Orang yg mempelajari dokumen-dokumen kuno yg memuat gambaran wajah Yesus, baik yg ada dalam Perjanjian Baru maupun yang ada di luarnya, akan pasti menemukan ada begitu banyak dan beranekaragam potret wajah Yesus yg bermunculan pada era kekristenan perdana.
Telah sejak masa kehidupannya, Yesus telah menginspirasi orang dengan banyak perspektif tentang siapa dirinya dalam hubungan dengan diri para pengamatnya.
Dengan demikian, sungguh mustahil jika seseorang mau memutlakkan satu wajah Yesus dengan menyingkirkan banyak dan beranekaragam wajah Yesus lainnya.
Sejak zaman kekristenan awal, ada tidak hanya satu kristologi, tetapi ada beranekaragam kristologi, dg masing-masing muncul sebagai hasil perenungan-perenungan kristologis kontekstual.
Sebuah kristologi berarti sebuah bentuk kekristenan. Dus, sejak awalnya sudah ada banyak bentuk kekristenan, yg hidup berdampingan dan saling bersaing memperebutkan pengaruh.
Sejak awalnya, keristenan itu dinamis dan multiwajah, dan biarlah keadaan ini tetap berlangsung hingga kini. Yang mengklaim diri ortodoks harus bisa hidup berdampingan dg yang diklaim heterodoks, dan hendaklah semuanya mampu bersaing secara sehat dan terhormat.
Wong Ma Lang said:
Dan mungkin saja Yesus atau Isa itu tidak pernah ada (hidup) tetapi direkayasa (baca “diperlukan”) sebagai ikon perlawanan sosial ketika itu. Cuman yang mengherankan ajaran-ajaranya yang berbalikan (kontroversial) terhadap nilai-nilai umum yang berlaku ketika itu dan ajaran Isa menjadi dasar-dasar pemikiran humanisme dunia barat dan daya pemikirannnya (ajarannya) jauh melampaui ratusan bahkan ribuan tahun orang-orang segenerasinya, bahkan sampai sekarang pun nampaknya dia masih jauh di depan kita (dalam daya pemikirannya). Itu yang mengherankan dan aku lihat pengikut-pengikutnya selalu pede sejak awal sampai dunia sudah semodern ini sampai-sampai membuat yang lain jadi tidak pede hhee..hheee….
SukaSuka
dinangd said:
betul sekali komentar yang cerdas,bahkan gus dur mahatma gandhi,ibu teresa di calcutta dan masih banyak lagi menjadi pede
SukaSuka
Jonathan Santosa said:
setelah Yesus Sejarah wafat/mikrat/ atau apapun namanya, tidak ada di bumi lagi, ingatan akan ajaranNya tidak ikut lenyap bersama waktu…maka logis, munculah Kristologi yaitu upaya untuk merelevansikan kembali ajaran-ajaran Yesus Sejarah.
SukaSuka