Salah satu perusahaan di mana saya pernah bekerja memiliki lingkungan sangat religius. Tiap hari jumat saat istirahat siang yang panjang untuk memberi kesempatan jumatan bagi yang muslim, diadakan juga persekutuan doa bagi yang kristiani. Perusahaan sampai memanggil pendeta.. Konon yang membayar pendeta itu adalah perusahaan, padahal perusahaan terkenal pelit melilit terhadap karyawannya. Minta isi pensil buat kerja saja kadang bisa susah bukan main.
Tentu saja saya malas mengikuti kegiatan seperti itu. Saya lebih suka beristirahat sambil ngobrol dengan teman-teman. Tapi apa daya, saya ini junior yang kikuk saat dibujuk-bujuk senior. Termasuk bos. Demi menjaga perasaan mereka dan kemalasan saya, saya memakai sistem buka tutup. Sekali datang, sekali tidak. Sekali datang, dua kali tidak.
Pada suatu Jumat, seperti biasa saya datang sengaja terlambat. Acara sudah dimulai. Saya santai saja duduk. Yang tidak biasa waktu itu adalah adanya beberapa leaflet di meja. Saya buka-buka leaflet itu sebagai pengisi waktu. Terkejut saya. Isinya adalah ajakan untuk memerangi perkembangan Islam dengan melakukan kristenisasi. Apa-apaan ini? Bagaimana bisa ada di sini? Bagaimana jika teman-teman muslim melihatnya? Bukankah ruangan ini sering digunakan tidur oleh mereka?
Bagaimana leaflet itu ada di sana terjawab beberapa saat kemudian. Saat pendeta berdasi itu memulai khotbah.
Isi khotbahnya setali tiga uang dengan isi leaflet. Plus hitung-hitungan matematika ala multi level marketing. Kalau satu orang kristiani mampu mengkristenkan sekian warga negara Indonesia lain, maka dalam beberapa tahun mendatang negara Republik Indonesia mampu menjadi negara dengan nafas kristiani. Bah!
Bah! Bah!
Saya sedih. Muak. Marah. Jijik. Semua campur aduk jadi satu. Saya lihat teman-teman saya. Mereka mendengarkan seolah itu biasa saja. Saya gelisah. Rasanya tidak sudi mendengar lebih jauh.
Jadi saya angkat kaki saya. Keluar dari ruangan itu. Sehabis selesai, ada seorang kawan yang bertanya,
“Tadi kenapa keluar?”
“Makan. Nggak kuat nahan lapar,” tentu saja saya bohong. Saya pilih tidak ingin ribut. Saya ingin hubungan saya dengan teman-teman tetap biasa saja. Sebuah pilihan yang saya sesali kemudian.
***
Sebelum wafat Sri Sultan Hamengku Buwono IX memberi pesan kepada penerusnya, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Pesan itu menyatakan agar harus lebih berani mengatakan apa yang benar sebagai benar, dan apa yang salah sebagai salah.
Sri Sultan menjelaskan bahwa selama ia melalui dua presiden, Soekarno dan Soeharto, ia memilih diam. Karena selama itu ia meyakini bahwa diam adalah tindakan yang benar. Jadi saat banyak hal yang berbeda soal kebenaran terhadap dua presiden itu, beliau memilih diam. Dan akibatnya hingga saat ini rakyat Indonesia masih miskin dan bodoh.
Beliau menyesali sikap diamnya itu.
***
Semakin lama saya merasa kebutuhan saya untuk mengunggah komik Koel semakin besar. Bukan cuma karena apresiasi pembaca yang membuat semangat saya tetap terjaga, namun juga kontrol yang mereka berikan.
Saya menghargai pembaca yang menyatakan suka. Dari situ saya tahu saya berhasil membuat karya yang menarik. Saya juga menghargai pembaca yang menyatakan tidak suka. Dari situ saya tahu saya gagal membuat karya yang menarik.
Saya sangat menghargai pembaca yang mau menegur saya jika saya melewati batas. Baik itu batasan “canggih”nya lelucon antara bisa dimengerti dan tidak bisa dimengerti, juga batasan moral dan etika yang saya lakukan pada karya saya. Batas-batas yang bagi saya sangat absurd itu diperjelas oleh masukan pembaca.
Bahkan beberapa hari lalu, seorang kawan yang lulus dengan predikat cumlaude dari kuliah psikologi mengangkat obrolan mengenai efek Koel bagi anak-anak. Setuju tidak setuju, menurut tidak menurut, saya dipaksa merenungkan lebih dalam. Dan merenung selalu memperkaya hati perenungnya.
Saya sangat berterima kasih pada mereka yang menyuarakan pendapatnya. Yang tidak diam.
***
Seharusnya saya tidak cuma bersikap diam. Atau berbohong. Seharusnya saya nyatakan pada pendeta itu kalau yang ia khotbahkan ngawur. Memalukan. Menodai semangat cinta kasih Yesus. Tokoh yang ia usung untuk cari nafkah dan menyebarkan pemikiran.
Paling tidak saya katakan dengan jujur pada teman saya. Saya keluar karena tidak tahan dengan pikiran gila pendeta berdasi. Saya menolak ajakan kristenisasi.
Masalah nanti pertemanan saya kacau itu soal lain. Resiko memang harus dihadapi atas nama tanggung jawab kemanusiaan. Dibenci, dikucilkan, atau malah dipecat bukan sesuatu yang harus ditakuti. Bukankah jelas-jelas saya juga punya teman yang tidak suka persekutuan doa itu.
Pun Nabi Muhammad dilempari batu. Gandhi dipenjara. Sidharta diusir. Yesus disalib. Ketakutan saya untuk menyatakan sikap jelas-jelas bentuk dari kekerdilan jiwa saya.
Toh menyatakan sikap itu bukan berarti lantang nantang mengajak duel. Bawa pentungan pukul sana-sini. Nyolot adu otot asal mbacot. Melempar sumpah serapah plus doa penuh harap agar yang buruk-buruk menimpa.
Menyatakan pendapat itu sesederhana berkata,
“Ya, saya sependapat.”
“Tidak, saya tidak setuju.”
Atau cuma, “Masa sih?”
Menyatakan pendapat itu sesederhana meneruskan berita tentang hal yang baik dan tidak baik. Memberi jempol ke atas atau jempol ke bawah pada sebuah artikel dan atau komentar di internet. Atau malah sekadar pesan pribadi berisi dukungan.
Tidak perlu debat. Terlibat adu argumen. Silat lidah apalagi baku hantam.
Saya juga menyesali ketakutan saya waktu itu. Kenapa saya tidak berpikir bahwa mungkin saja teman saya sependapat dengan saya. Tidak suka dengan si pendeta. Cuma lebih kuat sehingga mampu bertahan mendengar. Tapi sama takutnya dengan saya hingga memilih diam.
Bukankah begitu kebanyakan dari kita? Berani menyatakan pendapat baru setelah mengetahui ada orang lain yang sependapat dengan kita?
Maka marilah kita berani menyatakan pendapat. Menyatakan dukungan pada yang kita anggap benar, dan menyatakan ketidaksetujuan pada yang kita anggap salah.
Jangan biarkan kehidupan bermasyarakat kita dirusak segelintir orang picik ngawur yang modal ngotot. Teriak-teriak sok adu argumen tanpa logika. Bergaya ilmiah tapi menutup mata pada kenyataan. Pentung sana-sini tak peduli hukum bersama.
Tolak segala upaya penebaran kebencian. Tanpa membalas benci apalagi turut melakukan kekerasan. Cukup dengan pernyataan tidak mau turut membenci.
Tidak perlu takut dikafir-kafirkan. Tidak perlu takut dimurtad-murtadkan. Tidak perlu takut dibejat-bejatkan. Tidak perlu takut digoblok-goblokan. Karena ketakutan itu dimulai gara-gara kita semua diam. Diam dan merasa sendirian.
Tapi tenang kawan, kamu tidak sendiri.
The world is a dangerous place to live; not because of the people who are evil, but because of the people who don’t do anything about it. (Albert Einstein)
Yogyakarta, 25-26 Agustus 2011. Di kamar, sambil makan timun, jeruk, dan mangga. Lalu tiba-tiba pilek
Anonim said:
Dari kesaksian Kurnia, lagi2 terbukti kalo kristenisasi itu nyata ! orang Kristen itu benar2 berniat memerangin Islam ! Wajar lah kalau gereja Kristen ditolak di mana2 !
SukaSuka
Anonim said:
Kristenisasi itu nyata hanya dari pengakuan Kurnia. Islamisasi lebih nyata dengan adanya penerapan hukum syariah sedikit demi sedikit di beberapa daerah di Indonesia. Apakah Islamisasi mesti diperangi juga?
SukaSuka
Anonim said:
Mau Kristenisasi, Hinduisasi, Yahudisasi, Taoisasi, Budhaisasi, Shintoisasi, Atheisasi emang kenape? gak ada masalah tuh, yang masalah Islamisasi soalnya efeknya pembelengguan hak azasi dan pembodohan
SukaSuka
Anonim said:
elo itu tipikal Kristen pembohong ya. coba sebutkan di daerah mana ada hukuman potong tangan bagi pencuri ? hukuman rajam batu bagi penzinah ? terakhir, elo ngerti ga arti dari kristenisasi dan islamisasi ?
SukaSuka
Anonim said:
ga lihat di aceh?? ga lihat syariat terselubung dalam perda?? udah banyak tuh di batalkan oleh pemerintah pusat!! anda ini kan udah tau dan merasa tho, kalau Kristen ga pernah ganggu islam. Bahkan di negara Kristen/Katholik sekalipun! hanya islam yang menganggu! minta syariat bahkan di inggris dan USA. Syariat sangat menganggu umat agama lain karena membatasi dan “menteror” komunitas disekitar muslim. bagaimana tidak, laki laki harus menyingkir dari muslimah kalau bukan muhrim. harus mempersilahkan muslim mendapat semua yang berbau kegiatan agama. sekolah khusus, makanan khusus, dll. di negara dan jaman mana islam bisa menjadi rahmatan lil ilamin? jaman nabi?? jamna yang katanya paling mulia dalam sejarah islam pun, non muslim mendapat perlakuan yang tidak adil! kalau tidak dipenggal, ya bayar jiryah/uang keamanan. yang bahkan di negara komunispun hal ini tidak dilakukan!! Tunjukkan saja, negara islam mana yang bisa dijadikan rujukan kita! yang menunjukkan islam sebagai rahmat semesta alam. Wong jaman nabi aja isinya darah doang kok.. mau nunjuk jaman sekarang.. mana ada???
SukaSuka
Anonim said:
Apa ada agama agama lain terganggu kristen? bandingkan.. apa ada agama agama lain terganggu islam? silahkan jawab sendiri.. semoga semboyan rahmat semesta alam dapat diralat..
SukaSuka
Anonim said:
elo jangan bohong terus ya. agama lain SANGAT terganggu dengan kristenisasi. Silakan elo tanya ke umat agama lain. Kristenisasi itu sangat mengganggu dan meresahkan semua umat!
SukaSuka
Anonim said:
elo koq suka bohong sih ? syariat di ACEH itu cuma berlaku buat umat muslim! kalo elo bukan muslim meskipun elo hidup di aceh, ga kena syariat!
SukaSuka
Anonim said:
Link di bahwa ini salah satu contoh keresehan umat Hindu terhadap Kristenisasi : http://rhmsangpemburu.blogspot.com/2010/10/perlawanan-hindu-melawan-kristenisasi.html
SukaSuka
Anonim said:
http://www.kaskus.us/showthread.php?p=504194824
SukaSuka
Anonim said:
http://www.wihara.com/forum/topik-umum/10658-kristenisasi-di-mana-mana-pengakuan-setan.html
SukaSuka
Anonim said:
http://www.traktorlubis.blogspot.com/2011/06/beyond-belief-sanggahan-buddhisme.html
SukaSuka
Anonim said:
dari link2 di atas, terbukti Kristenisasi sangat meresahkan dan mengganggu semua agama. Kristenisasi dilakukan dengan cara menghina2 agama lain! sudah saatnya Kristen dienyahkan dari Indonesia!
SukaSuka
Anonim said:
@ No.13. Anda itu ngawur juga lho! Kalo Kristenisasi itu salah, ya yang dihentikan Kristenisasi yang dilakukan secara agresif dan menghina agama lain, bukan mengenyahkan Kristen dari Indonesia. Islamisasi gaya Wahabi juga haruslah dihentikan kalau mau adi
SukaSuka
Anonim said:
Baik Islam maupun Kristen itu karakternya misionaris. Semboyannya “Kabarkanlah Quran/Injil ke seluruh penjuru dunia!” Ujung-ujungnya kan seperti persaingan bisnis aja. Ada yang pake cara-cara marketing yang tidak etis, itu aja. Ujung-ujungnya duit lah!
SukaSuka
Anonim said:
Sdr. Kurnia. Ya. Saya sependapat
SukaSuka
Anonim said:
maafkan kami ya teman2 apabila ada beberapa saudara kami yang SALAH mengorientasikan pengabaran injil
SukaSuka
Anonim said:
selama masih ada orang kristen, Kristenisasi tidak mungkin akan bisa dihentikan ! orang kristen ini memang tukang buat masalah! di india masalah dengan orang hindu, di nepal dan srilangka, masalah dengan orang Buddha, dan di Indonesia, orang kristen bermasalah dengan semua agama! Menurut umat agama lainnya di Indonesia, kristenisasi JAUH LEBIH MERESAHKAN daripada islamisasi!
SukaSuka
Anonim said:
Coba google berita kekacauan didunia ini…pasti sebagian besar akibat ulah pengikut islam dan mengatasnamakan agama islam….Pemberontakan muslim di Thailand selatan, Philippine selatan, pemboman di Inggris, Spanyol, pembantaian di India, Sudan, 9/11 (ooo…sorry…yg ini Jahudi ya ..wkwkwkwkk..)bom bali, bom natal tahun 2000……dsb.. Sekarang, coba tampilkan berapa banyak data keonaran/pemboman yang mengatasnamakan kristen atau untuk menegakkan kristen di negara mayoritas budha, hindu di 10 tahun terakhir ini islam itu selalu merasa tertindas…dan selalu dijadikan alasan untuk membom agama lain…tapi kenyataannya islam suka menindas..takut dikritik setiap dikritik langsung dituduh menghina agama…
SukaSuka
Anonim said:
Sini gua kasih pendapat. {{KHW: Saya sedih. Muak. Marah. Jijik.}} Masa sih? Cuman gara-gara denger khotbah kristenisasi? Sangat berlebihan kalo sampe jijik. Jijikan mana sama barbarisasi Ahmadiyah, bom sana bom sini? ayo jawab jujur. Either ente bohong ngomong jijik untuk jilat pantat Islamist yg ngritik komik ente, atau ente sakit jiwa (kristenisasi-phobia). Kristenisasi itu gak bunuh/bom orang, gak maksa orang, cuman ajak orang percaya, orang bebas nolak, jadi apanya yg menjijikkan? Tuh, iklanisasi juga ngajak orang ganti “agama” (produk)? Kok gak diprotes? Indonesia mayoritas Islam apa bukan karna islamisasi? Selama sasi-sasi nya gak main paksa, emang apa salahnya? Ente pikir ente dan Ioanes sudah bersikap adil dengan self-critic? Ente tak sadar efek self critic yg kebablasan. Ente baca tanggapan dari si gila islamist, enyahkan kristen katanya. Orang gila kayak si islamist itu gak pake mikir ente sudah bela agama die, selama ente ktp kristen, ente akan kena tebasannya yg membabi buta. Kali udah ditebas, baru bisa bedain jijikan mana dicincang sama kristenisasi. Ente salahkan kristenisasi, ente yg gak kristenisasipun juga kena getahnya. Ingat ya, dengan komik ente, ente juga sedang melakukan pendapat-nisasi, mempromosikan dan mengajak orang setuju dengan pendapat/kritik ente. Kalau ente bisa lihat, tolak kristenisasi sama artinya tolak pendapat-nisasi, sebab kristenisasi juga merupakan suatu pandangan, pendapat dari sekelompok orang yg percaya tindakannya menyelamatkan orang dari neraka. Perkara ente tak setuju pendapat itu, boleh boleh saja, tapi mennyalahkan? Ente tak setuju, ente ajukan alasan tak setuju, jangan cuman bilang jijik. Alasan ente gak begitu jelas, cuma jelekin kristenisasi saja. Emang pendetanya ngomong jorok apa? Apa kata pendeta atau brosurnya yg “menjijikkan” buat ente? Ente paparkan kentut pendeta/brosur tersebut, nanti baru kami nilai jijik atau ternyata cuman lidah ente yg banyak bisulnya. Gimana pendapatnya? Tajam kayak silet kah?
SukaSuka
Anonim said:
Dari link penolakan kristenisasi di atas yg dikasih si Islamist, terlihat bahwa hindu buddha menghadapi kristenisasi dengan debat (tulis buku untuk bantah doktrin kristen), tapi coba baca tanggapan si islamist, babat, enyahkan Kristen. Yg lebih beradab dari Hindu Buddha menghadapi dengan olah debat, mempertebal akidah, bukan kekerasan. Yg barbar solusinya cuma satu, tumpah darah. Darah amis memuakkan gak?
SukaSuka
Anonim said:
elo tuh kristen paling menjijikkan. kata siapa kristen ga bom dan bunuh orang ? liat tuh di swedia, puluhan orang mati ditembak dan dibom oleh seorang ksatria kristen ! Liat tuh di irlandia utara, teroris kristen merajalela! Liat tuh di jaman pertengahan, puluhan juta orang mati dibunuh oleh gereja kristen !
SukaSuka
Anonim said:
Tuh gua bilang apa, Islamist membabi buta asal tebas asal nuduh. Pertama, bedain Norwegia dengan Swedia aja dia gak becus, apa bisa bedain kristen anti dan pro kristenisasi? Kedua, dia tak bisa filter berita yg dari kaum liberal kiri yg condong mojokin kristen jadi kambing hitam. Noh biar lu pinteran dikit, gua kasih latar belakangnya. Pelaku pembantaian Norwegia Anders Breivik bukan kristen dalam arti sebenarnya, cuman ngaku-ngaku kristen saja. Kristen kok ngakunya nidurin pelacur secara berkesinambungan? Tanya noh, kristen benaran mana yg gak merasa berdosa tidurin pelacur. Brevik menganggap dirinya tidak religius dan mengaku hanya pernah sekali berdoa. Ini orang gila yg terinspirasi tulisan yg ia comot dari internet dan ngaku-ngaku jadi ksatria kesiangan knights templar. Itu yg di Irlandia memang kristen lawan kristen, tapi bunuh-bunuhannya bukan alasan agama, bukan dalam nama yesus seperti allahu akbarnya Islamist, gak pake tereak mantra haleluya hu barbar dan terlokalisir di irlandia saja, bukan nyebar ke seluruh dunia kayak islam eksportir teror. Zaman pertengahan teroris gila bisa bercokol jadi penguasa gereja dan membantai umatnya sebab zaman itu alkitab tak boleh dibaca orang awam. Begitu revolusi percetakan, orang awam bisa baca alkitab, ketawan yesusnya alkitab ngajarin kasihi sesama, bukan potong leher dan jari seperti di quran. Jadinya setelah umat kristen bisa baca sendiri alkitabnya, teroris berkedok jubah pastur gak laku lagi kayak jaman sekarang. Cari noh pendeta mana yg ngajakin umatnya siksa dan bunuh orang yg akan dielu-elukan umatnya, gak bakalan ada. Cari noh imam muslim yg ngajakin mbantai yahudi, banyak umatnya yg tereak alahu akbar tanda haus darah.
SukaSuka
Anonim said:
saya no 5! ente ga baca komen ane?? apa ente saking gobliknya ga bisa mencerna kalimat?? siapa yang menyatakan syariat di aceh buat non muslim?? siapa?? syariat di aceh hanca contoh.. toh di aceh aja ga sepenuhnya jalan.. apa ada hukum potong tangan? masih belum kesana kan?? mengenai ajaran agama kristen, apa pernah kristen mangajar melakukan kekerasan kepada agama lain kayak islam?? lihat at taubah!! perangilah kafir disekelilingmu dengan kekerasan yang ada padamu!! baca monyong!!! apa pernah kristen mengebom pura?? vihara?? pub di bali?? dasar “arab” goblok!! kalau masalah penginjilan, apa masalahnya? apa pernah kristen melakukan penginjilan dengan pemaksaan? kekerasan?? ini adalah tataran pemikiran.. silahkan kalau emang ada penginjilan kalian lawan dengan pemikiran kalian.. siapa tahu si kristen malah ikut ente! tetapi yang pasti, tidak pernah kristen mengganggu agama lain!! tidak pernah!! beda ama islam yang mengebom bali, mengebom gereja, menutup, merusak, dan membakar gereja. ==========================================================================sebutkan ajaran islam seperti apa yang sampai berani mengklaim islam adalah rahmad buat alam semesta!! ajaran islam yang mana?? dasar goblok!!=========================================
SukaSuka
Anonim said:
saya setuju ama pendeta si Kurnia!! agama palsu ini emang harus lenyap!! sumber masalah bagi dunia.. bukan hanya kebuasan dan haus darahnya saja.. tapi juga ke goblokannya yang minta ampun.. kalau kurnia merasa jijik.. kenapa dia ga jijik pembantaian terhadap ahmadiyah?? ini dilakukan dengan membawa agama lho!! bukan ajaran manusia!! ajaran awoh gitu lho.. inilah yang harus diperangi bersama!! semakin islam maju, semakin dunia menjadi gelap gulita akan kejahatan dan dosa.. inilah satu satunya agama dari dewa awoh!! semua agama awalnya membawa ajaran yang bagus.. orang oranglah yang kemudian menyebut nama sebuah agama untuk ajaran ajaran itu.. sidharta memngajar ajaran kebaikan.. orang orang yang kemudian menyebut ajaran itu agama buddha.. Yesus membawa ajaran kebaikan.. orang orang yang kemudian menyebut pemeluk ajaran itu sebagai kristen.. hanya islam!! hanya islam yang menyebut nama agamanya sendiri, tetapi tidak pernah membawa ajaran!! jadi karena tidak ada ajaran kebaikan, maka quran/mohamad sendiri yang menamakan agamanya!! kenapa? kalau tidak dinamakan sendiri, tidak akan ada orang menyebut agama kepada penganut islam!! lha wong ga ada ajaran kebaikan kepada sesama manusia kok.. adanya adalah laknatan.. fitnahan.. kebohongan.. perintah membunuh.. perintah merampok.. perintah menyembah awoh.. dll.. saya sampai penasaran.. tidak adakah sedikit saja kebaikan dari agama setan ini?? sedikit saja?? silahkan no 1, 7, dan strsnya menjawab!!
SukaSuka
Anonim said:
wah nulisnya sambil makan lotis yo dab. huahh..pwedes je dab!
SukaSuka
Anonim said:
KWH ini bisa disamakan dengan Pangeran Charles dari Inggris, Obama dari US, Useful idiot itu istilah baru untuk orang-orang non-muslim yang sok self critic. tapi nggak berani mengkritik agama Islam. Malahan berusaha “membela” islam dengan ikut-ikutan membuat pernyataan: “tidak ada agama yang menganjurkan kekerasan”; “islam adalah agama damai” dsb.
SukaSuka
Anonim said:
… orang sebel sama kristenisasi kok dibilang useful idiot … apa salahnya ditengah-tengah muaknya kita dengan “marak”-nya islamisasi di indonesia, kita lihat contoh yang tak kalah memuakkan dari agama yang lain? … khw muak dengan apa yang dikhotbahkan si pendeta dan menyesal karena ia memilih untuk tidak jujur … itu saya kira pelajaran yang perlu ditarik
SukaSuka
Anonim said:
Banyak org yg tidak pernah bersinggungan dengan Islam dan cuma baca baca literatur propaganda agam damai dan apsrah yg sejuk memabukkan itulah useful idiots. Bagi mereka yg tinggal di Indonesia yg tahu betapa kencangnya suara TOA dan tindakan beringas dari gerombolan berjubah tentunya bukan useful idiots…
SukaSuka
Anonim said:
Untuk Raul(29), muak sih boleh-boleh saja, cuman kalo kemuakannya berdasar moral ekuivalensi dengan barbarisasi islam, itu kemuakan goblok. Kritenisasi anda bisa tolak tanpa takut leher anda diparangi, anda bisa ejek, anda bisa lecehkan tanpa takut dibakar. Barbarisasi (Ahmadiyah, pembakaran gereja, bom, preman FPI) anda (bisa) lumat jadi daging cincang. Itu secara moral tidak ekuivalen. Kalo kristenisasi dan barbarisasi sama memuakkan anda, ada yg salah dengan kompas moral anda. Tak ada kesamaan sama sekali antara keberadaban (menawarkan gaya kristenisasi) dengan barbarisasi (mencincang ala muslim kesurupan). Useful idiot adalah orang-orang yg kompas moralnya rusak, dan yg jenisnya parah, bisa penuh belas kasihan kepada teroris (yg dianggapnya korban zionis, amerika, mossad, cia bla bla bla), tetapi tak berbelas kasihan sama korban para teroris (yg kebanyakan hanya orang awam, bukan cia, mossad dll).
SukaSuka
Anonim said:
percuma saja kalian berdebat, hal ini sudah dilakukan ribuan tahun.. dan belum ada penyelesaian yang damai. Kalau memang kalian pengikut Kristus, seharusnya kalian tahu apa yang harus kalian lakukan jika ada ejekan, hinaan dsb seperti ini. Buat teman2 seluruhnya, mari kita ciptakan kedamaian di Indonesia.. gausah bawa2 contoh2 di Negara lain, KITA DI INDONESIA BUNG! mari hentikan segala macam perebutan hak asasi manusia, DISAMPING ITU.. hal yang lain tentu saja positif sifatnya.. peace
SukaSuka
Anonim said:
Biasa dehhh kelompok jahilyah Arab yg seenaknya nuntut dakwah dimana2. Giliran orang lain yg dakwah, liat tuh reaksinya. Kalau mereka bilang ‘Kristenisasi jahat’ itu hanya tanda para poligamis dan pedofilis Arab panik. Takut poligami, pedofilia, jizyah, TOA dimana2, pembunuhan utk ngikutin instruksi nabi Arab tidak lagi diikuti dan devisa bagi kotak hitam di Arab gak akan masuk lagi. KASIHAAAAANNNN!
SukaSuka
Anonim said:
Islam dan Kristen tidak berbeda, sama sama agama dakwah, agama missionaris yang bertujuan merekrut umat sebanyak banyaknya, cuma beda cara merekrutnya, Kalao Krsitenisasi cukup dengan super mie, pembagian sembako dll. tapi kalo Islamisasi dengan pentungan, dengan pemaksaan dengan terror dan pembunuhan. silahkan lihat kasus Ahmadiyah, pertama2 di teror, jarah harta bendanya, bakar mesjidnya, bunuh orangnya – ini terjadi di Cikeusik. Setelah umat Ahmadiyah ketakutan, diadakan operasi sajadah, dai dan khotib dari ahmadiyah tidak boleh jadi imam di mesjid ahmadiyah, kothib Ahmadiyah tidak boleh kotbah di mesjid Ahmadiyah, bagi yang melawan diseret digebugi. maka Islamisasi dengan cara ini sangat berhasil. anda bisa baca di koran2 bahwa warga Ahmadiyah berbondong bondong bersyahadat. Selamat untuk Islam. Allohuakbar
SukaSuka
Anonim said:
hehe debat yang sudah terjadi ribuan Tahun spertinya…padahal kalo dilihat maksud TS alias KHW hanya ingin menyampaikan bahwa,”jangan sampai merusak kedamaian beragama di Indonesia” entah dengan Kristenisasi, Islamisasi atau apapun itu bentuknya….setiap orang py kehendak bebas untuk menentukan pilihannya itu yang hakiki..maslah iman itu kembali ke masing2 pribadi…tunjukkanlah kesantunan dan orang akan segan dengan sendirinya. ga perlu merasa agama yang kita anut paling benar CMIIW.
SukaSuka
Anonim said:
Ternyata KWH itu Islam yang berpura-pura jadi kristen. Lihat artikel dia mengenai onta dan musyafir. di http://www.superkoran.info/content/view/3700/ Orang kristen Indonesia sangat jarang menggunakan istilah onta dan musyafir dalam tutur katanya. KWH ini merupakan typical muslim….suka memfitnah dengan berpura-pura jadi kristen.
SukaSuka
Anonim said:
Apapun agamanya si KWH, mau islam kek, kristen kek, hindu kek, buddha kek, walangkekek kek. Kalau kristen di kritik ya gpp, ga ada tuh bakar-bakaran, gebuk-gebukkan, bom-bomman, pancung-pancungan, dsb. Pertanyaannya ialah sadarkah si KWH bahwa Islamisasi lebih MENJIJIKKAN ? Kok dia gak buat artikelnya ? jangan-jangan doi jahudi lho. Kek..kek..kek..kek.
SukaSuka
Anonim said:
intinya pokoknya rebutan jemaat aja..yg paling banyak jamaah nya bakalan yg paling banyak sumbangan mengalir..ga peduli agama nya apa, umatnya mau rajin ibadah apa kagak,yg penting sumbangan mengalir..daripada minta sumbangan di tengah jalan…ttp aja apapun alasannya selalu kembali ke UUD (Ujung Ujung Duit)…gitu aja kok repot,..
SukaSuka