Jusuf Kalla kalah dalam persaingan memperebutkan kursi presiden. Tuhan yang bersifat netral ogah berpihak kepadanya. Kendati sudah sembahyang siang malam memohon-mohon pada-Nya dan bahkan menjanjikan komitmen politik perbaikan ekonomi berbasis syariah, toh semuanya tidak berbuah. Bagaimanapun juga melolong-lolong minta tolong kepada Tuhan yang netral tak akan menolong. Atau, Tuhan lebih jatuh hati pada janji yang digelarkan SBY?
Barangkali karena percaya akan Tuhan yang bersifat netral itu, SBY yang mengaku banyak dikirimi sihir menjelang masuknya hari pemilu merasa perlu melakukan zikir (puji-pujian kepada Allah yang diucapkan berulang-ulang) seperti yang ditulis Tempo Interaktif awal Juli ini.
Acara zikir bersama yang dilantunkan di kediaman Yudhoyono dihadiri ribuan orang yang berasal dari majelis taklim wilayah Jabodetabek yang dipimpin oleh Habib Abdurahman Al-Habsy. Mestinya sihir itu dipercayai sebagai sesuatu yang melangkahi kodrat Sang Penguasa Jagat Raya, kecuali kalau memang Tuhan menghendaki kekuatan sihir tersebut bisa bersilantas angan tak terkendali di permukaan bumi ini.
Sebaliknya akhir tahun lalu Menkeu Sri Mulayani Indrawati yang menjadi tangan kanan SBY memercayai sekali akan geliat ekonomi Indonesia yang lemah loyo tersebut adalah atas kehendak-Nya dan mengharapkan semuanya diserahkan kepada Yang Maha Kuasa saja. Agaknya dia memercayai bahwa Tuhan akan mengubah skenario naskah perjalanan hidup bangsa Indonesia apabila selepas semuanya berusaha keras menghadapi cobaan hidup yang ganas.
Kalau di Indonesia yang minus nalar tersebut menjengkangkan capres lewat kekuatan gaib, capres di Amerika atau negara maju lainnya hanya akan tertawa lepas saja apabila dinyatakan dirinya disihiri orang. Paling-paling juga yang membuat capres tersebut concern adalah usaha nyata untuk mendepaknya dari perlombaan kepresidenan seperti yang pernah dilakukan George Soros tahun 2003 yang terang-terangan mau membanting Presiden Bush ke dalam selokan dengan kekuatan uang dan pengaruhnya. Tapi tanpa hasil bersebab Tuhan yang bersifat netral tersebut mau menonton Bush menggantung Sadham Husein.
Tidak tahu kita apa yang lalu-lalang dalam benak Tuhan manakala kelakuan paedofil sudah berlaku sejak zaman yang jauh, terutama yang tercatat pada abad ke-7 di Saudi Arabia, dan itu pun masih berlangsung sampai hari ini. Beberapa waktu yang lalu satu pengadilan di Saudi Arabia mengesahkan pernikahan seorang gadis yang berusia 8 tahun dengan laki-laki yang sudah menanjak usia 50 tahun. Pembiaran kelakuan paedofil oleh Tuhan ini boleh jadi berlaku di hampir seluruh belahan dunia, seperti yang dilakukan oleh Syekh Puji dan belakangan oleh Junaidi (65) yang menikahi gadis 11 tahun di Pamekasan, Madura, yang mencontohi jalan hidup junjungannya.
Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, pernah melontarkan pernyataan keras bahwa pernikahan usia dini dengan orang dewasa atau sesama usia dini merupakan kejahatan kemanusiaan. Mudah-mudahan Tuhan tidak ikut campur dalam usaha mulia perempuan kuat ini hendak melenyapkan kejahatan kemanusiaan berupa kelakuan paedofil tersebut dari muka bumi ini.
Tidak hanya sekte agama Semitis yang saling bermusuhan dan berbunuhan sedari dulu, tapi juga agama lain seperti yang baru-baru ini dilakukan oleh kaum Sikh di Vienna, Austria. Anggota sekte yang dianggap menyimpang tersebut perlu dihabisi demi kesucian agama Sikh yang didekapnya. Tuhan tidak berani turun tangan menghentikan kejahatan tersebut sebagaimana diam saja Dia membisu menonton pesta saling bunuh antara umatnya di sepanjang masa dan di sepanjang jalan bumi.
Pembiaran ini tidak hanya berlaku dalam dunia antarsekte yang sudah klasik melainkan juga perkosaan terhadap perempuan yang bisa dikatakan berlangsung saban detik selama 24 jam. Lihat saja kelakuan Yayat di Bandung yang tega amat memerkosa bini Asep di mana di sisinya Asep bersimbah darah meregang nyawa menuju kematian sehabis digoroknya. Mestinya Tuhan memelintir penis si Yayat tersebut hingga putus agar kebiadaban ini tak terjadi, tapi tidak dilakukan-Nya. Tragedi pembiaran ini juga dikenakan terhadap saudara kita keturunan Cina yang menjadi korban kebejatan laki-laki liar di akhir zaman orde baru yang meninggalkan noda hitam di kening sejarah peradaban bangsa Indonesia.
Jadi, beginilah keadaannya. Pembunuhan dan perkosaan yang tidak pernah habis-habisnya sedari dulu, kaum mayoritas yang selalu mempertontonkan taringnya kepada kaum minoritas yang lemah, golongan yang berotak cerdas yang kian maju di atas kesengsaraan kaum yang berotak rendah, adanya mereka yang terlahir cacat sedari kecil dan selama-lamanya menanggung penderitaan hidup, semuanya itu adalah ulah Tuhan yang netral dan tak bertanggung jawab atas kehidupan ciptaan-Nya.
Jadi, beginilah keadaannya. Cerita kitab suci yang bla-bla tentang nasib umat manusia yang tiap-tiapnya sudah disediakan rezeki oleh Tuhan cukup diomongi dalam koridor pribadi saja. Sebabnya, Tuhan itu netral dan tidak akan berbuat apapun bahkan bila anak perempuan Anda diperkosa di depan Anda sendiri.
Jadi, taruh saja eksistensi Tuhan itu dalam hati masing-masing dan selamatkan manusia yang terlahir malang di dunia ini dengan berbuat sesuatu yang kasat mata. Misalnya, makan secukupnya dan menyerahkan sisa makanan pada kaum miskin yang selalu menengadahkan tangannya yang terkulai lemah kelaparan. Atau, berhenti punya anak sendiri dan mengadopsi anak yang terlahir miskin dalam angka 6,8 milyar penduduk bumi dewasa ini.
Tuhan yang netral memilah-milah manusia dan memasukkannya ke dalam kerangkeng masing-masing. Tiap kelompok ini saling menganggap yang lainnya adalah kaum yang dilaknati Tuhan. Michael Jackson semasa hidupnya dan boleh jadi dalam kuburnya tetap mendekap harapan sebagaimana yang tertera dalam lagu “We Are the World” yang menggugah hati dengan bait seperti berikut.
Kita adalah Dunia
Sudah tiba saatnya kita
pasang telinga dengarkan jeritan yang mohon pertolongan
Sudah tiba saatnya kita
bersatu di seluruh dunia
Banyak manusia yang jatuh terkapar
Sekaranglah saatnya kita
ulurkan tangan ke arah mereka
Jiwa-jiwa yang paling berharga di antara segala-galanya
Berhentilah atas segala kepura-puraan yang berlanjut ini
berharap seseorang di suatu tempat akan bikin perubahan
Tanpa terkecuali kita adalah anggota keluarga Tuhan
Tak salah lagi
kasih sayang adalah yang kita butuhkan semua
Kita adalah kerabat, para anak-anak Tuhan
Yang bikin esok hari cerah adalah kita sendiri
Ayo, mulailah ulurkan tangan kita
Ada pilihan yang kita buat
lindungi hidup kita masing-masing
Pasti esok yang lebih baik bisa kita ciptakan
Hanya engkau dan aku
Ya, kirimkan cinta kasihmu
Jadi, akan tahu mereka kalau ada yang menyayanginya
Akan kuat dan merdeka jiwa mereka
Bagai Tuhan yang sudah tunjukkan batu menjadi roti
Jadi, mari ulurkan tangan kita pasti
Andai tak diacuhkan
pun segalanya pudar harapan
Andai percaya tak akan menyerah kita
ya, paham akan perubahan yang menjelang itu
hanya bila berpadu tegak kita bersatu
———————-
We Are the World
There comes a time when we heed a certain call
When the world must come together as one
There are people dying
Oh, and it’s time to lend a hand to life
The greatest gift of all
We can’t go on pretending day by day
That someone, somewhere will soon make a change
We’re all a part of God’s great big family
And the truth
You know love is all we need
(chorus)
We are the world, we are the children
We are the ones who make a brighter day
So let’s start giving
There’s a choice we’re making
We’re saving our own lives
It’s true we’ll make a better day
Just you and me
Well, send’em your heart
So they know that someone cares
And their lives will be stronger and free
As God has shown us by turning stone to bread
And so we all must lend a helping hand
(repeat chorus)
We are the world, we are the children
We are the ones who make a brighter day
So let’s start giving
There’s a choice we’re making
We’re saving our own lives
It’s true we’ll make a better day
Just you and me
When you’re down and out
There seems no hope at all
But if you just believe
There’s no way we can fall
Well, well, well, let’s realize
That a change can only come
When we stand together as one
Well, boleh jadi Tuhan yang netral tersebut ikut-ikutan mendendangkan lagu ini, tapi tanpa berbuat apa-apa dalam kesendirian-Nya.
Edizal
Anonim said:
Setiap orang boleh mereka-reka tentang tuhan. Boleh juga membuat ilusi tentang para Capres semaunya, walaupun itu sebuah fitnah. Tuhan mempunyai ketentuan yang sudah pasti. Tuhan mempunyai rencana. Terserah manusia mau berbuat apa semampunya. Memfitnah Tuhan pun bolehlah, ah munkin berburuk sangka, atau bahkan menghina Tuhan pun boleh. Tetapi rencana Tuhan pasti terjadi.
SukaSuka
Anonim said:
Netral untuk Tuhan…karena masalahnya apa yang DIA lakukan dasarnya adalah keadilan dan bimbingan,kenapa Dia tidak menghentikan segala sesuatu yang dinamakan kejahatan..? Maanusia-manusia yang sudah berusaha, tapi gagal..! itu adalah takdir,Tuhan bisa saja menghentikan segala kegiatan kita dengan gempa bumi misalkan dengan kekuatan 6,8 pada skala richter, semua umat berhamburan keluar,Tuhan punya cara sendiri dalam menentukan nasib seseorang,dan manusia menjalaninya,ada juga yang berdasarkan pilihan, itupun takdir juga, Rejeki dan berkat, kegagalan dan keberhasilan, sebenarnya sudah ditangan semua orang dengan bimbingan Tuhan,ini salah satu hal baik yang DIA berikan pd kita,hanya jalan kita yang sering salah banyak belok malah kadang tak tentu arah,kadang kala mendapatkan berkat yang DIA sudah sediakan,kalau kita baca sejarah Daud, Ibrahim, bahkan Ayub sekalipun mereka adalah orang2 yang penuh penderitaan. Hakikatnya yang akan menentukan kita dibimbing oleh gelap atau terang, oleh menang atau kalah adalah KESEHARIAN KITA sendiri.Bukan karena kenetralan Tuhan, sebab Tuhan itu tidak perlu sifat netral, Tuhan itu sudah mempunyai sifat Maha Adil.
SukaSuka
Anonim said:
Konsep ketuhanan wong indonesia nggak lebih dari adopsi ilusi wong padang pasir tandus yang nggak bisa diterima akal sehat. Kalau dibawakan ke depan orang banyak yang menyandarkan hidupnya pada dinding ilmiah, konsep ketuhanan itu kelihatan miring saja. Begitu pula dengan semua bagian badan orang yang mempercayainya yang akan kelihatan miring juga.
SukaSuka
Anonim said:
Agama untuk supaya selamat dunia dan akhirat, ilmiah supaya dapat pergi kebulan. Sandarannya berbeda dan tidak perlu dibandingkan, mau miring, mau belok, mau jomplang, jalannya sendiri-sendiri.
SukaSuka
Anonim said:
Kesalahan dan kebodohan manusia adalah meyakini akan adanya Tuhan yang selalu mengamati, mencatat, menghukum, mengganjar perbuatan manusia. Padahal tidak ada satupun bukti maupun tanda yang mendukung keyakinan itu. Orang baik orang jahat orang beriman dan tak beriman, berdoa dan tak berdoa semuanya hidup tanpa pengaruh sedikitpun dari kekuasaan Tuhan. Kabaikan dan kemalangan terjadi pada orang2 secara random, tak ada statistik yg menunjukkan kebaikan= ganjaran. Yang ada hanyalah imaginasi manusia tentang kehidupan akhirat. Berantakan apabila hidup di dunia ini sepenuhnya diserahkan pada adanya kekuasaan Tuhan. Kasian deh manusia sekarang. siti
SukaSuka
Anonim said:
Manusia memang bodoh, makanya perlu petunjuk, atau bersandar pada random, sambil menghabiskan nikmat tuhan yang diberikan kepadanya tanpa rasa sukur, akhirnya semua sia-sia.
SukaSuka
Anonim said:
Fanatisme agama sering bikin otak orang miring. Misalnya, anggota PKS yang demo-demoan di depan kedubes cina menuntut perlakuan adil terhadap muslim yang katanya ditekan di cina. Para bleguk ini diam dan bahkan ikut membakar semangat orang untuk menumpas kaum minoritas ahmadiyah di indonesia di depan matanya.
SukaSuka
Anonim said:
penggalan-penggalan cerita tentang manusia yang diperbudak nafsu, melakukan pengrusakan di muka bumi, kejahatan sesama manusi, sesungguhnya mereka tidak mendapatkan petunjuk dari Allah. andai saja orang2 bejad yang disebut diatas mendapatkan petunjuk tentu berbeda ceritanya. tuhan sudah menjadikan manusia sebagai makhluk yang sempurna dan Dia memberikan berkah yang bernama pilihan yang bisa digunakan agar menjadi lebih baik atau buruk? silahkan pilih.
SukaSuka
Anonim said:
Manusia ada yang bodoh, ada yang pintar. Yang bodoh dan yang cacat menderita sepanjang masa karena mereka nggak sempurna. Mereka nggak sempurna karena sang pencipta juga nggak sempurna.
SukaSuka
Anonim said:
Manusia adalah makhluk sempurna didasari atas perbandingan dengan makhluk-makhluk lain yang ada dimuka bumi ini.
SukaSuka
Anonim said:
Ada ribuan dalih lemah yang bisa dipakai untuk mempertahankan pandangan sendiri yang goyah. Orang awam pun akan menilainya dengan gelengan kepala.
SukaSuka