Tag

seoul.jpg

Mon Jan 25, 2010 6:00 am

Seoul adalah kota yang memiliki multiple personality dan karakter. Itu kesan pertama saya pada saat mendarat di bandara Incheon International Seoul. Betapa airport di Korea nampak sangat bersih dan canggih. Arsitekturnya sungguh menawan dan mengagumkan. Ruangan transit begitu lapang. Para person yang bekerja di sana bergerak dengan akurasi dan efesiensi yang cuma bisa disaingi oleh jam tangan buatan Swiss atau mesin mobil bikinan orang Jerman. Sejenak saya merasa sudah sepantasnya orang Perancis, Inggris atau Amerika sekalipun merasa malu membandingkan airport mereka dengan airport milik orang Korea. Di bandingkan dengan Incheon, bandara de Gaulle di Paris lebih mirip dengan pasar induk sayur mayur yang bersisian dengan Louis Vuitton Gallery . Begitu juga bandara LAX di Los Angeles yang jarak antara 3 terminalnya begitu berjauhan dan terminal Internasionalnya mirip hanggar raksasa milik pabrik Boeing. Bagaimana jika dicompare dengan Bandara Soekarno Hatta? Yeah…saya tidak tega untuk menghina bandara milik negeri sendiri.
seoul.jpg

Seoul membuat saya terperanjat dua kali ketika saya naik subway bernama AREX menuju Seoul Station di jantung ibu kota negara pemakan kimchi ini,keretanya ultra modern dan melaju dengan tenang seperti menunggang angin sekitar 15 km ke arah stasiun transit di bandara internasional lama bernama Gimpo Internasional Airport. Subway ini adalah subway terbersih yang pernah saya coba selama saya bertualang ke mana mana.Lantainya licin mengkilap. Tempat duduknya disembur heater dari bawah bangku membuat pantat saya dan kemudian tidak lama juga badan serasa begitu nyaman di tengah musim dingin yang mendera alam terbuka di luar jendela sana. Manusia manusia sipit dan hawa mulut berbau cuka campur bawang putih duduk dengan tenangnya. Semua berbalut jaket tebal dan semua tidak laki laki tidak perempuan bertampang mirip cina Sukabumi bernama Kimhok ( angggota senior forum AK ). Setelah pindah kereta di Gimpo untuk naik metro, Seoul mulai menunjukan wajah aslinya. Metronya nampak kusam dan koran berserakan di mana mana. Sekitar 12 stasiun kemudian dan setelah 45 menit berdesak desakan disiksa bau ketek dan bau bawang, saya akhirnya dengan selamat sampai di tujuan.

seoul 2.jpg

Seoul Station alangkah leganya. Restroomnya semi bersih. Langit di luar sedang dijajah mendung winter yang membuat Seoul nampak abu abu. Puluhan ribu Kimhook lalu lalang. Selama berpapasan saya berusaha mencari perempuan korea yang kabarnya sexy dan cantik. Tapi menemukan mereka lebih sulit dari menemukan jarum di gudang jerami . Dalam perkara ini, orang Perancis boleh membanggakan diri.
Index habe soal kecantikan french woman adalah 7 dari 10 perempuan perancis cantik. Di Korea selama saya jalan di sana nilai index mereka adalah 0.0003 dari 150.000 perempuan Korea bertampang yah rada cukupan. Bahasa mereka membingungkan, begitu juga dengan bahasa inggris mereka yang berintonasi lebih parah dari orang Tegal yang berusaha berbahasa Indonesia secara benar.Saya sempat tersasar 3 kali di dalam subway stasiun, chance untuk menemukan any korean yang mampu berbahasa inggris lebih susah dari menang mesin Megabuck yang berhadiah jutaan dollar di Las Vegas. Berjalan keluar stasiun ,salju menumpuk di mana mana. Bumi dan langit basah. Di antara 8 juta penduduk Seoul mungkin cuma saya satu satunya manusia yang berjalan mengenakan baju tangan pendek. Tapi walaupun begitu anehnya saya tidak merasakan dingin sama sekali. Saya berjalan dengan santainya ke arah kiri. Puluhan taxi antri menunggu penumpang berjejeran. Beberapa lusin polisi sedang dibrifing dipinggiran jalan oleh para atasan mengenakan ponco antihujan warna kuning menyala. Saya bersiap siap untuk menyaksikan demo dan huru hara di sini,lantaran ingat-selain Samsung dan Hyundai, produk yang Korea terkenal adalah bentrokan dan demonstrasi di jalan antara polisi dan mahasiswa. Demonstrasi, seperti kimchi adalah national pride yang dipertahankan di semenanjung Korea sejak Joseon Dynasti. Salah satu kurikulum universitas Sunkyunwan, universitas nomor urut 4 paling terkenal se Korea- saya dengar adalah cara melempar bom molotov 101 dan mempelajari cara mempentung polisi secara jitu dengan baseball bat. Sebaliknya polisi di sini mendapatkan mandat untuk mencederai sedikitnya selusin mahasiwa per semester. Lebih dari itu mereka mendapatkan sejenis thropy, bonus uang dan kemungkinan naik pangkat lebih cepat dari yang sewajarnya.

seoul 4.jpg

Seorang gembel tertidur di pinggiran jalan. Cuma mukjizat atau mungkin keajaiban manfaat ginseng yang membuat dia tetap hidup berbaring setengah beku di udara terbuka. Gembel nampak satu dua. Sebagian mengaduk aduk tempat sampah. Sebagian lainnya berebutan koran bekas bekas baca para penumpang dalam metro. Penduduk Seoul walaupun kelihatan sibuk tapi terlalu pasif dan tidak interaktif satu sama lainnya. Mereka duduk tanpa pernah menoleh ke kiri atau ke kanan untuk sekedar bertegur sapa. Stasiun kedengaran sepi dari bahasa bahasa manusia. Cuma suara scanner mesin pintu masuk yang memberikan bunyi bunyian tanpa henti menghitung penumpang yang exit atau enter tanpa kenal lelah. Rasa lapar membuat mendesak saya untuk mencari makanan. Tapi saya ngeri untuk masuk restoran mencoba makanan lokal. Dari segenap mie dan kuah dan segala kubis dan cuka diantara cumi cumi mentah pasti terdapat kimchi atau sebangsanya. Pilihan yang terbaik cuma pada KFC dan saya mengaku ayam goreng KFC di sini adalah ayam goreng Kentucky terenak se dunia.

Korea selatan memiliki hampir 50 juta penduduk. 99.9 % dari mereka bernama depan Kim. Akibat terlalu banyaknya Kim di pemilihan umum terakhir mereka bersepakat untuk memilih perdana mentri bernama Chung Un Chan. Total GDP berada diperingkat ke 13 di dunia. Per kapita mereka nomor 25. Tapi dalam olimpiade 2008 tentang bau badan, mereka masuk peringkat 3 besar setelah Perancis dan India.Menurut data riset di pusat kaji militer Amerika terkini, jika 2 korea bersatu mereka mampu membuat bio weapon sejenis garlic bomb yang bakalan mampu membunuh jutaan pasukan lawan tanpa melalui ledakan konvensional. Dengan demikian Korea memiliki potensi untuk menjadi satu satunya negara super power yang diraih akibat keunikan menu kuliner.

Jarang mememukan orang yang memberikan senyum. Keramahan satu satunya yang saya temui adalah ketika seorang Kim mencoba menunjukan saya jalan sambil menuding nuding tulisan Hangul. Saya panik ketika ditarik tarik, tapi beberapa menit kemudian saya sadar, itu cara orang korea beramah tamah. Seperti orang batak, anda sulit membedakan saat mereka membentak dengan saat mereka sedang merayu rayu pacar secara melankolis. Anda harus tahu mereka dengan mempelajari insting para neanderthal.

Gedung gedung jangkung dan flat serta apartemen modern menghias Seoul. Gereja katolik berceceran. Classical music membahana dalam subway. Uap dan kabut dingin membuat murung suasana. Sungai Han tidak kelihatan permukaan airnya. Dengan wajah sesedih ini, saya merasa ogah untuk tinggal berlama lama di sini. Kecuali jika ada demo atau pasukan korea utara menginvasi ke selatan, tidak ada alasan untuk berlama lama di sini dan tidak ada yang menarik untuk diceritakan lagi. Orang Korea tidak lebih manusiawi dari para cyborg.Suasana Bus patas AC jurusan Cileduk-Pasar Senen jauh lebih hidup dan hangat dari pada naik metro di belantara ribuan kimhook.Seorang pengamen yang deklamasi di bus patas itu pernah membuat saya terharu biru, bukan lantaran puisi puisi antikorupsinya yang nyeleneh, tapi pada sendal jepitnya yang compang tinggal setengah. Seorang pengamen dekil bermain biola tepat di depan halte plaza semanggi, lagu dari film Love Story yang dimainkan menggugah saya untuk memberikan dompet dan menyedekahkan duit yang jumlahnya 20 kali lipat dari uang gobangan 500 perakan yang biasa dia terima dari para penumpang. Di Korea hati saya tidak pernah tergerak barang sekalipun. Di negara kimchi dan Samsung, rasa kasihan dan iba tidak bisa diunlock tanpa sejumlah riset digital di Daewoo Research Center. Walaupun bandara di jakarta kalah mewah dan bersih dari bandara di Korea, saya tetap merasa bangga lantaran terlahir di Indonesia. Orang Indonesia kecuali para bonek fans Persebaya, cenderung lebih manusiawi tentu saja..

January 25, 2009

Habe