SAREAT PUSAT TATA SURYA..Orang Arab tidak tahu SAREAT pusat galaksi. dan orang ARab tuidak tahu SAREATpusat jagat RAYA…Mana unggulnya ? Lha wong pekerjaannya cuma NYUNGSEP ke LUBANG SEMUT dalam KAKBAH ARAB..kok unggul… ? Huaaaaa
Yang menganggap unggu bangsa ARAB itu orang GOBLOK dan tidak paia OTAK tapi cuma pakai PANTAT ONTA ARAB…Ucapan saya ini sebagai balasan dari tuduhan SESAT SIRIK MUSRIK dan KAFIR…Jadi supaya IMPAS deh… Bedanya saya menuduh itu ada BUKTINYA. Sedangkan umat MUHAMMAD itu menuduh tanpa BUKTI alias MEMFITNAH..
SukaSuka
karjanaga said:
.. HUaaaaaaa.. Iman Pada ALLAH SWT dalam KAKBAH ataukah ALLAH SWT dalam AL_QURan ataukah ALLAH SWT di MULUTNYA MUHAMMAD ataukah ALLAH SWT yang saat ini masih hidup dan masih bisa memberi petunjuk ?
Bisamu cuma berkata OLLAH-ALLOH saja, tapi kamu tidak faham dengan HAKRKATULLOH yang meliputi NDZATULLOH, juga SIFATULLOH dan ENERGIALLOH..
ILMU Kamu itu setingkat anak SD saja
SukaSuka
karjanaga said:
Umat MUSLIM kerjaanya cuma menuduh tanpa bukti ..Menuduh tanpa bukti dan saksi itu namanya FITNAH..
Jika kamu tidak terima silahkan KOMEN di sini.. tempatnya..Para ulama dan ustadz beraninya cuma cermah pada jemaah yang TIDAK PAKAI OTAK.. Sini kalau kamu berani ADU ARGUMEN dengan saya ..atau GURUMU ajak juga sini.. atau ALLAH SWTmu .. juga saya TIDAK TAKUT pada ALLAH SWTMU… Sebab ALLAH SWTMU itu selalu dipenjara dalam kakbah ARAB…
SukaSuka
karjanaga said:
UNGGUL apanya ? Apakah selalu NYUNGSEP dalam kakbah ARAB itu UNGGUL ? Huaaaaaaa… Silahkan berdesak desakan masuk kakabah ARAB..Biar kamu terinjak injak oleh orang ARAB yang tinggi besar itu..Lalu juga istrimu direbut pria ARAB yang GEDHE GEDHE.. KAMU tidak bakalan berani melawan.. Huaaaaa KACIAN DEH..LUUU
SukaSuka
karjanaga said:
Huaaaaaaa.. GOBLOKMU>>GOBLOKMU…Apa ada ETNIS kok ISLAM ? ISLAM itu bukan ETNIS . Tapi ISLAM adalah Iman. Soleh , Luhur , Amanat , Manfaat.
Apakah kamu sudah Iman ? Jika kamu Iman maka kamu harus sudah berkata , ” SAYA IMAN ADA TUHAN YAITU … DI SURGA ).
JIka belum berkata IMAN berati kamu belum IMAN berarti kamu bukan ISLAM..
SukaSuka
karjanaga said:
Ayat-ayat atau kata kata dalam AL-Quran itu ucapan MUHAMMAD yang tinngal di ARAB..maka wajar saja jika bunyinya mengunggulkan ARAB..
sama juga saya orang JAWA yang mengunggulkan JAWA.
saya juga bisa berkata yang paling UNGGUL adalah JAWA sebab JAWA itu patuh pada PETUNJUK TUHAN ALLAH saaat ini yang masih HIDUP dan tidak perlu patuh pada ucapan MUHAMMAD orang ARAB.. sebab ucapan MUHAMMAD itu hanya untuk KEJAYAN ARAB dan bukan untuk kejayaan Indonesia.
SukaSuka
karjanaga said:
ALLAH dimulutnya MUHAMMAD ya wajar jika mengunggulkan bangsa ARAB. Sebab MUHAMMAD itu orang ARAB.
Sebaliknya ALLAH dimulutnya KARJANAGA ya wajar juga mengunggulkan bangsa Indonesia. Sebab KARJANAGA itu orang INDONESIA.
Kamu jangan GOBLOK dong… Pakalah OTAK dan jangan cuma pakai PANTAT ONTA ARAB..
SukaSuka
karjanaga said:
Pada Minang .. Buktinya umat MUSLIM itu selalu menganiaya pengikut JAWA,, padahal KEJAWEN itu tinggal di wilayahnya sendiri. Tapi mengapa MUSLIM dari ARAB kok sewenang-wenang pada KEJAWEN ?
jadi buktinya MUSLIM itu ANGKARA MURKA dan SERAKAH..
SukaSuka
karjanaga said:
MUSLIM itu KAWIN CERAI dan punya istri banyak . jika sudah bosan maka dibuang saja istrinya atau diceraikan .. Apakah ini menghormati perempuan ? OMONG KOSONG..Memutar balikkan fakta..
jIKA muslim MENGHORMATI PEREMPUAN HARUSNYA muhammad TIDAK MEREBUT ISTRI ORANG LAIN. JIKA MENGHORMATI PEREMPUAN TENTUNYA MUHMMAD TIDAK MENIKAHI GADIS KECIL BERUSIA 9 TAHUN,. KAMU INI MEMANG BODOH ATAUKAH SUDAHJ DIKUASAI KHODAM BATU HITAM ?
SukaSuka
karjanaga said:
Pada MINANG… Aklak yang bobrok waktu itu adalah aklak bangsa Arab. sebaliknya aklak bangsa Nusantara waktu itu sudah baik. Setelah ajaran dari Arab datang , maka aklak bangsa Nusantara menjadi BOBROK…Dasar ajaran dari Arab itu ajaran DURHAKA..
SukaSuka
karjanaga said:
Minang.. menuduh dan menyakiti hati umat agaama lain itu juga namanya menggangu,,,, , membakar tempat ibadah warga Sapto Darmo itu juga namanya menggangu…melempari mercon waktu takbiran pada kaki istriku itu namanya menggaggu… BENGAK BENGOK pakai speaker keras keras berbahasa Arab itu juga mengganggu RUH_RUH LELUHUR NUSANTARA… BLOK…GOBLOKKK
SukaSuka
karjanaga said:
Huaaaaa..Orang Arab terutama MUHAMMAD di alam kubur kebingungan..yang hafal Al-Quran tidak ada gunanya.. sebab di alam kubur dan akerat itu tidak ada petunjuk yang tertulis. Petunjuknya itu cuma berupa lambang dan pralambang.
Orang yang tidak kebingungan di alam kubur dan akerat adalah orang yang mampu berkomunikasi dengan NURILLAHI ( SUKMA SEJATI ) dan SIRRILLAHI…
SukaSuka
karjanaga said:
Minang…
Tidak ada pakemnya bahwa RAHWANA lebih unggul daripada SRI RAMA
Tidak ada pakemnya KURAWA lebih unggul daripada PANDAWA.
Tidak ada pakemnya ARABA lebih unggul daripada JAWANA.
Pakemnya adalah SRI RAMA lebih unggul daripada RAHWANA.
Pakemnya adalah PANDAWA lebih unggul daripada KURAWA.
Pakemnya adalah JAWANA lebih unggul daripada ARABA.
ARABA itu lebih unggul di bidang SEKS saja , sehingga kelak istrimu juga akan direbut oleh pria Arab yang perkasa dibanding dengan kamu,.Sehingga istrimu akan meninggal kanmu .. Huaaaaa.
Araba memang lebih unggul dalam bidang baca hurut hijaiyah dan bidang NYUNGSEP-NYUNGSEPAN dalam kakbah Arab.
Tapi dibidang wawasan alam semesta makrokosmos dan mikrokosmos , serta informasi alam ghaib dan komunikasi NURILLAHI dan SIRRILLAHI maka JAWA lah yang paling HEBAT..Sebaliknya ARAB itu NOL BESAR alias OO”OON sekali.
SukaSuka
wesiatisetyaningsih said:
Saya sih nggak percaya ada ras yang lebih dari ras lain. Omong besar aja kalo ada yang bilang gitu. Untuk menutupi kelemahan dan membenarkan sesuatu yang enggak benar.
SukaSuka