Tag
Bukan sebuah kejutan bahwa Habe adalah pakar soal menghemat dan irit -anda para pembaca di sini pasti sudah tahu soal satu itu. Mungkin lantaran bawaan dari lahir karena secara genetis saya nampaknya mewarisi bakat dagang dan skill yang mampu mendeteksi bahwa profit margin sebuah benda yang dijual orang itu terlalu rendah atau justru ketinggian.
Penciuman saya soal harga dan profit satu level dengan nalar anjing pelacak polisi yang selalu sukses saat merazia narkoba. Maka dengan niat baik, sekali lagi saya dengan royalnya mencoba memberikan ilmu dan trik bagaimana agar tabungan anda bengkak ke arah yang menenangkan. Saya benar benar berharap saudara sukses dan makmur. Sungguh, bokek dan bertabungan minim adalah neraka. Sebuah siksaan hidup yang lebih memualkan jiwa dari nonton debat capres dan cawapres di Indonesia yang seperti mirip telenovela buatan India.
Langkah pertama bagaimana caranya menabung, menambahkan asset lalu menjadi kaya adalah dengan mengamati tingkah laku borosnya orang yang berincome pas pasan.Perhatikan bagaimana si Udin yang nonton dengan sang pacar membeli coklat dan popcorn di dalam bioskop. Atau si Yanti seorang teler di Bank selalu,kerapkali melulu mencari dan membeli barang bermerek. Atau si Yapto yang bergaji 2 juta, lebih bersedia naik taksi seharga 100 ribu lebih ke Bandara dari pada naik Patas Damri.Setelah mengamati itu, hitung berapa uang yang mereka boroskan percuma lantaran tindakan bloon mereka yang berbanding terbalik dengan jumlah tabungan mereka di Bank. Yup ada benang benang halus yang menghubungkan antara boros dengan kemiskinan. Seperti ada yang menghubungkan antara gengsi "penggemar" sushi dan sashimi dengan stupidity.
Tidak dibutuhkan buku buku manajemen dan kiat menjadi kaya yang mahal mahal harganya, yang seharusnya justru anda hindari lantaran membikin anda bokek- untuk mengetahui bahwa profit margin soda,popcorn dan permen di bioskop itu berkisar 100.000 %. Tidak perlu ilmu bisnis dari Harvard untuk mengetahui bahwa tas tangan merek Gucci itu overrated dan belum tentu lebih kuat dan bermutu dari tiruannya yang buatan Bandung.Dan cuma manusia yang berniat miskin permanent yang bersedia naik taksi ke bandara Cingkareng yang selain jauh, macet dan kita mesti bayar toll sekitar 100 kali selain harus membayar "polisi cepek" di tiap perapatan,memperkaya PT Jasamarga dan sejumlah preman jalanan.
Anda ingin kaya bukan? Oke kalau begitu anda harus meniru kebiasaan saya yang menyelundupkan makanan dan soda ke dalam bioskop. Anda tidak perlu mengenakan blue jeans merek Versace agak nampak manis,keren dan dandy seperti Habe. Terutama jika anda dilahirkan manis, pakai apapun toh anda akan tetap nampak manis. Dan please naik bis patas AC Damri dari Gambir lantaran biaya pengeluaran 5 % dari income bulanan anda dihabiskan buat ongkos sekali jalan ke Bandara adalah sebuah kegilaan massal. Jika anda setelah membaca artikel ini tetap menggunakan taksi, sungguh saya akan menyumpahi semoga burung pipit anda, pembaca laki laki tidak akan pernah berdiri lagi. Dan buat yang perempuan semoga berat badan kalian equal dengan berat badan Megawati plus suami tambunnya yang mirip kilang bensin Pertamina. Serius saya marah pada anda.
Mungkin ada semacam kesalahpahaman yang mencampur -adukan antara irit dan pelit. Irit itu artinya menghemat, sebuah tindakan yang menguntungkan diri sendiri, tidak merugikan orang lain. Pelit itu tindakan yang menguntungkan diri sendiri, merugikan orang lain. Saya menghimbau saudara untuk irit bukan pelit. Di Amerika sini, saya tidak membeli barang jika tidak ada sale. Tidak memesan Large soda di McDonald, lantaran soda itu gratis bisa diisi ulang terus terusan selama makan di dalam restorant. Saya menolak untuk mencuci mobil, jika weather forecast menyatakan akan hujan minggu depan-biarkan Tuhan yang mencuci mobil Camry saya secara gratis. Jam tangan saya cuma merek Guess yang harganya cuma sekitar $ 60. Baju dan celana beli di Ross atau TJ Max. Sepatu tidak pernah memakai yang buatan Italy. Dan my hand phone? sudah beberapa kali itu barang dipakai alat buat nimpuk kucing. Sampai sekarang kucing dan handphonenya tetap hidup tidak mati mati.
Jika anda di Indonesia, jangan pernah berbelanja di mall mall mewah lantaran mereka rakus profit. Tapi juga jangan berbelanja di pasar rakyat jika tidak memiliki kesanggupan dan skill ilmu menawar yang lumayan. Hindari restorant Jepang. Hati hati membeli HP di Roxy. Jangan pernah membeli parfum di Sarinah yang salesgirlnya menjengkelkan, yang seenaknya menyemprot anda dengan cologne yang harganya 3 kali lipat dari harga di Amerika tiap kali melintas di depan counternya membuat anda ingin mendamprat mereka. Tapi saya tahu anda akan menahan marah jika mereka kelihatan terlalu cute and too sexy lantaran mereka memakai rok terlalu mini.
Di Las Vegas sini saya sudah lama berusaha masak dan makan di rumah. Tapi seminggu sekali saya makan di Italian Restoran bernama Bucca Di Beppo lantaran bisa membeli vouchernya dari sebuah radio stasion korting sampai 60 %. Atau jika ingin makan steak and lobster, cukup ke Lucky Casino dengan membercard, harganya cuma $ 7. Kemudian kalau mau makan prime rib dinner atau Sphagetti cukup ke Canary Casino yang tiap minggu dengan kupon discount cuma $ 5.99. Dan terakhir jika kebetulan lapar dan malas makan di rumah, saya bawa temen ke Fiesta atau Stasion Casino dengan guntingan kupon dari koran. Makan dan minum sepuasnya di lunch atau dinner buffet seharga $ 8.99 untuk dua orang lantaran buy one get one free coupon. Dengan uang di bawah $ 5, tiap kali saya pulang makan, saya merasa seriously gendut, segendut Megawati.
July 7, 2009
Anonim said:
Saya rasa semua orang yang mulai kehidupan baru di AS akan hidup sehemat bung Habe. Tetapi biasanya begitu mulai mapan, ikut terbawa arus dan mulai “menikmati hidup”. It’s me now. Orang muda seperti Habe tidak banyak, tirulah dia.
SukaSuka
Anonim said:
Om Habe…Enak benar hidup sebegitu nyaman di vegas…beda 180 derajat dengan nasib kebanyakan orang indonesia yang dimana meat and milk is a luxury… Bring me there please…(jadi roomboy skalipun it’s ok lah, bukan mental budak, but dengan titel S1 dari univ top se indonesia sekalipun nasib penghasilan per bulan masih kalah makmur dibandingkan roomboy di hotel vegas…Indonesia yang gemah ripah celaka sekali tidak pernah bisa memakmurkan rakyatnya) Shen How
SukaSuka
Anonim said:
Orang yang irit demi masa depan yang tak pasti terkadang dianggap pelit. — Orang yang boros untuk mempertontonkan kebodohannya terkadang dianggap hebat. — Ada orang yang lebih senang uangnya dibakar untuk rokok ketimbang untuk masa depan anaknya. — Banyak orang indonesia yang udah malas, bodoh, sombong lagi. (hana)
SukaSuka
Anonim said:
Habe, habe…, kemaren di posting sebelumnya bisa gak pernah beli barang diskonan. eh di sini bilang gak pernah belanja kalo nggak sale. pegimana sih? lagian be.., kalo jadi orang jgn terlalu pelit dan hitungan. harta gak bisa dibawa mati be..
SukaSuka