Libur tujuhbelas Agustusan iseng-iseng memonitor tayangan diTV soal Ramadhanan. Apakah ada kemajuan mengenai materi tayangan sehingga meningkatkan pengetahuan serta kecerdasan umat. Atau masih seperti yang sudah-sudah tanpa memberikan nilai edukatif didalamnya bahkan justru pembodohan yang dikedepankan.  (8/8/11)
Harapan ternyata tidak seperti kenyataan, materi tayangan tidak jauh berubah seperti yang sudah-sudah. Hanya formatnya saja yang berbeda dengan cerita-cerita yang menina bobokan bagi otak-otak beku untuk tetap membeku. Disisi lain romantisme kosong masa lalu tentang kebesaran dan kebanggaan palsu penambahan umat baru dari mualaf sepertinya sudah menjadi menu wajib tayang.

Apakah efek psikologis dari seorang mualaf bagi seorang Muslim? Apakah akan menambahkan imannya sehingga makin percaya apa yang dituliskan didalam kitab? Adalah hal aneh jika karena mualaf keimanan seorang Muslim semakin bertambah kuat. Bukanya amalan-amalan baik yang dikedepankan bagi kemashalatan seluruh umat.

Tanyangan pembodohan tidak sengaja termonitor ketika posisi remote pas berada di channel MNC TV dengan acara Sampeyan Muslim.

Dikisahkan tentang seorang muda tengah merapatkan daun telinganya ke kubur yang baru ditimbun dan berserak bunga segara di atasnya. Sambil nungging ekpresi wajah orang muda itu sepertinya kebingungan karena tidak mendengar apa yang disebut dengan siksa kubur. Sebagaimana yang dikisahkan dalam kitab suci dan cerita-cerita yang sudah diterimanya semenjak masih anak-anak kemungkinan. Diskenariokan ketemulah dengan seorang uztad, uztad satu ini rias wajahnya eksentrik kalau tidak boleh dibilang aneh. Pakai eye liners untuk menghitamkan garis mata, rambut gondrong dan jenggot model Jin Kartubi meski tidak panjang.

Ditanyalah seoranng muda itu sedang ngapain di kuburan yang masih baru dan sudah tidak ada orang lain. Dijawablah bahwa dia kepingin mendengar siksa kubur itu seperti apa, itulah inti dari ilustrasi percakapan. Diterangkanlah oleh uztad bahwa suara siksa kubur itu tidak bisa didengar oleh telinga manusia karena suara itu ultrasonic (benernya ultrasound) dan hanya binatanglah yang bisa mendengarkanya, seperti kucing, ayam sebagai contohnya. Dimana contoh yang benar adalah kucing untuk kasus ultrasound sedagkan ayam adalah tidak. Pertanyaanya adalah mengapa hanya ultrasound bukanya infrasound atau dalam kasus ini kedua-duanya jika manusia tidak bisa mendengarnya.

Mendengar uraian uztad itu, cuma bisa ngelus dada dan ngakak didalam hati. Bagaimana umat tidak bodoh dan bebal seperti Prime09 jika uztad dengan yakinnya menguraikan ketidakmengertian umat dengan ketidak mengertian dirinya. Teori darimana yang didapatkan bahwa siksa kubur itu suara yang ditimbulkan ultrasound. Apakah sudah ada penelitian yang berbasiskan kepada Al-Quran yang disebutkan sebagai sumber ilmu pengetahuan itu?

Kalau kemudian menjawab pertanyaan judul diatas maka jawabanya, mboten kulo kejawen.