BENARKAH MASUKNYA ISLAM KE NUSANTARA BERLANGSUNG DENGAN JALAN DAMAI?
TIDAKKAH ADA DARAH YANG TERTUMPAH? CATATAN INI HANYA SEKEDAR MENGUNGKAP FAKTA MASA LALU YANG SEBENARNYA , SEBAGAI BAHAN RENUNGAN KITA SEMUA AGAR TIDAK TERULANG LAGI.
Sirna Ilang Kerthaning Bhumi
Atas perintah Raden Patah, Senopati Demak Bintara Sunan Kudus menemui Adipati Terung, adik kandung Raden Patah dengan membawa pasukan Demak Bintara. Adipati Terung di ultimatum agar menyerah, atau dihancurkan. Adipati Terung dalam dilema. Pada akhirnya, dia menyatakan ‘menyerah’ kepada Demak Bintara.
Beberapa minggu kemudian, Raden Patah datang dari Demak untuk melihat langsung kemenangan pasukannya. Raden Patah meminta semua laporan dari kepala pasukan Demak. Diketahui kemudian, Prabhu Brawijaya berhasil meloloskan diri. Pasukan Bhayangkara Majapahit atau Pasukan Khusus Pengawal Raja, memang terkenal lihai melindungi junjungan mereka. Tak ada satupun kepala pasukan Demak yang mengetahui bagaimana Pasukan Bhayangkara bisa menerobos kepungan rapat Pasukan Islam dan kearah mana mereka membawa Sang Prabhu pergi.
Raden Patah segera menyebar pasukan mata-mata untuk melacak keberadaan Sang Prabhu. Dan Raden Patah sendiri segera melanjutkan perjalanan untuk bertandang ke Pesantren Ampel di Surabaya. Dia hendak mengabarkan kemenangan besar ini kepada janda Sunan Ampel.
Di Surabaya situasi anarkhis-pun merajalela. Nyi Ageng Ampel, begitu mendengar laporan Raden Patah, marah! Dengan tegas beliau menyatakan, apa yang dilakukan Raden Patah adalah sebuah kesalahan besar. Dia telah berani melanggar wasiat gurunya sendiri, Sunan Ampel, yang mewasiatkan sebelum beliau wafat, melarang orang-orang Islam merebut tahta Majapahit. Dan juga, Raden Patah telah berani melawan seorang Imam yang sah, seorang Umaro’ tidak seharusnya dilawan tanpa ada alasan yang jelas. Dan yang ketiga, Raden Patah telah berani durhaka kepada ayah kandungnya sendiri yang telah melimpahkan segala kebaikan bagi dirinya serta orang-orang Islam.
Nyi Ageng Ampel menangis. Raden Patah terketuk hati nuraninya, dia ikut mencucurkan air mata. Didepan Nyi Ageng Ampel, Raden Patah mencium kaki beliau, menangis, menyesali perbuatannya.
Dengan berurai air mata, Raden Patah meminta solusi kepada Nyi Ageng Ampel. Dan Nyi Ageng Ampel memerintahkan kepadanya untuk segera mencari keberadaan Prabhu Brawijaya. Dan apabila sudah diketemukan, seyogyanya, Prabhu Brawijaya dikukuhkan kembali sebagai seorang Raja.
Mendengar perintah itu, secara emosional Raden Patah berniat mencari ayahandanya sendiri bersama beberapa orang prajurid Demak. Tapi Nyi Ageng Ampel mencegahnya. Dalam situasi anarkhis seperti ini, tidak memungkinkan bagi dia untuk mencari beliau sendiri. Dikhawatirkan, akan terjadi kesalah pahaman. Dan sekarang, dimata Prabhu Brawijaya, dirinya dan seluruh umat Islam yang menyokong pergerakan pasukan Demak, tidak mungkin dipercaya lagi.
Jalan keluar yang terbaik adalah, meminta bantuan Sunan Kalijaga atau Syeh Siti Jenar untuk mewakili dirinya, mencari Prabhu Brawijaya dan apabila sudah bisa ditemukan, memohon kepada Prabhu Brawijaya agar kembali ke Majapahit. Sudah bukan rahasia lagi dikalangan Istana, dua ulama besar ini tidak terlibat dalam penyerangan Majapahit.
Karena Syeh Siti Jenar, baru saja disidang oleh Dewan Wali Sangha yang mengakibatkan hubungan beliau dengan Para Wali sekaligus dengan Raden Patah dalam situasi yang tidak mengenakkan, maka Raden Patah memutuskan untuk mengirim pasukan khusus menemui Sunan Kalijaga.
Sunan Kalijaga, dimohon menghadap ke Pesantren Ampel atas permintaan Nyi Ageng Ampel dan Raden Patah.
Beberapa hari kemudian, Sunan Kalijaga datang ke Surabaya. Beliau waktu itu berada di Demak Bintara, memfokuskan diri memimpin pembangunan Masjid Demak.
Sunan Kalijaga, Nyi Ageng Ampel dan Raden Patah, terlibat perundingan yang serius. Dan pada akhirnya, Sunan Kalijaga menyetujui untuk mengemban tugas mulia itu.
Beberapa hari kemudian, laporan dari pasukan mata-mata Demak Bintara diterima Raden Patah. Diketahui, ada konsentrasi besar pasukan Majapahit diwilayah Blambangan. Diketahui pula, Prabhu Brawijaya ada disana. Ada kabar terpetik, Prabhu Brawijaya hendak menyeberang ke pulau Bali.
Mendapati informasi yang dapat dipercaya seperti itu, Sunan Kalijaga, diiringi beberapa santrinya, segera berangkat ke Blambangan. Dia siap mengambil segala resiko yang bakal terjadi. Dengan memakai pakaian rakyat sipil yang tidak mencolok mata, demi untuk menghindari kesalah pahaman, dia berangkat. Disetiap daerah yang dilalui, Sunan Kalijaga beserta rombongan melihat pemandangan yang memilukan. Kekacauaan ada dimana-mana. Penduduk yang masih memegang keyakinan lama, bentrok dengan penduduk yang sudah mengganti keyakinannya.Korban berjatuhan. Nyawa melayang karena kepicikan.
Rombongan ini harus pandai-pandai memilih jalan. Kadangkala memutar kalau dirasa perlu. Mereka sengaja menghindari tempat keramaian. Mereka lebih memilih menerobos hutan belantara demi menjaga keamanan.
Dan, manakala mereka sudah tiba di Blambangan, Sunan Kalijaga, menunjukkan statusnya. Dengan mengibarkan bendera putih tanda gencatan senjata, dia memasuki kota Blambangan yang mencekam.
Para prajurid Majapahit terkejut melihat ada serombongan kecil orang-orang muslim memasuki kota Blambangan. Mereka mengibarkan bendera putih. Mereka bukan tentara. Mereka tidak bersenjata. Serta merta, kedatangan mereka dihadang oleh pasukan Majapahit. Dan mereka tidak diperkenankan memasuki kota. Prajurid Majapahit, siap tempur.
Namun, Sunan Kalijaga menunjukkan siapa dirinya. Dia meminta kepada kepala prajurid agar menyampaikan pesan kepada Prabhu Brawijaya, bahwasanya dia, Raden Sahid atau Sunan Kalijaga, datang sebagai duta dan memohon menghadap.
Ketegangan terjadi. Rombongan kecil ini diujung tanduk. Nyawa mereka terancam. Namun mereka yakin, prajurid Majapahit bisa membedakan, mana musuh dalam medan laga dan mana musuh dalam status duta. Mereka tidak akan berani mencelakai seorang duta.
Ketegangan sedikit mencair manakala ada pesan dari Sang Prabhu yang mengabulkan permohonan Sunan Kalijaga untuk menghadap kepada beliau. Prabhu Brawijaya tahu bagaimana menghormati seorang duta. Prabhu Brawijaya-pun tahu dari laporan para pasukan Sandhi (Intelejen) bahwa Sunan Kalijaga bersama para pengikutnya, tidak ikut melakukan penyerangan ke Majapahit.
Sunan Kalijaga beserta rombongan bisa bernafas lega. Mereka segera menghadap Prabhu Brawijaya dengan pengawalan yang sangat ketat sekali. Sembari memegang persenjataan lengkap dan siap digunakan, para prajurid Bhayangkara menyambut kedatangan Sunan Kalijaga. Mereka mengapitnya. Sunan Kalijaga diperkenankan masuk. Beberapa santrinya disuruh menunggu diluar.
Prabhu Brawijaya, didampingi para penasehat beliau yang terdiri dari para Pandhita Shiva dan Wiku Buddha, juga Sabdo Palon dan Naya Genggong, nampak telah menunggu kedatangan Sunan Kalijaga. Begitu ada dihadapan Sang Prabhu, Sunan Kalijaga menghaturkan hormat.
Prabhu Brawijaya menanyakan maksud kedatangan Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga mengatakan bahwa dia adalah duta Raden Patah sekaligus Nyi Ageng Ampel. Sunan Kalijaga menceritakan segalanya dari awal hingga akhir. Bahkan dia menceritakan pula kondisi Majapahit. Prabhu Brawijaya meneteskan air mata mendengar banyak penduduk yang harus meregang nyawa karena kepicikan, mendengar Keraton megah kebanggaan Nusantara dibumi hanguskan, mendengar tempat-tempat suci hancur rata dengan tanah.
Seluruh yang hadir merasa sedih, marah, geram, semua bercampur aduk menjadi satu.
Dan manakala Sunan Kalijaga mengahturkan tujuan sebenarnya dia menjadi duta, yaitu agar Prabhu Brawijaya berkenan kembali memegang tampuk pemerintahan di Majapahit, seketika ssemua yang hadir memincingkan mata.Seolah mendengarkan kalimat yang tidak bisa dicerna.
Prabhu Brawijaya tercenung. Beliau meminta nasehat. Beberapa penasehat mengusulkan agar hal itu tidak dilakukan, karena sama saja menerima suatu penghinaan. Dinasti Majapahit, bisa kembali berkuasa hanya karena kebaikan hati orang-orang Islam. Tidak hanya itu saja, wibawa Sang Prabhu akan jatuh dimata para pendukungnya. Tidak ada artinya tahta yang diperoleh dari belas kasihan musuh. Masyarakat Majapahit akan memandang rendah pemimpin mereka yang mau menerima tahta seperti itu. Selama ini, Raja-Raja Majapahit, tidak pernah melakukan itu. Bila wibawa Sang Prabhu telah jatuh, dengan sendirinya, para pengikut Sang Prabhu akan berani juga bermain-main dengan Sang Prabhu kelak. Hukum tidak akan dipatuhi. Para pembangkang akan muncul dimana-mana bak jamur tumbuh dimusim penghujan. Dan lagi, apakah Sang Prabhu tidak malu menerima tahta dari anaknya sendiri?
Sebaiknya Sang Prabhu tidak menerima tawaran itu.
Sang Prabhu menghela nafas.
Sunan Kalijaga mohon bicara. Apabila memang Sang Prabhu tidak mau menerima tahta Majapahit dari tangan Raden Patah, maka seyogyanya Sang Prabhu mempertimbangkan kembali jika hendak mendapatkannya dengan jalan merebut. Sebab, bila hal itu sampai terjadi, tidak bisa dibayangkan, tanah Jawa akan banjir darah. Dukungan kekuatan militer bagi Sang Prabhu akan datang dari segenap pelosok Nusantara, tidak bakalan tanggung-tanggung lagi. Jawa akan semakin membara bila seluruh Nusantara akan bangkit. Pembunuhan yang lebih besar dan mengerikan akan terjadi.
Sang Prabhu Brawijaya bagaikan disodori buah simalakama, dimakan mati tidak dimakan pun mati.
Sejenak, Sang Prabhu berunding dengan para penasehat beliau yang terdiri dari para ahli hukum dan agamawan. Sejurus kemudian, beliau menyatakan kepada Sunan Kalijaga hendak merundingkan hal ini dengan para penasehat lebih dalam lagi. Dan Sunan Kalijaga diperbolehkan menghadap esok hari lagi. Sunan Kalijaga dan seluruh rombongannya diberikan tempat bermalam, dengan pengawalan ketat.
Keesokan harinya, Sunan Kalijaga dipanggil menghadap. Prabhu Brawijaya memutuskan, untuk menghindari pertumpahan darah yang lebih besar lagi, beliau tidak akan mengadakan gerakan perebutan tahta kembali. Lega Sunan Kalijaga mendengarnya.
Namun apa yang akan dilakukan Sang Prabhu agar seluruh putra-putra beliau mau merelakan tahta diduduki Raden Patah? Begitu Sunan Kalijaga meminta kejelasan langkah selanjutnya. Sang Prabhu mengatakan, beliau akan mengeluarkan maklumat kepada seluruh putra-putra beliau untuk bersikap sama seperti dirinya. Untuk berjiwa besar memberikan kesempatan bagi Raden Patah memegang tampuk kekuasaan. Terutama kepada keturunan beliau di Pengging, maklumat ini benar-benar harus dipatuhi. Semua sudah paham, yang berhak mewarisi tahta Majapahit sebenarnya adalah keturunan di Pengging.
Kini, Sang Prabhu yang mempertanyakan jaminan kebebasan beragama kepada Sunan Kalijaga, apakah Demak Bintara bisa memberikan wilayah-wilayah otonomi khusus bagi para penguasa daerah yang mayoritas masyarakatnya tidak beragama Islam? Bisakah Demak Bintara sebijak Majapahit dulu? Bukankah keyakinan yang dianut Raden Patah menganggap semua yang diluar keyakinan mereka adalah musuh?
Sunan Kalijaga terdiam. Dan setelah berfikir barang sejenak, Sunan Kalijaga betjanji akan ikut andil menentukan arah kebijakan pemerintahan Demak Bintara. Dan itu berarti, mulai saat ini, dia harus ikut terjun kedunia politik. Dunia yang dihindarinya selama ini ( Tahta Kadipaten Tuban yang diserahkan kepadanya, dia berikan kepada Raden Jaka Supa, suami adiknya Dewi Rasa Wulan : Damar Shashangka).
Prabhu Brawijaya bernafas lega. Dia percaya pada sosok Raden Sahid atau Sunan Kalijaga ini.
Sunan Kalijaga menambahkan, Sang Prabhu seyogyanya kembali ke Trowulan. Tidak usah meneruskan menyeberang ke pulau Bali. Sebab dengan adanya Sang Prabhu di Trowulan, para putra dan masyarakat tahu kondisi beliau. Tahu bahwasanya beliau baik-baik saja. Sehingga seluruh pendukung beliau akan merasa tenang.
Kembali Sang Prabhu berunding dengan para penasehat sejenak Kemudian beliau memeberikan jawaban.
Ada beliau di Trowulan ataupun tidak, stabilitas negara sepeninggal beliau tergulingkan dari tahta, mau tidak mau, tetap akan terganggu. Karena para pendukung beliau pasti juga banyak yang belum bisa menerima pemberontakan Raden Patah ini. Namun, jika tidak ada komando khusus dari beliau, hal itu tidak akan menjadi sebuah kekacauan yang besar. Pembangkangan daerah per daerah pasti terjadi. Tapi, Sang Prabhu menjamin, tanpa komando beliau, penyatuan kekuatan Majapahit dari daerah per daerah tidak bakalan terjadi. Dan, beliau tidak perlu pulang ke Trowulan.
Sunan Kalijaga resah. Bila Sang Prabhu ke Bali, Sunan Kalijaga takut beliau akan berubah pikiran begitu melihat betapa militan-nya para pendukung beliau disana. Mau tidak mau, Prabhu Brawijaya harus bisa diusahakan pulang ke Trowulan. Sunan Kalijaga memutar otak.
Sunan Kalijaga tahu, hati Prabhu Brawijaya sangat lembut. Dan kini, Sunan Kalijaga akan berusaha mengetuk kelembutan hati beliau. Sunan Kalijaga memberikan gambaran betapa mengerikannya jika para pendukung beliau benar-benar siap melakukan gerakan besar. Tidak ada jaminan bagi Sang Prabhu sendiri bahwa beliau tidak akan berubah pikiran bila tetap meneruskan perjalanan ke Bali. Sunan Kalijaga memohon, Prabhu Brawijaya harus mengambil jarak dengan para pendukung beliau. Nasib rakyat kecil dalam hal ini dipertaruhkan. Mereka harus lebih diutamakan.
Sunan Kalijaga memberikan kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi jika Sang Prabhu tetap hendak ke Bali
Diam-diam, Prabhu Brawijaya berfikir. Diam-diam hati beliau terketuk. Kata-kata Sunan Kalijaga memang ada benarnya. Prabhu Brawijaya tercenung. Beliau memutuskan pertemuan untuk sementara disudahi. Sunan Kalijaga diminta kembali ketempatnya untuk sementara waktu.
Dan, Prabhu Brawijaya ingin menyendiri. Ingin merenung tanpa mau diganggu oleh siapapun. Ketika malam menjelang, Sang Prabhu memanggil Sabdo Palon dan Naya Genggong. Bertiga bersama-sama membahas langkah selanjutnya.
Dan, ketika malam menjelang puncak, Sabdo Palon dan Naya Genggong berterus terang, Mereka berdua menunjukkan siapa sebenarnya jati dirinya. Diiringi semburat cahaya lembut, Sabdo Palon dan Naya Genggong ‘menampakkan wujudnya yang asli’ kepada Prabhu Brawijaya.
Prabhu Brawijaya terperanjat. Serta merta beliau menghaturkan hormat, bersembah. Kini, malam ini, untuk pertama kalinya, Sang Prabhu Brawijaya bersimpuh. ( Siapa mereka? Masih rahasia : Damar Shashangka).
Sabdo Palon dan Naya Genggong memberikan gambaran apa yang bakal terjadi kelak di Nusantara. Semenjak hari kehancuran Majapahit, ‘kesadaran’ masyarakat Nusantara akan jatuh ketitik yang paling rendah. ‘Kulit’ lebih diagung-agungkan dari pada ‘Isi’. ‘Kebenaran Yang Mutlak’ dianggap sebagai milik golongan tertentu. Dharma diputar balikkan. Sampah-sampah seperti ini akan terus tertumpuk sampai lima ratus tahun kedepan. Dan bila sudah saatnya, Alam akan memuntahkannya. Alam akan membersihkannya.
Nusantara akan terguncang. Gempa Bumi, banjir bandang, angin puting beliung, ombak samudera naik ke daratan, gunung berapi memuntahkan laharnya berganti-gantian, musibah silih berganti, datang dan pergi. Bila waktu itu tiba, Alam telah melakukan penyeleksian. Alam akan memilih mereka-mereka yang ‘berkesadaran tinggi’. Yang ‘kesadarannya masih rendah’, untuk sementara waktu disisihkan dahulu atau akan dilahirkan ditempat lain diluar Nusantara. Bila saat itu sudah terjadi, Sabdo Palon dan Naya Genggong akan muncul lagi, kembali ke Nusantara. Sabdo Palon dan Naya Genggong akan ‘merawat tumbuhan kesadaran’ dari mereka-mereka yang terpilih. Sabdo Palon dan Naya Genggong akan menjaga ‘tumbuhan Buddhi’ yang mulai bersemi itu. Itulah saatnya, agama Buddhi, agama Kesadaran akan berkembang biak di Nusantara. Dan Nusantara, pelan tapi pasti, akan dapat meraih kejayaannya kembali.
Memang sudah menjadi garis karma, kehendak Hyang Widdhi Wasa, mereka-mereka saat ini berkuasa di Nusantara. Prabhu Brawijaya tidak ada gunanya mempertahankan Shiva Buddha. Prabhu Brawijaya lebih baik menuruti kehendak mereka-mereka yang tengah berkuasa. Kelak, Prabhu Brawijaya juga akan lahir lagi, lima ratus tahun kemudian, untuk ikut menyaksikan berseminya agama Buddhi.
Menangislah Prabhu Brawijaya. Semalaman beliau menangis. Semua rahasia masa depan Nusantara, dijabarkan oleh Sabdo Palon dan Naya Genggong.
Keesokan harinya, beliau memanggil Sunan Kalijaga. Dihadapan seluruh yang hadir, beliau menyatakan hendak kembali ke Trowulan. Dan yang lebih mengagetkan, beliau menyatakan masuk Islam demi menjaga stabilitas negara.
Sunan Kalijaga dan seluruh yang hadir terperangah mendengar keputusan Sang Prabhu. Beberapa penasehat, pejabat dan kepala pasukan Bhayangkara, bersujud sambil menangis haru. Mereka memohon agar Sang Prabhu mencabut kembali sabda yang telah beliau keluarkan. Situasi tegang, sedih, bingung…
Sabdo Palon dan Naya Genggong angkat bicara. Dihadapan Prabhu Brawijaya, Sunan Kalijaga dan seluruh yang hadir, mereka mengucapkan sebuah sumpah, bahwasanya lima ratus tahun kemudian, mereka berdua akan kembali. ( Inilah yang lantas dikenal dengan JANGKA SABDO PALON NAYA GENGGONG oleh masyarakat Jawa sampai sekarang. Baca catatan saya tentang SERAT SABDO PALON. : Damar Shashangka).
Selesai mengucapkan sumpah mereka, Sabdo Palon dan Naya Genggong mencium tangan Sang Prabhu Brawijaya. Sabdo Palon berbisik :
“Lima ratus tahun lagi, ananda akan bertemu dengan kami kembali. Sekarang sudah saatnya kita berpisah. Selamat tinggal ananda.”
Sabdo Palon dan Naya Genggong menyembah hormat, lalu bergegas keluar dari ruang pertemuan. Semua yang hadir masih bingung melihat peristiwa ini. Diantara mereka, ada beberapa yang ikut menyembah, melepas lencana mereka dan memohon maaf kepada Sang Prabhu untuk undur diri.
Bagaikan tugu dari batu, Sang Prabhu Brawijaya diam tak bergerak. Tinggal beberapa orang yang ada didepan beliau. Beberapa pasukan Bhayangkara yang memutuskan untuk setia mengiringi Sang Prabhu. Juga ada Sunan Kalijaga, yang masih pula ada di sana.
Setelah kediaman beliau yang lama, Sunan Kalijaga memberanikan diri menanyakan keputusan Sang Prabhu tersebut. Sang Prabhu menjawab, semua memang harus terjadi. Mendengar sabda Sang Prabhu, Sunan Kalijaga segera mendekat kepada beliau.
Sunan Kalijaga memohon dengan segala hormat, apabila Sang Prabhu benar-benar ikhlas menyerahkan tahta kepada Raden Patah, maka beliau harus rela melepaskan mahkota beserta pakaian kebesaran beliau sebagai Raja Diraja. Sejenak Sang Prabhu masih ragu, namun ketika sekali lagi Sunan Kalijaga memohon keikhlasan beliau, maka Sang Prabhu menyetujuinya. ( Inilah simbolisasi rambut beliau dipotong oleh Sunan Kalijaga. Pada kali pertama, rambut beliau tidak bisa putus. Dan pada kali kedua, barulah bisa putus : Damar Shashangka.)
Tidak menunggu waktu lama, berangkatlah rombongan Prabhu Brawijaya yang terdiri dari sedikit pasukan Bhayangkara dan Sunan Kalijaga beserta para santri menuju Trowulan. Sesampainya di Trowulan, masyarakat Majapahit menyambut dengan penuh suka cita. Keadaan mulai berangsur membaik ketika Sang Prabhu Brawijaya mengeluarkan maklumat agar semua pertikaian dihentikan. Disusul kemudian, keluar maklumat serupa dari Demak Bintara yang memfatwakan, peperangan sudah berhenti, diharamkan membunuh mereka yang telah kalah perang. Kondisi anarkhisme, berangsur-angsur menjadi kondusif. Stabilitas untuk sementara waktu kembali normal. Stabilitas yang dibawa dari Blambangan ini, membuat Sunan Kalijaga, sebagai suatu kenangan keberhasilan mendamaikan kedua belah pihak, memberikan nama baru kepada Blambangan, yaitu Banyuwangi. ( Disimbolkan, Sunan Kalijaga membawa sepotong bambu kemudian dia mengisinya dengan air kotor waktu masih di Blambangan. Begitu sesampainya di Trowulan, air dalam bambu itu berubah menjadi jernih dan wangi. Bambu adalah lambang dari sebuah negara, air kotor yang diambil Sunan Kalijaga adalah masalah yang dibuat oleh orang-orang yang sekeyakinan dengan Sunan Kalijaga sendiri. Air yang berubah jernih setibanya di Trowulan melambangkan kembalinya stabilitas negara.: Damar Shashangka).
Bergiliran, para putra Prabhu Brawijaya datang ke Trowulan. Adipati Handayaningrat dari Pengging beserta Ki Ageng Pengging putranya. Raden Bondhan Kejawen dari Tarub. Raden Bathara Katong dari Ponorogo. Raden Lembu Peteng dari Madura, dan masih banyak lagi. Tak ketinggalan Raden Patah sendiri.
Dihadapan seluruh putra-putra beliau, Sunan Kalijaga menyampaikan amanat Sang Prabhu agar pertikaian dihentikan. Dan agar Raden Patah, diikhlaskan menduduki tahta Demak Bintara. Seluruh putra-putra beliau, wajib menerima dan mentaati keputusan ini.
Kepada Sunan Kalijaga, Sang Prabhu Brawijaya memberikan amanat untuk mendampingi keturunan beliau yang ada di Tarub yaitu Raden Bondhan Kejawen dan keturunan beliau yang ada di Pengging. Terutama kepada Raden Bondhan Kejawen, Prabhu Brawijaya telah mengetahuinya dari Sabdo Palon dan Naya Genggong, bahwa kelak, dari keturunannya, akan lahir Raja-Raja besar di Jawa. Dinasti Raden Patah dan dinasti dari Pengging, tidak akan bertahan lama.
Prabhu Brawijaya bahkan membisikkan kepada Sunan Kalijaga, bahwa Demak hanya akan dipimpin oleh tiga orang Raja. Setelah itu akan digantikan oleh keturunan dari Pengging, cuma satu orang Raja. Lantas digantikan oleh keturunan dari Tarub. Banyak Raja akan terlahir dari keturunan dari Tarub.
(Ramalan ini terbukti, Demak hanya diperintah oleh tiga orang Sultan. Yaitu Raden Patah, Sultan Yunus lalu Sultan Trenggana. Setelah itu terjadi pertumpahan darah antara Kubu Abangan dengan Kubu Putihan. Dan Jaka Tingkir tampil kemuka. Jaka Tingkir adalah keturunan dari Pengging. Tapi tidak lama, keturunan dari Tarub, yaitu Danang Sutawijaya, yang kelak dikenal dengan gelar Panembahan Senopati Ing Ngalaga Mentaram, akan tampil kemuka menggantikan keturunan Pengging. Panembahan Senopati inilah pendiri Kesultanan Mataram Islam, yang sekarang terpecah menjadi Jogjakarta, Surakarta, Mangkunegaran dan Paku Alaman :Damar Shashangka.)
Tidak berapa lama kemudian, Prabhu Brawijaya jatuh sakit. Dalam kondisi akhir hidupnya, Sunan Kalijaga dengan setia mendampingi beliau. Kepada Sunan Kalijaga, Prabhu Brawijaya berwasiat agar dipusara makam beliau kelak apabila beliau wafat, jangan dituliskan nama beliau atau gelar beliau sebagai Raja terakhir Majapahit. Melainkan beliau meminta agar dituliskan nama Putri Champa saja. Ini sebagai penanda kisah akhir hidup beliau, juga kisah akhir Kerajaan Majapahit yang terkenal dipelosok Nusantara. Bahwasanya, beliau telah ditikam dari belakang oleh permaisurinya sendiri Dewi Anarawati atau Putri Champa dan beliau diperlakukan dan tidak dihargai lagi sebagai seorang laki-laki oleh Raden Patah, putranya sendiri.
Sunan Kalijaga sedih mendapat wasiat seperti itu. Namun begitu beliau wafat, wasiat itu-pun dijalankan.
Seluruh masyarakat berkabung. Seluruh putra dan putri beliau berkabung.
Dan kehancuran Majapahit. Kehancuran Kerajaan Besar ini dikenang oleh masyarakat Jawa dengan kalimat sandhi yang menyiratkan angka-angka tahun sebuah kejadian (Surya Sengkala), yaitu SIRNA ILANG KERTANING BHUMI. SIRNA berarti angka ‘0’. ILANGberarti angka ‘0’. KERTA berarti angka ‘4’ dan BHUMI berarti angka ‘1’. Dan apabila dibalik, akan terbaca 1400 Saka atau 1478 Masehi. Kalimat KERTAning BHUMI diambil dari nama asli Prabhu Brawijaya, yaitu Raden Kertabhumi. Inilah kebiasaan masyarakat Jawa yang sangat indah dalam mengenang sebuah kejadian penting.
Dan Raden Patah, memindahkan pusat pemerintahan ke Demak Bintara. Dia dikukuhkan oleh Dewan Wali Sangha sebagai Sultan dengan gelar Sultan Syah ‘Alam Akbar Jim-Bun-ningrat.
Keinginan orang-orang Islam terwujud. Demak Bintara menjadi ke-Khalifah-an Islam pertama di Jawa. Tapi, pemberontakan dari berbagai daerah, tidak bisa diatasi oleh Pemerintahan Demak. Wilayah Majapahit yang dulu luas, kini terkikis habis. Praktis, wilayah Demak Bintara hanya sebatas Jawa Tengah saja. Kemakmuran, kesejahteraan, kedamaian seolah menjauh dari Demak Bintara. Darah terus tertumpah tiada habisnya. Perebutan kekuasaan silih berganti. Nusantara semakin terpuruk. Semakin tenggelam dipeta perpolitikan dunia.
Disusul kemudian, pada tahun 1596 Masehi, Belanda datang ke Jawa. Nusantara semakin menjadi bangsa tempe! Semenjak Majapahit hancur, hingga sekarang, kemakmuran hanya menjadi mimpi belaka.
Kapan Majapahit bangkit lagi? Kapan Nusantara akan disegani sebagai Macan lagi?
Menangislah membaca sejarah bangsa kita. Menangislah kalian karena kalian sendiri yang telah lalai terlalu bangga membawa masuk ideologi bangsa lain yang tidak sesuai dengan tanah Nusantara.
Daniel Solikin said:
bung damar, anda bermain2 di keindahan laut, tapi anda tenggelam di dalamnya. anda mungkin penulis buku novel yg produktif, tapi anda tdk obyektif. anda sangat emosional. faktanya adalah, nusantara yg di huni oleh mayoritas muslim sekarang ini memang kacau. ekonomi sulit, korupsi merajalela, tidak seperti macan yg di segani dunia, tapi bung damar, perhatikan kalimat berikut ini baik2……………SETIDAKNYA NUSANTARA INI MASIH EKSIS DGN NAMA INDONESIA, BAHKAN TANPA SABDO PALON DAN NAYA GENGGONG SEKALIPUN. bung damar, anda saya ajari sedikit, (krn orang yg mengutamakan emosionalnya biasanya tdk dapat belajar banyak): RUSAKNYA SUATU BANGSA ITU BUKAN KRN KEYAKINAN ATAU AGAMANYA, TAPI LBH KRN OKNUMNYA.
SukaDisukai oleh 1 orang
rini jawa said:
Betul setuju bgt
SukaSuka
karjanaga said:
Pak Daniel Solikin…. Agama itu sebetulnya juga termasuk politik alam ghaib untuk mengatasi masalah di suatu tempat dan juga untuk kejayaan negaranya agama itu. Itulah tujuan utama agama diturunkan oleh Alloh ( Tuhan ) di suatu masa dan di suatu tempat. Buktinya agama ISLAM yang dari Arab itu semuanya harus berbau Arab. Bahasanya harus berbahasa Arab, berkiblat harus ke BATU di Arab ( yidak boleh berkiblat ke surga ( pusat jagat raya) , malaikat kubur juga katanya berbahasa Arab ( apakah harus impor malaikat ? ). dan lain lain. Jadi kemajuan negara itu asal usulnya juga dari agama yang ada atau yang lahir dinegara itu. JIka negara Indonesia saat ini terpuruk ya asal usulnya karena semua nya jiwa raga 80 persen bangsa Indonesia itu diserahkan pada Arab, sehingga bangsa iNdonesia tidak punya kemandirian dalam bersareat, berhakekat dan bermakrifat, alias bangsa kita ini jadi budaknya bangsa Arab di alam kubur dan akerat. Selain itu kegiatan ghaib di Indonesia ini selalu memuja muja Arab dan malah menghina INdonesia , sehingga NURILLAHI di Indonesia tidak bisa mendukung kemajuan negara Indonesia tapi malah mendukung kemajuan bangsa Arab. Saya harap Bapak Daniel Solikin belajar dulu tenyang alam ghaib, sebagaimana dalam Al- Quran disebutkan , ” Aladzinna yukminunna bolghaibi… yang artinya , ‘ dan mereka ) yang bertaqwa ) adalah yang iman pada yang ghaib…
SukaSuka
karjanaga said:
Pak Daniel … Oknumnya itu bergama ISLAM ( MUSLIM/ MUHAMMAD ) ataukah beragama KEJAWEN ( ADAM ) ? Sareat yang di terapkan di Indonesia itu apakah sareat Muhammad ataukah sareat ADAM ? Tempat ibadah yang banyak berdiri di tiap RT itu Masjid ataukah ataukah PASUJUDAN ? Yang KOAR – KOAR 5 waktu sehari semalam itu menggunakan bahasa Arab ataukah bahsa Indonesia ? Banyak orang meengusir ( melempari) SETAN itu ada di Arab ataukah di Indonesia ? Yang setor daging korban tiap tahun itu untuk leluhur Arab ataukah untuk leluhur Indonesia? Jawab Pak Daniel ! Agama itu sebenarnya adalah alat untuk mengatasi masalah disuatu bangsa dan di suatu masa. Ibaratnya agama itu peralatan untuk memperbaiki suatu kendaraan. Maka jika bangsa kita rusak ya harus kita teliti adalah keadaan bangsa kita dan bukan malah meneliti keadaan bangsa Arab. Ibaratnya jika kendaraan kita yang rusak ya harus kita perbaiki dengan alat yang sesuai dengan kendaraan kita ( Indonesia ) bukan malah memperbaiki kendaraan orang Arab. Jadi agaknya Pak Daniel belum faham tentang hakekat agama. Ngertuinya cuma mbuntut dan mengekor pada orang Arab. Silahkan saja , resiko tanggung sendiri kelak jika menyesal karena semuanya akan direbut orang Arab , mungkin juga istrimu malah lebih suka JIMATNYA orang Arab yang DEWA ( Gedhe tur Dawa / besar dan panjang ).
SukaSuka
karjanaga said:
Pak Daniel Sholihin……. Justru RUSAK atau JAYA nya suatu negara atau bangsa itu asal usulnya berasal dari agamanya atau keyakinannya Fakta dan bukti adalah jaman dulu kolor sebelum nabi Muhammad lahir , bangsa Arab sangat rusak . Setelah Muhammad mengaku sebagai utusan ALLOH dan bamyak orang yang memuja KAKBAH, banyak orang mengusir sETAN di ARAB, maka keadaan bangsa dan negara ARAB menjadi JAYA dan makmur. Sebaliknya dulu bangsa Indonesia ( Nusantara ) berkiblat pada PUNDEN POHON BERINGIN, keadaan bangsa dan negara relatif damai sehat selamat . Sebab PUNDEN POHON BERINGIN itu ketua dari semua tumbuhan sedunia. Jika POHON BERINGIN dihargai maka ruh-ruh tumbuhan sedunia akan berbahagia. Jika tumbuhan berbahagia maka akan bermetabolisme secara aktif sehingga menghasilkan oksigen yang sangat berkualitas sehinggsa manusia yang menggunakannya relatif sehat. Seteleh ajaran ARAB datang maka PUNDEN BERINGIN dituduh sesat dan diganti dengan PUNDEN KAKBAH di ARAB. Maka keadaan bangsa dan negara Indonesia seperti kini yang sudah kita ketahui bersama. SEmua makluk hidup itu sangat sbergantung pada tumbuhan dan tidak bergantung pada PUNDEN KAKBAH di Arab. Bangsa INdonesia saat ini yakin pada ajaran ARAB, maka hasilnya INdonesia mengalami kemunduran. Sebab keyakinan benar dan baik tadi menurut maksar ARAB dan bukan menurut maksar Indonesia. Seperti contoh di ATAS , mana yang lebih benar antara memuja PUNDEN KAKBAH ( BATU ) dinegara lain ataukah memuja PUNDEN POHON BERINGIN yang menghasilkan oksigen yang sudah dihirup untuk melangsungkan kehidupan umat manusia. Jika saya sjelaskan sperti ini kok masih belum paham juga, maka dapat saya simpulkan Pak DANIEL itu ilmunya setingkat anak TK / SD. Keyakinan yang membabi buta tanpa tanpa disertai ilmu yang dalam dan tinggi serta tidak mau mendengarkan nasehat dan ilmunya orang lain yang lebih tahu , itu sama saja ingin bunuh diri . Seperti kasus seseorang mengira suatu bubuk yang diyakini tepung terigu tanpa diselidiki dulu lalu dibuat kue. Ternyata walau bentuk dan warnanya sama tapi tepung itu bukan tepung terigu tapi tepung DDT ( tepung pembasmi hama). Bagaimana hasilnya ? Tentu yang memakan akan keracunan. DEngan tulisan ini semoga Bapak DANIEL semakin pandai dan bukan hanya pasrah cuma jadi budaknya orang Arab saja di dunia , alam kubur dan akerat kelak.
SukaSuka
karjanaga said:
Pak Daniel Solikin, jika Anda ingin mengajari sedikit pada kami , maka kami akan memberi tahu sedikit pada Anda. Maju atau rusaknya suatu bangsa dan negara itu asal usulnya adalah penerapan sistem sareat , hakekat dan makrifat. Lalu dikejawantahkan ( diimplementasikan ) dalam sistem politik. Sistem politik lalu diimplementasikan dalam sistempendidikan. lalu sistem pendidikan inilah akan menghasilkan manusia-manusia akan membawa kemana arah perkembangan dan kemajuan bangsa. Sudah 500 tahun sareat dari Arab diterapkan di Nusantara , tapi hasil akhirnya seperti saat ini. Saya tanya Pak Daniel, apakah keadaan bangsa dan negara Indonesia saat ini makmur , terhormat san JAYA ataukah terpuruk ? Jika terpuruk , apa sebabnya ? Sebabnya adalah karena penerapan sistem sareat hakekat dan makrifat hanya berbasisi pada sareat hakekat dan makrifat dari Arab dan bukan penerapan sareat hakekat dan makrifat asli dari Indonesia . Jika Pak Daniel akan mengajari kami pengikut Nabi ADAM ( KEJAWEN ) maka Anda harus memiliki bekal ilmu sareat hakekat dan makrifat serta ilmu komunikasi dengan Sirrulloh, Nurulloh dan ilmu deteksi kalbu. JIka Pak Daniel berkomunikasi dengan NURILLAHI dalam diri Anda saja belum tahu dan belum bisa , kok Anda merasa lebih benar dan lebih hebat dari kami, itu sama saja anak SD menghina pasca sarjana. Bisa juga diibaratkan Anda sebagai tenaga kasar ( misalnya tukang cangkul ) akan mengajari mencangkul agar dapat uang pada seorang intel presiden. Aneh kan ? Intel presiden itu bisa dapat uang / gaji/ ganjaran/ pahala yang besar dibanding tukang cangkul di sawah. Saya berkata demikian sebab pekerjaan mencangkul sudah saya kerjakan sampai saat ini. Jadi saya tahu betul walau tidak membanting tulangpun dalam ibadah tapi jika sudah diberi tugas oleh Gusti ALLOH tentu akan mendapat fasilitas dari ALLOH. Jika tugas itu berasal dari ALLOH di BAITULLOH ( KAKBAH ) maka kita akan diberi fasilitas oleh ALLOH dalam BAITULLOH. Sebaliknya jika kita diberi tugas oleh ALLOH di surga maka tentu kita akan diberi fasilitas oleh ALLOH di surga. Semoga Pak Daniel bertambah wawasan sehingga tidak dianggap seperti KODOK dalam BATHOK ditutupi KATHOK tapi selalu BENGAK-BENGOK.
SukaSuka
broto seno said:
Sambung Rasa :
Kepada Sdr Damar Sasangka .
Membaca tulisan anda , tentang anak durhaka yg meruntuhkan Majapahit ini ; timbul niat menyampaikan pengalaman kami sbb:
I. Kami sedang berusaha menghidupkan agama asli leluhur ; Di FB pada grup “Nasional Bangkit ” dg latar belakang sbb:
Telah terjadi ketidak adilan di Indo. dalam bidang agama ; Negara hanya mengakui agama IMPOR.sementara agama asli di kategorikan sbgb produk budaya .- Ini melanggar UUD 45 pasal 29 ayat 2 ; bhw KEPERCAYAAN adalah sama dg AGAMA.
II. Kami mengundang anda masuk ke GRUP tsb , melihat hasil kerja kami , dan membantu usaha kami..trims. bersambung 17 Sept 2014
SukaSuka
broto seno said:
B. berhubung mslah teknis , kami terpaksa memotong tulisan:
III.Agama leluhur kita , Gusti dengan Tuhan Gusti ; ; Dg kedatangan Wali songo , dicangkok jadi GUSTI Allah, lama2 Gusti hilang tersisa Allah , maka matilah agama Gusti !
IV.Akibat ulah rezim agama Wahabi islam ,pemeluk agama asli Indo telah tersingkir , dan terpaksa berstatus islam ktp ; karena dipaksa , Karena kalo tdk mau akan sulit dalam urusan kehidupan ; Hal ini nggak bs di biarkan ; Karena agama telah mereka politisir menjadi alat politik menekan warga asli Indo.Kelompok agen Wahabi islam ini telah membuat masyarakat terpinggirkan dan rendah diri dan apatis;Kami sdg berusaha kembalikan semangat mereka ,Mungkin bantuan anda akan bs menolong. bersambung.
SukaSuka
broto seno said:
V. Tragis nya , kelompok agen Wahabi adalah pribumi Indo. yg mencari rezeki dg berbisnis dengan Habib2 yg pedagang DOA menyamar sbg pedagang biasa ; Dagang Doa adalah menguntungkan mereka ; dg modal cerita2 lama di tambah me nakut2 i pendengar , pribumi Indo yg ramah menjadi korban Arab2 tsb.Pribumi yg percaya di sebut muslim-mualaf; Kemudian mualaf2 ini dijadikan alat menyerang pribumi yg tidak percaya ,Pedagang2 Arab ini memecah bangsa ; Dg seenak perutnya , yg tidak percaya dicap sbg musuh dengan nama “kafir”, istilah jahat yg mereka pakai untuk membenarkan diri menyerang dan berhak membunuh ; Inilah sifat jahat orang2 Wahabi yg tertutup cadar dan sorban mereka .KaumNasionalis telah bangkit; … bersambung.
SukaSuka
broto seno said:
VI. Dalam grup ” Nasionalis Bangkit ” ada buku “Quran book two in one “- a. Qur’an sbg bacaan pribumi mualaf untuk ngaji ngga ngerti arti – kecuali percaya akan diberi surga-kalo rajin solat ;
b. Qur’an sbg buku manual orang Arab untuk menjajah Indo. sbg rampasan , dengan aturan 20% hasil rampasan untuk Allah dan Nabi MhMaD. Muslim Arab tahu persis , islam adlh dagang dari ayat TIJARAH, danQur’an adlh buku petunjuk dagang mereka; smntara muslm Indo senang solat karena janji surga nya ; Inilah kelemahan pribumi ;Sampai sekarang dijajah Arab ,tidak meyadari ;Asyik menikmati janji surga , juga patuh solat karena ancaman neraka – hasilnya menjadi patuh yg lama2 jadi fanatik; Kalo diingatkan bhwa menjadi muslim adlh rugi besar, malahani marah !?..bersambung.
SukaSuka
broto seno said:
VI A.
Disinilah inti masalahnya: sebuah bangsa bisa dibenci, disakiti dan dipermalukan jika tidak memeluk Islam, tapi begitu mereka memeluk Islam mereka menjadi budak budaya Arab karena didalamnya terdapat rumus2 penolakan terhadap tradisi tanah airnya sendiri. Benar-benar sebuah strategi imperialisme .
Dan malangnya Indonesiaku…
Rakyatnya sibuk menerapkan syariat Arab ditanah airnya sendiri!
Tanpa menyadari bhwa : Taktik Wahabi adalah menarik pajak tersembunyi berupa ONH ; yg sulit ditolak karena harap surga?
SukaSuka
broto seno said:
VII. Kronologi di Nasional Bangkit :
Broto Seno 9 Juli 22:02
kpd : Engkus Ruswana, Bgmn dengan ini , apa sudah di terapkan ? …Pasal 29 ayat 2.: Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaaannya itu.? Artinya : KEPERCAYAAN adalah sama dengan AGAMA !!!Itulah inti dari : UUD45 pasal29 ayat 2 . …….. Dan agen wahhabi Amin Rais telah brhasil mensosialisasikan bhwa KEPERCAYAAN adlh aliran sesat ? -> Amin Rais telah melanggar UUD45 psl 29 ayt2 tsb. Dan anda2 belum bs menolak dan memprotes kpd Pemerintah ?
SukaDisukai oleh 1 orang
broto seno said:
VIII. Kronologi Nasional Bangkit.
Broto Seno 26 Juni 21:45
Dewi Kanti ,,.? Mempertahankan jati diri bukan berdasarkan persaingan ingin menang kalah dalam kompetisi.? Agm Asli Indonesia di kalahkan oleh agm WAHHABI ! Kita harus MEREBUT kembali ; mengembalikan KEBERANIAN KITA,( Amin Rais dkk tlh melemahkan kita agm ASLI , di cap aliran SESAT ? Misi WAHHABI menghilangkan Indonesia , diganti identitas ISLAM ; Bukti Intrntional ; Tidak ada nama Indo tapi OIC = org Konf ISLAM – Indo hilang ! ) –>KALAH; -> Jadi kita harus BERANI menjadi KUAT , bukan NRIMO saja! ( I ) LIHAT saja ; ribuan pribumi Ind di grup2 NON WAHHABI , tapi ngga berani berfikir patriotik!@ Christopher James ?
SukaDisukai oleh 1 orang
karjanaga said:
AMIN RAIS itu titisan PENDETA DURNA yang berpihak pada KURAWA.
SukaSuka
broto seno said:
Kpd Pengasuh Super Koran :
Sy ingin mendapat penjelasan , bagaimana menulis disini agar bisa di terima ; Tulisan yg lalu adalah ingin mendapat komen dari pembaca , agar dapat menulis lebih bisa di terima masyarakat ; Masyarakat sekarang sedang semangat dengan Pemerintahan yg baru ;Dengan kabinet KERJA nya ;
Terima kasih atas di muatnya tulisan ini dan atas arahan nya .
SukaSuka
broto seno said:
Kpd Pengasuh / redaksi Superkoran :
Dengan jangkauan yg luas , mudah2an aspirasi ini dapat di share kpd masyarakat ,yg kelihatan nya sibuk dg urusan pribadi , kerja , dsb sehingga tidak tahu bhwa Negara sedang sakit :
Salah satu contoh sakitnya negara kita ; DPR pecah ; Keamanan thd teroris di abaikan ( sementara bibit2 teror dan pelaku -pendakwah teror dibiarkan beroperasi dg bebas , sementara fihak warga nasional yg terjepit aspirasi agama nya di biarkan tak di bela dan di biarkan diserang habis2an oleh penguasa rezim agama di Indonesia ! ???
Contoh jelas dan nyata : Pemerintah sudah melarang ISIS di Indonesia ; Tetapi Polisi mendiamkan saja gerakan Hizbut Tahir memprovokasi Mahasiswa dengan menuntut Khilafh di Ind. menggantikan DEMOKRASI -yg adalah PANCASILA ? Bukan kah Polisi harus bertindak sekarang ?; Minimal menegur , atw maksimal MEMBUBARKAN HIZBUT TAHIR ?
Mohon tanggapan ttg hal2 diatas Terima kasih ,
Apaka topik spt diatas dapat saya lanjutkan disini dg bebas dan aman dari intrvensi rezim agama yg berkuasa di masyarakat sekarang ini ?Terima kasih.
SukaSuka
admin said:
Mas Brotoseno
Maaf kalau anda harus menunggu 6 bulan sebelum mendapat jawaban. Kesalahan ada pada kami yang alpa membaca pertanyaan Mas Broto
Setiap pemberi komentar disini bebas untuk berpendapat. Tidak peduli apa pendapat tersebut sesuai dengan pendapat kami atau tidak. Kebetulan saja, pendapat Mas Broto banyak sesuai… tapi kami tidak setuju HTOI, ISIS segala dibubarkan. Lebih baik mereka dibiarkan bebas agar kelihatan jelas apa maunya mereka. Selama mereka tidak kriminal dan makar, mereka sebaiknya bebas agar bisa dinilai oleh kita kita
SukaSuka
adekresna said:
Mas Broto,…..
Pemikiran anda yang DILATAR BELAKANGI PRASANGKA BURUK,….mungkin perlu ditertibkan.
Islam adalah AGAMA RAHMATAN LIL ALAMIN.
Lihat lah sejarah, bagaimana PASUKAN KRISTEN BELANDA & Pasukan JEPANG di perangi HABIS2 AN oleh PASUKAN2 MUSLIM, baik yang di Aceh (Cut Nyaj Dien, Teuku Umar), Padang (imam bonjol, Sentot Alibasyah), Diponegoro & Sultan Agung, Hasanudin hingga Patimura.
SukaDisukai oleh 1 orang
brotoseno said:
Sdr Ade Kresna ;
Islam rahmatan Lil alamin ? Wah , anda termakan propaganda mslim Arab !!!;
yg bner adalah :”islam rahmatan lil ARABIN ” ! he he he ;
Buktinya : Anda sama dg mslim arab selalu solat jungkat jungkit lima kali sehari ; tapi ada beda nya : Apa coba jwab !?
Anda jungkat jungkit memompa fulus ONH menuju ke tanah arab , sedangkan mslim arab JUNGKAT JUNGKIT menarik fulus ONH kearah tanah arab ! FAHAM bedanya ?
berapa triliun rph tiap tahun ?
SukaDisukai oleh 1 orang
karjanaga said:
Jungkat-jungkit 5 kali sehari itu tujuannya agar bisa masuk KAKBAH di Arab. Lha wong masuk kakbah yang bisa dilihat saja tidak boleh dan tidak bisa kok, katanya mau masuk surga … Jangan mimpi dan menghayal janji janji manis masuk surga dari ajaran Arab ( KEARABEN / bukan KEJAWEN )
SukaSuka
karjanaga said:
Saudara Adekresna… Masalah mengusir Belanda dan Jepang itu memang tugas umat Muslim di Indonesia sebab pada masa itu memang MUSLIM diperbolehkan numpang di Nusantara ( maksarnya Nabi ADAM / KEJAWEN ). Seandainya pada masa itu MUSLIM tidak pernah numpang di Nusantara maka kewajiban ngusir penjajah tentu akan dilakukan oleh umat HINDU , BUDHA dan KEJAWEN. Jadi itu sudah kewajiban MUSLIM. Setelah 500 tahu umat MUSLIM numpang Nusantara maka harus segera kembali ketempat asalnya dan mengikuti nabinya Muhammad yaitu maksar Arab. Jadi sebetulnya maksar Nusantara ini miliknya Nabi ADAM dan bukan Nabi Muhammad. Saya tanya pada Ade Kresna sebutkan di mana tempatnya di NUsantara ( Indonesia ini) yang merupakan tanah warisan nabi Muhammad ? Sebaliknya saya berani berkata bahwa seluruh Nusantara bahkan dunia ini adalah warisan Nabi ADAM. Jadi sebenarnya ajaran Arab itu memang durhaka pada leluhurnya , durhaka pada Nabi ADAM , buktinya adalah menuduh sesat sirik , musrik bahkan kafir pada ajaran nabi ADAM ( KEJAWEN). Orang yang durhaka pada Nabi ADAM tidak bakalan masuk surga, sebab Nabi ADAM adalah ketua penghuni surga dan juga ADAM adalah manusia buatan ALLOH secala langsung tanpa perantaraan nafsu SEKS manusia.
SukaSuka
karjanaga said:
Sdr. Adekresna…. Jika Islam itu rahmatan lil alamin….. tentu perkembangan Islam di Arab tempo dulu tidak dilalui dengan bunuh-bunuhan. Jika rahamtan lil alamin tentu Alloh SWT gantian bersemayam di Indonesia dan bukan selalu di dalam kakbah Arab. Jika Islam rahmatan lil alamin tentu berkomunikasi menggunakan bahasa sesuai negaranya masing-masing. Misalnya jika di Indonesia maka jika sembahyang menggunakan bahasa Indonesia . Apakah Tuhan Alloh umat ISLAM hanya bisa berbahasa Arab ? Bapak Ir Soekarno menguasai 5 bahasa kok, tentu Tuhan Alloh menguasai lebih banyak lagi bahasa sedunia. Jika Islam itu rahmatan lil alamin tentu istri saya tidak dilempari mercon santri santri yang takbiran keliling . Jika Islam rahmatan lil alain tentu orang Indonesia yang dapat wahyu Indonesia tidak dipenjarakan. Jika Islam rahmatan lil alamin tentu tidak menyakiti hati orang lain dengan menuduh sesat sirik musrik dan kafir. Jika Islam rahmatan lil alamin tentu selama 500 tahun ini bangsa Nusantara ( Indonesia ) sudah kaya raya , makmur dan terhormat seperti Arab yang disembah sembah itu. Akan tetapi apa kenyataannya ? Nabi Muhammad sudah diberi waktu 500 tahun untuk menerapkan dan menumpang di Nusantara , tapi kenyataannya tidak bisa memberi kemakmuran dan moral yang baik. Jika waktu jam pelajaran habis maka haruslah berganti dengan jam pelajaran yang lain. Sdr Adekresna tentu pernah sekolah. Dari jam 7 pagi sampai siang tentu jam pelajarannya berganti ganti. Tidak mungkin dari jam 7 pagi sampai siang pelajarannya agama ISLAM terus sehari penuh, sebulan penuh, setahun penuh , sepuluh tahun penuh, seratus tahun penuh bahkan 500 tahun penuh. Jadi jika terompet sangkakala sudah ditiup oleh malaikat di wilayah Australia , maka jam pelajaran Agama dari Arab harus berganti dengan dengan jam pelajaran agama dari Indonesia. Jadi seharusnya Sdr Adekresna belajar hakekat dan ilmu cakra manggilingan jaman , juga belajar sejarah dan jangan cuma mbuntut/ ngekor pada DAI CILIK ( ajaran Arab ) saja. Ataupun cuma belajar alif bak tak, , a, i ,u , ba, bi , bu, hak , hok, hik , ndza,l ndzol, nzdil, saja Ntar…. Adekresna diketawain SETAN ARAB cilik cilik LHOOO !
SukaSuka
tiyang jawi said:
terima kasih saya ucapkan kepada pengasuh Superkoran…
karena dengan adanya wahana ini, saya merasa tidak sendirian.
semoga saja masyarakat yang sedang ‘sakit’ keracunan agama ini, segera menyadarinya, saya bahkan berpikir ‘ilah lain dan berhala itu bernama agama’
bukan menolak agama, tetapi saya berpendapat banyak orang meletakkan agama itu terlalu tinggi, seharusnya agama adalah ageming aji, hanya ‘pakaian’…
jangan memotong orang agar pas dengan pakaiannya, jangan merendahkan hidup manusia demi suatu keyakinan, karena hidup itu adalah anugrah dari TUHAN sendiri.
saya tidak merasa paling benar, tetapi paling tidak saya mengungkapkan perasaan saya, soal benar dan tidak…. itu bias….. tergantung dari mana kita melihatnya.
nuwun..
SukaSuka
brotoseno said:
Slamat gabung ; Ajak lah teman2 lain nya tiyang2 jawi mriki ; Sekrg waktu yg tepat untuk berani melawan Wahabi, Pribumi sudah punya agama sendiri dengan Tuhan nya adalah GUSTI ; Banyak pengikutnya , namun terkurung dalam wadah2 buatan rezim Wahabi , sperti BKOK , Kelompok penghayat , grup Manunggale kawulo Gusti dll ; Mari , silakan bersuara ; Sy cuma bs srankan : I.. Socialiasikn UUD45 psl29ayt 2 ; bhw Kepercayaan adlh sama dg agama ; II. fahami ; Bhwa Bgs Indonesia berhak atas agamanya sendiri sbg kaum SHABI’IN – al Qur’an -al baqarah ayat 62 ;- Alloh Tuhan org arab;Yahweh Tuhan Yahudi;Yesus Tuhan Nasrani ;Gusti adlh Tuhan Indonesia ! MUI tidak berhak mengatakan bahwa Aliran Gusti adalah sesat krn bukan agama arabi; Salut sdr Damar Shash.
SukaDisukai oleh 1 orang
karjanaga said:
Betul sekali , Pak Broto Seno, bahwa bangsa Indonesia / JAWA sudah punya TUHAN sendiri sejak dahulu sebelum Nabi Muhammad lahir. Nama Tuhan leluhur Indonesia adalah GUSTI KANG AKARYO JAGAD ( artinya TUHAN / SESEMBAHAN YANG MEMBUAT JAGAD ) . Sedangkan Tuhannya umat MUSLIM itu bernama ALLOH itu terwujud pertama kali oleh Nabi Ibrahim dan diteruskan oleh MUHAMMAD. Jadi lahirnya/ muculknya kata ALLOH itu itu setelah nabi Muhammad menerima WAHYU ARAB ( bukan WAHYU INDONESIA ) . Maka nama GUSTI itu lebih duluan menguasai Indonesia ( Nusantara ) daripada nama ALLOH. Berarti TUHAN GUSTI lebih berhak di Indonesia daripada TUHAN ALLOH. Sedangkan TUHANJ ALLOH haklnya itu ada di Arab terutama di dalam KAKBAH ARAB, sebab orang Arablah yang mem,beri nama TUHAN-nya dengan nama ALLOH. Tapi agaknya bangsa Indonesia banyak yang mabuk cinta dengan Tuhan ALLOH yang dibuat namakan oleh bangsa Arab. Tapi terserahlah , jika kelak di maksar Arab MUSLIM INDPONESIA jadi BUDAKNYA orang Arab ya ditanggung sendiri kok. Maka penyesalan seumur mati kubur dan akerat biar dirasakan sendiri.
SukaSuka
zabir said:
Membaca kisah ini jadi mengkeret kening saya. Apakah benar yang terjadi seperti ini? Damar mengambil data dari mana? Gugon tuhon? Sejarah lisan? ATau dari sumber tertulis? Kalau iya, apa sumbernya sehingga bisa kita test keautentikannya. Karena dari tulisan para sejarawan Belanda yang mempelajari sejarah majapahit dan mereka hidup jauh sebelum Damar, tidak seperti ini versinya. Mohon penjelasan jika berkenan..
SukaDisukai oleh 1 orang
Berhalakuno said:
Sdra Brotoseno,
Fitrah keberagamaan memang membuat org meyakini agamanya sebagai yg paling benar. Tapi cara Anda menyerang Islam terkesan nafsuis dan tidak logis. Anda menyebut-nyebut Arabisme tapi lupa kalau agama pagan anda juga import.
Sebaiknya berpendapatlah yg sedikit cerdas atau anda akan menuai cibir..
SukaDisukai oleh 1 orang
Brotoseno said:
Sdr. Berhala kuno ; Salam kenal ,; Sy bukan menyerang , tapi MEMBELA DIRI ; Apakah anda pribumi Indo , Jawa, Sumatra atw Madura ? Sy belum tahu , he he , Sy harap bhwa anda orang jawa ; njawani ; Dan mudah diajak ngobrol ; Agama adalah filsafat dan filsafat adalah cara berfikir ! Sebelum ajaran arab datang orang jawa sudah bisa berfikir sendiri , dan menghasilkan filsafatnya sendiri ; Islam datang menyerang – Yg tidak mau berfilsafat arab – di cap kafir ??? dan diperangi ? – Ini kan kriminalisasi kpd orang yg tidak bersalah ? ; Kalau anda tidak merasakan ini , apa sebabnya ?; Mungkin anda anak saudagar arab , atw mungkin anda pribumi yg ikut berbisnis dg arab ? atw anda pribumi yg jarang baca2 ? Saran sy , mulai baca2 lah , berita2 umum , sumber2 yg lain ; jangan dari Qur’an saja ; karena qur’an bhs nya bhs arab -sukar membacanya , bahan nya terbatas dan bersifat menutup obyektivitas pembaca .Sementara bgtu dulu ya , kalo perlu disambung lagi.
…cc : Damar Shashangka . BAGIKAN ?
SukaSuka
karjanaga said:
Sdr . Berhala kuno …..justru umat MUSLIm dululah yang menyerang ajaran /agama KEJAWEN ( ajaran Nabi ADAM ). Jika serangan itu dikembalikan pada penyerangnya maka janganlah sakit hati. Sebab hal itu sudah kodrat Gusti Alloh bahwa hutan uang bayar uang, hutang sakit hati harus bayar sakit hati. Itu hukum Tuhan / Gusti Alloh. . Jika Sdr Berhalakuno mengerti tentang hukum QISHOS maka Anda akan menerima balasan ejekan atau hinaan yang pernah kelompok Anda lontarkan pada ajaran KEJAWEN ( ajaran Nabi ADAM ). Agama / agami = agama , A= tidak, gama= rusak. Agama = supaya tidak rusak. Sedangkan agami = agemaning jalmi = pakaiannya manusia. Berti pakaiannya manusia itu tidak harus sama persisi harus sama dengan pakaian manusia Arab. Fakatanya pakaian manusia juga berbeda -beda sesuai pekerjaannya. Pakaian petani berbeda dengan pakaian pegawai koperasi, berbeda dengan paiaanya penyanyi DANGDUT. Jika pegawai koperasi menghina petani karena pakaiannya poetani sangat jelek dan kotor maka pegawai koperasi itu termasuk orang durhaka. sebab pegawai koperasi itu juga membutuhkan hasil pertanian untuk kelangsungan hidupnya. Saya harap umat MUSLIM terutama sdr. berhala kuno belajar lagi tentang mkna yang tersurat, makna yang tersirat, makna lambang, makna pralambang, makna transisi dan makna impliksi supaya bisa jadi bekal di alam kubur dan akerat, sehingga bisa sehat dan selamat sampai ke surga .
SukaSuka
karjanaga said:
Sdr Berhalakuno….Silahkan saja Anda menganngap agama Anda ( MUSLIM )yang paling benar. itu menurut Anda. Tapi menurut saya agama Anda itu ( dulu saya juga yakin, tapi sekarang saya ganti keyakinan ) merupakan salah besar ! Sekarang mari kita berpikir menggunakan berbagai macam disiplin ilmu dan buka cuma berdasarkan keyakinan dari Arab. Sebab keyakinan itu terbentuk haruslah bisa masuk akal dan ada fakta serta ada contohnya. Saya sebutkan kesalahannya antara lain ; 1. Paswordnya ( kata kuncinya ) ” SAYA BERSAKSI TIDAK ADA TUHAN, SELAIN ALLOH ” SAYA BERSAKSI ” = cuma jadi saksi dan belum menyatakan beriman. ” TIDAK ADA TUHAN” makna implikasinya = YANG ADA HANTU ( lawan kata TUHAN). ” SALAIN ALLOH ” makna impliksinya bisa JIN, bisa SETAN , bisa TUYUL , bisa GENDRUWO , bisa WEWE GOMBEL , bisa SUNDEL BOLONG dll. Mari kita bandingkan dengan pasword ( kata kunci ) agama JAWA ( NUSANTARA? INDONESIA ) = ” SAYA IMAN ( PERCAYA ) ADA TUHAN YAITU GUSTI ALLOH DI SURGA “. Jelas sekali berbeda antara agama ARAB dengan agama JAWA. Bagi orang yang waras dan mengerti makna bahasa tentu bisa menilai mana yanmg paling benar . Yang paling benar adalah kata kunci agama JAWA yang berbunyi = ” SAYA IMAN ( PERCAYA) ADA TUHAN YAITU GUSTI ALLOH DI SURGA ” Jika Sdr Berhalakuno masih ngotot bahwa agama MUSLIM paling benar berarti Sdr Berhalakuno tidak paham makna bahasa , Maka hal itu sangat berbahaya sekal di alam kubur dan akerat kelak akan diakali anak anak kecil bangsa Arab dan juga diakali SETAN CILIK-CILIK . ESTEH BIRYOOLAAAAAAAAH…. Kacian deh luuuu !.
SukaSuka
anonim1924 said:
Bukankah agama Hindu juga dari bangsa lain/luar juga? Yang asli Indonesia itu hanya animisme ( eh tuyul juga asli indonesia ),
Pertanyaan saya, berapa tahun umur kejayaan hindu atau Majapahit?
Bandingkan dengan lamanya kejayaan Islam ( lebih dari 13 abad )
Majaphit hanya sewilayah nusantara atau maksimal se asia tenggara.
Bandingkan dengan luasnya kekhilafahan Islam yang sepertiga dunia ( semenanjung arab, afrika, sebagian eropa, asia tengah/selatan termasuk sebagian besar sumatera )
SukaDisukai oleh 1 orang
Brotoseno said:
Sdr. Anonim .1924..; Baca ya balasan sy ke sdr. Berhala kuno , Sama untuk anda juga jawab saya . Trims . Salam kenal .
Tambahan utk anda : Mungkin anda belum tahu bhwa agama bs dijadikan identitas / jati diri bangsa ! Nama Indonesia akan dihilangkan , dan dijadikan nama baru- menjadi bangsa islam, yg jajahan wahabi arab saudi ?( dpl- dg perkataan lain ; islam itu nama samaran arab !!! ) ! he he Apa anda setuju ( jati diri Indonesia hilang ?), Apa anda setuju sbg seorang warga bgs Indonesia . ?
SukaSuka
karjanaga said:
Sdr Anonim 1924….memang agama Hindhu dan Budha itu agama dari luar negeri. Akan tetapi agama Hidhu dan Budha itu demokratis . Sedangkan ajaran / agama dari Arab itu tidak demokratis tapi malah penuh kediktatoran. Buktinya adalah muja BATU harus BATU HITAM di ARAB. Berkomunikasi dengan TUHAN-nya juga harus menggunakan bahasa Arab. Setor daging korban juga harus pada ruh-ruh orang Arab. Semua harus pakai Arab. Jika demikian maka kelak bangsa selain Arab dialam kubur dan akerat akan cuma jadi budaknya atau bawahan orang Arab, karena orang Arab lebih faham dan tahu tentang bahsa Arab. Jika rebutan pangkat dan jabatan tentu orang Arab lebih menang, sebab orang Arab itu anak cucunya Muhammad. Siapapun tentu akan memilih anak cucunya sendiri daripada anak cucu orang lain, apalagi sistemnya sistem KERAJAAN. Jika Anda menuduh ajaran Kejawen adalah Animisme , maka saya juga bisa menuduh ajaran Arab juga ANIMISME . Buktinya adalah , KAKBAH yang disembah MUSLIM itu juga BATU. BahkanBATU HITAM / HAJAR ASWAD itu adalah BATU METEORID yang pernah dikuasai dan dimiliki oleh JIN pada masa Nabi Sulaiman. Jika Anda berkiblat ke BATU MILIK JIN maka Anda jadi pengikutnya JIN itu. Berbeda dengan saya yang berkiblat ke surga, maka saya jadi pengikut Tuhan / Alloh / ( apapun namanya ) yang berada di surga. Berati kelak saya , cepat aatau lambat bisa masuk surga. Jika Umat MUSLIM menuduh kafir pada ajarn KEJAWEN maka , mari kita buktikan siapoa yang kafir menurut akal logika yang waras. Ajaran Arab ( MUHAMMAD ) mengatakan, ” SAYA BERSAKSI TIDAK ADA TUHAN , SELAIN ALLOH. SAYA bersaksi itu artinya cuma jadi saksi dan belum menyatakan iman ( percaya ). TIDAK ADA TUHAN , makna implikasinya = YANG ADA HANTU ( lawan kata TUHAN ) . SELAIN ALLLOH di sini bisa TUYUL , bisa GENDRUWO , bisa SUNDEL BOLONG , bisa WEWE GOMBEL dan lainnya. Sekaran mari kita fahami ajaran KEJAWEN ( ADAM ) yang berbunyi , ” KULO PITADOS WONTEN SESEMBAHAN. INGGIH PUNIKO GUSTI ALLOH ING SWARGO ” ( SAYA PERCAYA ( IMAN ) ADA TUHAN YAITU GUDTI ALLOH DI SURGA ) .
SukaSuka
karjanaga said:
Sdr . Berhalakuno….Tujuan utama manusia memeluk suatu agama adalah agar hidup damai tentram jujur adil makmur sehat selamat dunia akerat. Tujuan agama itu bukan untuk angkara murka terhadap luas wilayah dan bukan pula angkara / serakah terhadap jumlah pengikut atau jemaah. terkecuali jika memang untuk bisnis ya memang serakah luas wilayah yang jumlah jemaah , seperti kasus biro UMROH First Travel itu lho ! Untuk apa jemaahnya banyak tapi bisanya cuma merenggek-renggek minta bantuan dan minta syafaat dari Nabinya. Bisa -bisa nabinya tidak bisa istirahat dan capeknya membuat pusing tujuh keliling. Dikit -dikit minta pada nabinya . Dikit dikit minta tolong pada nabinya. Itu namanya seperti anak TK yang tidak bisa mengatasi masalahnya sendiri. Jika agama cuma pamer jumlah kuantitas jemaahnya tanpa memberi ketrampilan dan kemampuan maka hasilnya adalah kerepotan di alam kubur dan akerat. Berbeda dengan agama JAWA, yang tidak serakah terhadap luas wilayah dan banyaknya jemaah tapi lebih menekankan pada kualitas jemmahmya sehingga bisa mandiri di dunia , alam kubur dan akerat. Jika agama diselimuti nafsu serakah dan angkara murka maka hati-hatilah sebab situasi itu menunjukkan adanya SETAN yang menyusup dalam sistem sareat yang tidak mau memahami hakekat dan tidak memiliki makrifat..
SukaSuka
perokokberat said:
Panjangnya kisah hanyalah bunga-bunga.Intinya nafsu yg tdk dikendalikan akan menghancurkan dirimu, tdk peduli anda raja atau bukan.
SukaSuka
karjanaga said:
Sdr Perokokberat….Yang akan hancur adalah orang yang hanya mengandalkan sareat sehingga menyalahi hukum hakekat dan tidak memiliki makrifat.
SukaSuka
selaras_serasi_seimbang said:
Kenapa jadi pada ribut sendiri..?? itu Mas Damar pasti ketawa2 baca yg komen pada ribut…. coba diambil hikmahnya dari cerita mas Damar aja terlepas ini fakta atau dongeng… di akhir cerita gimana Brawijaya & Sunan Kalijogo berjalan beriringan saling menekan ego untuk kepentingan yg lebih besar…. supaya rakyat kembali damai n rukun…… Indonesia sekarang itu kan semboyannya Bhineka Tunggal Ika…. praktikan saja itu …. Kalo yg komen aja pada ribut berarti cerminan cerita yg saling ribut antar saudara membawa kejatuhan memang cerminan masyarakat kita….
SukaDisukai oleh 1 orang
karjanaga said:
Untuk perkembangan agama dari Arab awalnya justru lebih kejam lagi yaitu peperangan dan bunuh – bunuhan. Jika untuk perkenbangan ajaran KEAWEN cuma debat ya tidak masalah to? Justru dengan debat yang berakal itu untuk latihan debat di alam kubur dan akerat. saat ini dialam ghaib para SETAN saja sudah pandai berdebat menggunakan akal dan logika kok. Jika manusia saat ini cuma bermodal keyakinan dari Arab, kelak di alm kubur dan akerat akan jadi bahan ketawaan SETAN – SETAN CILIK. Apakah kita mau jika kita kalah berdebat dengan SETAN ?
SukaSuka
MANG WIS said:
HARI ITU AKAN TIBA……….
SukaSuka
Brotoseno said:
Hari itu akan tiba ? ! Irit banget komen nya , kaya peramal aja ! he he ; Apa yg akan tiba ? Kemerdekaan atw penyekapan lebih mencekam ? ; Bicara dong lebih banyak , hitung2 belajar berani ngomong !!! ha ha .
SukaSuka
tujuhbelasenambelas said:
siapa pun yang bisa jawab, mohon bantuan nya. tolong kasih tau saya, tulisan ini sebenarnya datang dari buku damar shashangka yang mana? sabdo palon kah? atau artikel yang ditulis damar shashangka yang khusus dibagikan ke temen2 blogger? satu lagi, cerita ini novel fiksi, atau fakta yang didapat dari sumber sejarah? mau saya pakai buat sumber tugas kuliah. terima kasih
SukaDisukai oleh 1 orang
karjanaga said:
Nabi ADAM adalah MAHA GURU dan GURU SEJATI dari semua bangsa dan semua agama. Sebab semua bangsa itu adalah anak cucu ADAM . Dalam setiap masa Nabi ADAM punya wakil antara lain para Nabi , para wali dan para spiritualis tertentu. Lalu kemanan ALLOH kok semua nabi ADAM ? Alloh sudah memasrahkan bumi ini pada Nabi ADAM. Sedangkan urusan ALLOH itu lebih luas dan banyak lagi. Masih banyak planet- plenet, banyak tata surya -tata surya , banyak galaksi -galaksi. Jadi jangan dikit -dikit atas nama ALLOH sedangkan dia sendiri tidak paham tentang NURALLOH, SIFATULLOH dan DZATULLOH. Jika demikian sama saja seperti anak TK/ SD yang selalu nyebut atas nama PRESIDEN tapi tempatnya , sifat nya dan wujud PRESIDEN saja belum ngerti / Alias TUKANG MEMBUAL.
SukaSuka
Kamso said:
Yang komen penuh kebencian dan provokatif, itulah isi di otaknya. Awas jgn terpengaruh. Salam damai. Buat Damar: referensi yg bagus ttg silsilah Majapahit dan wali sanga di Jawa.
SukaSuka
Brotoseno said:
Yang komen penuh kebencian ? Siapa orang nya , tunjuk hidung aja he he ; Disini disediakan oleh Pak Damar Shashongko untuk sambung bicara ,Jadi kaya orang ngobrol bgtu ; Kalo cara anda itu , sperti ngomong sama tembok , Atw malu2 kucing ? Atw barangkali nggak ngerti caranya ? Klik aja itu tulisan REPLY , terus tulis apa yg anda mau omong ! OK ya ? , selamat finter !!!
SukaSuka
eki said:
Brotoseno, dari tadi anda seperti setan yang menghasut. menyebarkan api kebencian, saling mengadu domba.
SukaDisukai oleh 1 orang
admin said:
Para pembaca seri tulisan Damar Shashangka, baik yang pro maupun yang kontra!
Seri tulisan penulis ini sekarang ini sudah terbit dalam bentuk buku 2-3 tahun lalu. Yang kami muat di Superkoran adalah edisi yang belum diedit. Bagi yang berminat silakan tengok: Maaf sekalian membantu Mas Damar ngiklan disini sekali kali
http://penerbitdolphin.com/paket-bestseller-novel-sejarah/
PROMO Paket BESTSELLER Novel Sejarah Nusantara DISKON 30%!
1. DARMAGANDHUL: Kisah Kehancuran Jawa (460 hlm. Rp 75.000)
2. GATHOLOCO: Kamasutra Jawa (400 hlm. Rp 69.800)
3. SABDA PALON 1: Kisah Nusantara yg Disembunyikan (450 hlm. Rp 75.000)
4. SABDA PALON 2: Roh Penjaga Nusantara (485 hlm. Rp 75.000)
5. SABDA PALON 3: Geger Majapahit (458 hlm. Rp 75.000)
6. SABDA PALON 4: Pudarnya Surya Majapahit (460 hlm. Rp 75.000)
7. WALI SANGA: Yang Terlewat dari Catatan Sejarah (274 hlm. Rp 49.800)
Harga asli: Rp 494.600
Harga diskon: Rp 346.000
Hemat: RP 148.600
SukaSuka
sudewa said:
Menunggu saat turunnya sabda palon kembali ke nusantara…..
SukaSuka
Rohingya Anti Budha Hindu said:
Budha Hindu itu Agama nya orang India, Bukan Asli Indonesia. Kristen itu agamanya belanda yang jajah kakek lu 350 tahun. Agama Asli kita itu Animisme.. Nyembah Bacan, panca warna Dan red Borneo.
SukaDisukai oleh 1 orang
karjanaga said:
Sdr. ROHINGYA anti BUDHA HINDU….Sama saja agama dari Arab juga ANIMISME. Buktinya adalah menyembah BATU. Jika Kakbah dikatakan BAIULLOH ( RUMAH ALLOH ) , itu justru lebih KOPLAK lagi. Sebab ALLOH itu yang maha kuasa kok dipenjarakan terus dalam KAKBAH ? Apakah ALLOH itu tidak bergerak alis benda MATI ? Apakah kekuasaan ALLOH itu cuma dalam KAKBAH ? Sungguh sangat menyiksa TUHAN-nya sendiri. itu sangat durhaka pada ALLOH.
SukaSuka
karjanaga said:
Rohingya. anti Hindu dan Budha…….. Belanda dan Jepang itu menjajah cuma di bidang pemerintahan dan tidak menjajah dibidang Ke- Tuhan-an. Jadi penjajahan tersebut cuma di alam dunia saja dan cuma sebentar. Berbeda dengan Arab yang menjajah di bidang Ke – Tuhan-an itu resikonya lebih parah dan lebih lama di alam nyata di alam kubur dan juga di alam akerat selama -lamanya ( bermilyar-ilyar tahun ). Lebih menyengsarakan lagi. Kamu dipaksa nyembah Kakbah hadiahnya sampai saat ini masuk kakbah saja belum boleh dan belum bisa. Apalagi jika kamu minta masuk surga ? Tidak bakalan wong Anda di suruh iman, ‘ Ada Tuhan yaitu Gusti Alloh DI SURGA ” saja belum mau kok. Belum pernah berkiblat ke surga tapi malah selalu berkiblat ke kakbah Arab. Apakah Anda minta masuk surga ? Lha kok CIMUT tenan , lha kok enak Tenan ! Jika Anda selalu berkerja pada Lurah maka hak kamu minta pada Lurah di kantor kelurahan( kakbah ). . JIka kamu jika kamu bekerja pada presiden maka hak adalah minta pada presiden di istana negara ( surga ),
SukaSuka
karjanaga said:
Sdr..Rohingya Anti Budha Hindu…..Orang Cina memuja- muja LELUHUR CINA. Orang Arab memuja-muja LELUHUR Arab. Lho… ini orang Indonesia kok memuja-muja LELUHUR Arab ! Aapakah ini bukan durhaka ? Orang DURHAKA pada LELUHURNYA akan masuk NERAKA, Sebab jika durhaka pada LELUHUR maka ada kabel komunikasi / jalur ruhani dengan TUHAN GUSTI ALLOH di surga yang terputus sehingga orang durhaka itu tidak bisa sampai di surga tapi diperdaya oleh SETAN.
SukaSuka
rini jawa said:
Wah sebagai penulis mas damar berha
sil karena bs membawa sipembaca emosi mereka
Termasuk saya sendiri sampe geleng geleng kpla
Bacanya. Ada setuju dan kurang setuju dlm tulisan ini
Terutama mengenai para wali sanga karna yg saya para
Wali itu penuntun pada jln yg benar tpi itu terserah anda dan hak anda sebagai WNI. gusti prabu brawijaya aja gk ributin msa ini kenapa anda anda sekalian yg rame sendiri.menurut hemat saya sudahlah lebih baik kita berfikir realistis dan melangkah kedepan jgn kebelakang…atau negara ini akan jd yg terbelakang klo warganya berpikiran mundur. Memang sejarah hrs dikenang tpi yak akan mgkn terulang seperti dulu jadilsh yg lebih baik dari yg dahulu majapahit adalah masa lalu dan kini kita hidup dlm Indonesia jadilah WNI yg baik patuhilah peraturan yg ada.berjuanglah untuk indonesia maju agar tak dijajah bangsa lain itu saja kiranya pesanku….hehehe…belajar konen nih maksudnya mencoba meredakan emosi para pembaca terutama pecinta karya mas damar….termasuk saya.
SukaDisukai oleh 1 orang
karjanaga said:
Sdr RINI jawa….Keributan disini adalah dalam rangka merebut kemerdekaan maksar Indonesia di bidang sareat , bidang hakekat dan bidang makrifat sehingga kelak IOndonesia bisa jaya dan kaya seperti ARAB. Perkembangan ajaran Arab ( MUHAMMAD ) dulunya juga penuh berlumuran dara dan pembunuhan KOK. Jika prkembangan ajaran KEJAWEN ( ADAM ) diawali dengan perdebatan ya sangat ringan to jika dibandingkan dengan bunuh-bunuhan sperti perkembangan MUSLIM tempo dulu ? Cuma saja nantinya peperangan ini cuma pasot -pasotan , doa-doannan, Baca mantra , santet-santetan ., kirim virus dan bakteri secara ghaib dan lainnya. Jadi kelihatannya seperti kejadian atas kehendak TUHAN. cara ini lebih manusiawi daripada bunuh-bunuhan di Arab tempo dulu. Anak anak dan wanita juga tidak trauma. Jadi cara KEJAWEN itu lebih terhormat daripada cara ARAB.
SukaSuka
karjanaga said:
Sdr RiniJawa … kita berbicara dan membahas sejarah bukan berarti berfikir ke belakang. Tapi sejarah itu kita gunakan untuk memperbaiki diri dan memperbaiki strategi agar bangsa Indonesia ini bisa jujur adil makmur sehat selamat dunia akerat dan jaya terhormat seperti bangsa Arab itu lho. Maka tata cara yang kita terapkan tidak harus sama persisi dengan tata cara ( sareat ) dari Arab. Ibaratnya jika kita akan memperbaiki suatu perangkat ( suatu bangsa dan negara ) maka alat yang digunakan itu harus sesuai dengan alat yang kita perbaiki. Contoh jika yang rusak itu Handphone maka alat dan cara menggunakan harus sesuai dengan alat servis Handdphone. Apa jadinya jika yang diperbaiki itu handphone tapi alatnya itu alat tukang kayau , bisa bisa handphone malah rusak parah. Demikian juga untuk mengatasi masalah di maksar Indonesia maka harus menggunakan tata cara yang sesuai dengan maksar Indonesia ( alam ghaib Indonesia / bukan Arab ). Sebagaimana dalilnya dalam Quran yang berbunyi , ” Aladzina yukminunna bil ghaibi…. “. Implementasinya adalah jika hidup di Arab harus sesuai alam ghaib Arab, maka jika hidup di Indonesia ya harus sesuai alam ghaib di Indonesia. Jika hidup di IOndonesia dan tidak sesuai alam ghaib Indonesia tapi malah sesuai alam ghaib Arab maka akan terjadi MIS KOMUNIKASI alias terjadi konsleting.
SukaSuka
Riski Munandar said:
Saya yakin, penulisnya sedang asik minum kopi sambil lihat betapa asiknya mengadu domba masyarakat … Tanpa dalil, tanpa bukti…
SukaSuka
papa langit said:
Sudah saatnya bertukar pikiran dengan terbuka. Tidak usah menjelekkan apa yg diyakini orla yg berbeda keyakinannya dengan kita.
Yuk kita merawat perbedaan sebagai anugerah yg indah yg telah diberikan oleh kekuatan yg maha kuasa yg menjadi sesembahan masing-masing.
SukaSuka
Kristono said:
Ini tulisan termasuk cerpen, atau apa ya? Aku sih sangat berharap tulisan ini cerpen, buat hiburan baca saja jangan dianggap suatu kebenaran dan ngga perlu direspon secara berlebihan.
SukaSuka